Seseorang tengah berdiri dengan kedua lengan yang dia letakkan di depan dadanya, mengamati seseorang yang tengah mengendap menuruni tangga. Dan tampak masih mengenakan pakaian yang sama saat orang itu membawanya ke rumah, hanya saja sang pemilik mansion telah melepaskan jas merah Jungkook, hingga menyisakan sebuah kemeja putih yang membalut tubuhya.Jungkook menghentikan langkahnya dan masih belum mengalihkan pandangannya ataupun menoleh ke arah suara itu. Rasanya seperti seorang pencuri yang tertangkap basah sedang saat sedang mengendap-endap, mungkin itu yang dirasakan Jungkook sekarang. Hingga beberapa saat setelahnya Jungkook bisa merasakan seseorang menuruni tangga dan mendekat padanya.
Dan akhirnya orang itu kini berada di hadapannya. Sang pemilik mansion, dengan setelan piyama tidur membalut tubuh proporsionalnya. Tampak terkejut mengetahui entitas yang ada di hadapannya, kini Jungkook tampak mengucek matanya memperjelas netranya berharap kalau sekarang bukanlah mimpi.
"Aku bertanya padamu, kau tak mendengarnya?" Terdengar datar, sangat datar orang itu bertanya pada Jungkook. Tetapi sorot matanya bisa membuat Jungkook meremang, tak bergeming.
"A-apa kau pemilik rumah ini?" Jungkook berusaha mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang kemana saja asal jangan ke sorot mata itu. Sorot mata yang kini sudah membuat kakinya melemas.
"Menurutmu?" orang itu mengendikkan bahunya tanpa ingin memberikan jawaban.
Jungkook akhirnya pun hanya mengangguk tanda mengerti. Lalu dia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti beberapa saat lalu menuruni tangga terakhirnya, melewati arah samping orang itu karena sosok itu tengah berdiri di hadapannya.
"Hey...Aku telah menolongmu, setidaknya berterimakasihlah padaku!" ucap sosok itu membuat Jungkook menghentikan langkahnya, menghela napasnya kasar. Lalu berbalik dan kembali dia harus berhadapan dengan wajah itu. Meskipun sekarang penerangan sangat minim, karena hanya menyalakan beberapa lampu ruang di ruang sebesar itu, Jungkook masih bisa melihat betapa tampan sosok di hadapannya itu. Sosok yang telah menyita pikirannya selama ini, akhirnya Jungkook bisa bertemu dengannya lagi.
"Terima kasih sudah menolongku," ucap Jungkook sedikit membungkukkan badannya. Lalu tersenyum setelahnya.
"Hmm..." jawab orang itu singkat lalu berlalu melewati Jungkook menuju sebuah mini bar di salah satu sudut ruang rumahnya. "Hanya...'hm'?" Jungkook masih berdiri di tempatnya semula, hingga suara sang pemilik rumah memanggilnya.
"Kau..temani aku minum!" ucapnya saat dia mulai mendudukkan tubuhnya pada sebuah kursi tinggi dengan sederetan minuman di dekatnya. Jungkook masih diam memiringkan kepalanya seolah tak paham.
"Apa aku harus menggendongmu agar kau mau ke sini?"
Lagi-lagi hanya sebuah ucapan datar dari pemilik suara baritone itu. Dan setelahnya Jungkook berjalan menghampiri orang itu, yang kini tengah menuang sedikit minuman berwarna merah. Wine. Dan menyodorkannya pada Jungkook.
"Aku tidak minum" Jungkook menyodorkan kembali minuman di hadapannya pada orang itu yang entah sudah berapa kali dia meneguk minuman itu.
"Siapa namamu?"
"Kau bisa memanggilku, Jungkook. D-dan kau..?"
"Taehyung..." jawabnya datar. Jungkook mengangguk terlihat menyunggingkan senyuman, karena akhirnya dia tahu siapa nama orang yang telah menyita semua pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERWALL
Fanfic[Eɴᴅ] "Bertemu denganmu itu seperti mendengarkan sebuah lagu untuk pertama kalinya. Dan saat itu aku tahu kalau itu akan menjadi lagu favoritku" Pertemuannya dengan seseorang secara tidak sengaja waktu itu, langsung membuatnya jatuh cinta. Dan jik...