3. Alasan.

570 114 7
                                        

[System mengucapkan selamat membaca(「'・ω・)「]
.
.
.
.

"Kau membuat keributan tadi pagi."

".."

Sekarang Liany ada di meja makan bersama ayahnya, satu-satunya keluarganya.

Ayahnya, Marquis Querrine, Theodore Querrine, pria berambut ungu dengan mata yang serasi dengan rambutnya sedang menatap tajam pada Liany.

'Keributan apa yang ku sebabkan?'

Ingin dia bertanya, tapi melihat tatapan menusuk itu Liany mundur.

Jadi dia hanya bisa minta maaf, yah lagipula tidak susah.

"Maafkan aku."

Entah apa yang terjadi, keheningan datang dengan aneh. Liany yang tidak menyadari itu hanya terus makan. Dia kelaparan dan juga makanannya enak.

Ekhem!

Terdengar batuk ringan dari bagian kanan Liany tempat Marquis duduk dengan linglung. Dari ekspresinya seperti mendengar sesuatu yang aneh.

Gina yang berada tak jauh disana hanya menatap tajam pada Theodore sebelum kembali ke sikap tegaknya. Liany masih menikmati rasa makanan sampai dia tersedak karena mendengar sesuatu yang mengerikan.

"Hari ini bersiaplah ke Wanstone Duchy."

Bisa terlihat petir imajinasi menyambar di belakang Liany.

'System apa aku tak salah dengar?'

[System mengangguk.]

Liany membeku ditempatnya tenggelam dalam pikiran.

Wanstone Duchy. Kediaman keluarga Wanstone, yang adalah kediaman sang antagonis.

Richard Wanstone. Antagonis novel itu, digambarkan dengan wajah tampan yang bisa memikat hati siapapun ditambah dengan senyumannya. Contohnya saja Liany yang jadi korban.

Kepribadiannya saat awal cerita digambarkan sebagai mawar. Indah tapi menusuk.

Jika tidak hati-hati saat menyentuhnya kau akan terluka.

Ungkapan itu sangat pas untuk Richard. Dia memikat lawannya lalu menusuknya saat sudah mendapatkan kepercayaan. Benar-benar tipe yang harus dihindari.

Richard adalah satu-satunya putra Duke Wanstone, jadi tidak ada permasalahan hak warisan atau apalah seperti keluarga lain yang punya banyak keturunan.

Sifat berbahaya Richard, tentu tak lepas dari ayahnya. Duke sendiri memiliki kepribadian yang sama. Walau begitu, Liany tak yakin seperti apa orangnya karena penulis tidak banyak memasukkan Duke kedalam cerita.

Jika dipikirkan kembali, sedikit sekali orang-orang dewasa terlibat. Marquis hanya terlibat di awal sebagai pengantar karakter Liany. Duke tidak melakukan langkah apapun saat putranya menggunakan Liany, putri temannya. Kaisar, ayah protagonis juga tidak melakukan apapun saat putranya membunuh Liany.

Seakan mereka diblokir untuk tidak ikut campur.

Apa yang terjadi?

Dunia hanya untuk tiga orang itu?

Liany paham jika mereka adalah tokoh, tapi apa yang sebenarnya terjadi pada yang lain?

"Liany Querrine."

Seketika itu juga lamunannya buyar. Liany akhirnya tersadar kembali.

"Baik ayah."

Liany segera izin meninggalkan ruangan karena dia merasa sudah kenyang, tapi dia memakai alasan bersiap-siap untuk jaga-jaga jika dia tidak diizinkan dan ditahan disana.

💮Liany and The System 💮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang