# 07 . goresan luka

15 7 0
                                    

Bangchan tidak ada kelas. Mumpung dosen yang harusnya mengajar hilang entah kemana, ia pikir pergi ke perpustakaan tidak ada salahnya. Oh, maaf. Bangchan bukan mahasiswa teladan yang gemar mendekam di sana. Ia beri tahu saja, pendingin di perpustakaan jauh lebih dingin ketimbang kelasnya.

Karena itu, rencana tidur siang Bangchan setidaknya wajib berakhir dengan indah.

Namun, kenyataan tidak sampai--bahkan ia belum sampai di gedung perpustakaan. Bangchan malah mengalami kejadian yang tidak terduga.

Wajah tampannya itu, mau tak mau harus mencium tanah lapang karena tersandung batu kecil. Sial sekali.

"Tuh, batu aja paham. Masa iya mau tidur aja sampai nggak direstuin bumi," ujar Bangchan menggerutu.

"Sini aku bantu."

Nyaris saja mengumpat karena terkejut, untung-untung yang datang gadis cantik, bukan Jaehyun karena sudah pasti temannya itu akan tertawa lebih dahulu daripada membantunya berdiri.

Saat itu, Bangchan menolehkan kepala. Entah apa yang terjadi, lagi-lagi ia berpapasan dengan sang pujaan hati. Jinsoul mengulurkan tangan. Gadis itu kelewat baik hati, sampai Bangchan hampir tak sadarkan diri.

Ia menerima julur jemari indah sampai berdiri tegap. Jeda antara tingginya dan tubuh Jinsoul yang mungil di hadapannya, tak membuat jantung Bangchan diam dari debaran kalang kabut.

"Makasih," ujarnya malu-malu.

Gadis itu tertawa pelan. Sudah jelas, Bangchan tidak mengerti apa-apa, kan. Yang ia lihat hanya tangan Jinsoul yang mulai merogoh tas selempang abu-abunya.

Plester mini berkarakter.

"Nunduk. Itu dahi kamu berdarah."

Lihat, salah siapa, kan kalau Bangchan sulit melupa?[]

[✓] By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang