Sebuah kamar hotel dengan keadaan yang tidak lagi sama bila dibandingkan saat mereka menginjakkan kaki di ruang itu tadi malam. Semuanya tidak lagi tampak rapi. Tampak terlihat beberapa helai baju berserakan di atas lantai. Sebuah jas tergeletak di atas sebuah sofa tak jauh dari tempat tidur dengan dua orang yang tengah terlelap di bawah selimut berwarna putih itu.Sepertinya tempat itu terasa sangat nyaman bagi keduanya hingga tak ada salah satu pun dari mereka yang ingin membuka matanya dari alam bawah sadarnya. Beberapa saat berlalu hingga seseorang yang tampak lebih muda, menampakkan ada sedikit gerakan dari tubuhnya saat sebelah tangannya merasakan keberadaan seseorang. Hangat, itulah setidaknya yang dia rasakan saat itu.
"Ackh!" pekiknya pelan saat merasakan sakit di kepalanya, memijit pelan pelipisnya. Sepertinya efek minuman dan juga obat yang masih belum sepenuhnya menghilang. Dia perlahan membuka matanya, menatap ruang yang tampak asing baginya. Dan...
"Apa yang terjadi? Apa yang telah kulakukan?" gumamnya panik saat mengintip di bawah selimutnya dan terkejut saat mendapati tubuhnya yang hanya tinggal mengenakan dalaman saja. Dan di tambah lagi saat menyadari bahwa ada seseorang di sampingnya.
"Sa-sajangnim?" matanya membola saat melihat sosok di sampingnya, dengan keadaan yang sama dengannya.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa sampai di sini?" gumamnya. Lalu dengan pelan dia beranjak dari tempat tidurnya. Berharap seseorang yang masih terlelap di sampingnya tidak terbangun akibat gerakannya.
"Lagi-lagi kau meninggalkan orang yang telah menolongmu?" suara husky itu menyapanya membuatnya berhenti dan hanya terdiam di tepian ranjang dengan posisi membelakangi sang pemilik suara husky itu. Pemilik suara husky kemudian menarik kembali selimutnya yang tampak turun dari tubuhnya tetapi malah membuat pria manis yang duduk di tepi ranjang itu menampakkan tubuhnya. Dan dia sontak menutup dadanya dengan kedua tangannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang telah saya lakukan?" tanyanya.
"Menurutmu? Apa yang terjadi saat melihat dua orang dalam keadaan telanjang saat bangun tidur?" jawab sajangnim datar.
"...kau tidak ingat apa yang telah kau lakukan padaku, huh? Dan...mmh..Aku tidak menyangka kau akan sangat liar saat terpengaruh alkohol dan obat itu"
"Apa yang anda katakan? Itu tidak mungkin." elaknya.
"Lalu ini apa Jung?" ucapnya sambil menunjukkan beberapa bekas kemerahan di lehernya. Jungkook menatap leher sajangnim, Taehyung. Wajahnya makin memerah saat menyadari apa yang ada di hadapannya sekarang. Dan dia sungguh tidak berani mengingat apa yang telah terjadi semalam.
"Kau pikir, aku bisa mencium leherku sendiri begitu?" ucap Taehyung lalu beranjak dari tempat tidurnya dengan hanya mengenakan dalamannya saja. Dan Jungkook hanya menelan ludahnya kasar dan berdehem untuk menetralkan pikirannya, dan mengatur detak jantungnya. Saat wajahnya kini makin merona menatap pemandangan di hadapannya. Bagaimana orang itu bisa sangat santai dengan penampilannya yang bisa membuat jantung seseorang jadi tidak sehat.
Jungkook kembali meraih selimut untuk menutupi tubuhnya dan masih bisa terlihat bahwa dia masih terkejut dengan semua yang terjadi sekarang. Dia, tidur dengan sajangnim? Bossnya sekaligus cinta pertamanya. "Iish, apa yang kulakukan? Kenapa aku tidak ingat" batinnya sambil memukul kepalanya perlahan.
Taehyung melihatnya lalu menghampiri Jungkook, "Sudah kubilang berhati-hatilah saat kau sendiri, apalagi di tempat seperti itu. Bagaimana seandainya aku tidak ada di sana huh? Apa kau rela memberikan tubuhmu itu untuk pria asing?" ucap Taehyung sedikit menunduk menyamakan tinggi dengan Jungkook yang masih terduduk di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERWALL
أدب الهواة[Eɴᴅ] "Bertemu denganmu itu seperti mendengarkan sebuah lagu untuk pertama kalinya. Dan saat itu aku tahu kalau itu akan menjadi lagu favoritku" Pertemuannya dengan seseorang secara tidak sengaja waktu itu, langsung membuatnya jatuh cinta. Dan jik...