[System berkata halo:)]
.
.
.
.Liany berusaha keras untuk tidak membuat ekspresi buruk saat dia menyiapkan mentalnya. Terlihat ayahnya, Marquis Querrine sudah terkejut sampai lupa mengontrol ekspresi nya tidak seperti biasa.
"Ayah~ Tuan muda Richard sangat tampan."
Hanya dengan kalimat seperti itu, berhasil menancap di ulu hatinya. Tampan. Melihat sifat pemalu Liany yang dulu atau sifat tenang Liany yang sekarang, Theodore tidak bisa membayangkan putrinya berkata dengan nada riang seperti itu.
Frederick membuka mulutnya kagum, dia merasa salah dengan kesan pertama tadi.
'Dia punya mata yang bagus.'
"Nona punya mata yang bagus, Richard memang tampan." Puji Frederick.
Liany diam-diam merasa aneh dengan nada bangga Duke, saat tiba-tiba dia menyadari bahwa Duke dan Richard mirip.
Tentu saja kau tidak akan menyebut seseorang yang mirip denganmu jelek, kan? Terutama jika itu anakmu.
Richard juga merasa aneh, sampai dia melihat Marquis yang menatap ayahnya dengan ekspresi bodoh.
'Ah. Ayah menggodanya.'
Jelas sekali Marquis Querrine, Theodore sendiri TIDAK AKAN PERNAH berkata bahwa Frederick itu tampan. Jadi saat dia mendengar putri temannya memuji ketampanan anaknya yang berasal darinya, Frederick menggoda Theodore.
'Hah.. sulit mengakui itu ayahku.'
(Nggak usah diakuin lah🙂👍)
Terkadang Richard hanya bisa menghela napas melihat tingkah aneh ayahnya.
Liany makin agresif setelah melihat perhatian ayahnya tidak tertuju pada dirinya, padahal dia sudah susah-susah berpegangan tangan dengan Richard dengan sandiwara aneh ini.
"Ayah."
Theodore memutar kembali pandangan ke putrinya.
Liany mengganti posisinya yang tadi pegangan tangan dengan memeluk lengan Richard dan menyandarkan kepalanya di bahu. Kepalanya bergerak seperti mencari kenyamanan.
Pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.
Tapi, dari dalam Liany benar-benar ingin mengutuk. Richard diam-diam terkejut dengan improvisasi ini, tapi segera merasa merinding membayangkan Liany akan segera memukulnya jika tidak berhasil.
'Ini harus segera berhasil!'
"Juga sangat baik dan perhatian padaku, dia sempurna ayah."
'Ayah! Lihat aku! Aku sangat menyukainya!'
Richard sedikit tertohok, setelah mendengar kata 'sempurna'. Harusnya dia senang.. jika Liany mengucapkan kata itu ikhlas dari hatinya.
Ayahnya diam-diam mengamati Richard dan Liany.
Liany mempererat pelukan tangannya untuk mengkode Richard. Jika hanya satu pihak yang berulah, itu tidak akan berhasil.
Seakan mengerti, Tangan Richard yang tidak dipegang Liany bergerak keatas kepala yang lebih pendek darinya dan mengelusnya perlahan.
"Terimakasih nona Liany." Ucap Richard sedikit berbisik tapi masih bisa terdengar jelas di telinga kedua ayah itu.
[System merasa malu dengan melihat adegan ini.]
'Percayalah, aku lebih malu..'
[System memutuskan untuk mengingat adegan ini. System memasukkan memori adegan indah ke dalam folder penting.]
KAMU SEDANG MEMBACA
💮Liany and The System 💮
FantasíaDia mati, pindah dunia. Langsung ke Prolog ajalah🗿✨ [Karya Original] [Vote dan Comment ditunggu]