"Terima kasih," ucap Jungkook masih dengan senyumannya namun ucapannya makin melemah seiring dengan tubuhnya yang tiba-tiba saja tak bertenaga.
"Jungkook!!! Hei..bangun, Jungkookie!! Jangan bercanda!!"
Hingga setelahnya Taehyung membawa Jungkook ke mansionnya. Taehyung menemani Jungkook bahkan tidak meninggalkan kekasihnya itu barang satu detik. Menggenggam jemari Jungkook dan mencium punggung tangan pria manis itu. Dokter pribadi keluarga Kim baru pergi beberapa menit lalu. Dan untungnya, dokter itu hanya mengatakan bahwa Jungkook hanya kelelahan dan sedikit stress. Dan hanya butuh sekitar dua hari saja untuk beristirahat.
Taehyung pun tampak lega mendengarnya karena tidak ada sesuatu yang serius untuk kondisi kekasihnya yang kini sedang lelap tertidur. Menatap lamat kekasihnya yang sedang terlelap, wajahnya yang tampak tenang dan hembusan napas yang teratur tanda kekasih manisnya benar-benar terlelap.
Hingga Taehyung merasakan tangannya diremat seseorang yang tengah tidur di hadapannya sekarang. Berusaha membuka perlahan iris pekatnya.
"Hey...sudah bangun? Bagaimana tidurmu?" ucap Taehyung saat mengusap lembut pipi Jungkook dan mengecup singkat punggung tangan kekasihnya itu. Tak lupa dia menarik sudut bibirnya ke atas melengkungkan senyuman. Dan pria manis yang tengah terbaring itu pun membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis.
Mengusap lembut pipi kekasih tampannya itu sambil tersenyum, "Maaf, kau pasti sangat cemas," lirihnya.
"Tidak perlu meminta maaf, huh? Sekarang kembalilah istirahat dan selama dua hari ini kau akan tinggal di sini." Taehyung mengecup singkat dahi Jungkook membuat sang empunya memejamkan matanya perlahan.
"Di-di sini?" manik pria manis itu membola dan menatap Taehyung yang mengangguk lembut padanya.
"Iya sayang, kau akan tinggal di sini. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Dan mengapa kau tidak pernah bercerita padaku bahwa kau diikuti seseorang?" Taehyung menatap lamat Jungkook yang masih tampak terkejut atas keputusan Taehyung memintanya tinggal bersamanya.
"T-tapi appa..."
"Appa? Tidak perlu cemas. Kau akan sangat jarang bertemu dengannya, karena untuk beberapa hari ke depan appa akan sibuk dengan urusan bisnisnya di sini. Karena appa biasanya akan berada di China, sayang. Bagaimana, hm?"
"Baiklah, terima kasih." Jungkook memejamkan kembali kedua manik matanya dengan tangannya yang masih saja menggenggam jemari Taehyung. Seperti tidak ingin kekasih tampannya itu meninggalkannya. Setelah terlelap dalam tidurnya, Taehyung melepaskan perlahan genggaman tangan kekasihnya dan meninggalkan kamar Jungkook menuju ruang kerjanya di rumah itu.
Meraih ponsel yang tergeletak di atas mejanya tampak menghubungi seseorang. Belum saja dia memulai ucapannya, rahangnya kembali mengeras saat sayup-sayup mendengar apa yang terdengar dari seberang lawan bicaranya.
"Sung Yo Han? Brengsek!! Bajingan!! Dia mau melawanku?" geramnya menggebrak meja begitu saja.
"..."
"Jeon Jung Hwa? Kau bilang ayah Jungkoook adalah Jeon Jung Hwa? Ada apa?"
"..."
"Apa? Terencana?"
Taehyung tampak terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar dari lawan bicaranya di telepon. Kecelakaan tunggal itu direncanakan? Tapi mengapa? Dan siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERWALL
Fanfiction[Eɴᴅ] "Bertemu denganmu itu seperti mendengarkan sebuah lagu untuk pertama kalinya. Dan saat itu aku tahu kalau itu akan menjadi lagu favoritku" Pertemuannya dengan seseorang secara tidak sengaja waktu itu, langsung membuatnya jatuh cinta. Dan jik...