Selamat membacaʕっ•ᴥ•ʔっ
.
.
.
."Ayo mulai! Kelompok satu!" Sang guru segera memulai penilaian praktek masak prakarya di suatu kelas, tema kali ini adalah peternakan dan perikanan.
Kelompok satu segera bersiap ditempat dan ada banyak peralatan masak dan bahan didepan mereka. Orang yang berada paling ujung segera memperkenalkan diri dan dilanjut oleh sebelahnya.
"Assalamualaikum, kami dari kelompok satu, nama saya -----" -A
"Saya ------" -B
"Saya ------" -C
"Nama saya ------" -D
"Nama saya Tiara Puspita Sari."
Hari ini kami akan membuat hidangan Pindang serani.
Guru yang duduk di kursinya yang sedikit jauh tepat di depan kelas tersenyum dan membuat isyarat untuk lanjut dengan gerakan tangannya.
Matanya sering kali menyipit melihat satu persatu murid yang sedang bergelut dengan bahan makanan.
Dia tidak mendengar percakapan para anggota kelompok satu.
"Heh, ininya gimana?" Si B bertanya sambil memegang sendok yang berisi gula.
"Satu sendok saja." Jawab Si A sebagai ketua kelompok.
"Oke." B tersenyum dan tanpa ragu menaburi wajan dengan 2 sendok gula, Tia menatap temannya dengan tatapan aneh.
"Heh, apa maksudmu hah?"
Bukan menjelaskan maksudnya, Di C merebut sendok dari tangan B dan dia malah menyendok gula dan menaruh nya ke wajan.
Jadilah 3 sendok gula.
"Heh, nilai kita gimana nanti b*ngs*t." Si D, yang merasa paling banyak mendapatkan bagian memperlihatkan senyum setannya. Tia dan yang lainnya mengangkat bahu.
"Dahlah pasrah aja." ucap C sambil menyendok garam. Banyak sekali ke wajan berisi ikan tersebut.
Takaran penyedap rasa untuk ikan berantakan sekali ya:)
Tia yang mendapatkan bagian memotong tomat dan daun bawang segera mencemplungkannya ke wajan.
A, B, C dan D berkumpul disekitar kompor yang menyala. Mereka mengendus baunya lebih dekat lagi.
"Heh jangan dekat-dekat kalian bisa keracunan."
Si B menyodok tangan C seakan menyalahkan. "Heh~ kok aku.."
D menengahi mereka dengan mengatakan. "Dah dah. Kalian sama saja. Ayo Minggu depan kita masak lagi."
Jika mereka gagal kali ini, mereka akan mengulang Minggu depan di hari dan jam yang sama. Para penonton yang lain hanya menggeleng kepala melihat ke solidaritas an kelompok satu ini. Yang ajaibnya berisi orang-orang paling tak waras dikelas 9F ini.
Contohnya saja lihat pemeran utama kita.
"Hei lihat! Kayaknya kita bakal berhasil deh!" Kata-kata Tia menarik perhatian semua anggota kelompok sampai penonton yang menonton juga.
Kecuali guru mereka yang sedari tadi seperti melihat anak-anak TK bermain masak memasak. Tapi gimana lagi? Hasil yang paling penting.
Tia mengaduk sedikit tomat dan bahan lain selain ikan yang berada di wajan sambil menusuk-nusuk ikan dengan spatula.
"Beneran!?"
"Kayaknya sih. Coba lihat. Ikannya lagi senyum lho. Mulutnya terus gerak-gerak kayak pengen ngomong. Ikannya mau bilang apa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
💮Liany and The System 💮
FantasyDia mati, pindah dunia. Langsung ke Prolog ajalah🗿✨ [Karya Original] [Vote dan Comment ditunggu]