prolog

17 2 0
                                    

Dia pria itu, yang pernah bilang kalau aku gadis yang kuat, punya senyuman manis, dan mata yang meneduhkan.

Dia pria itu, yang selalu membisikkan kata-kata aneh menggelitik telingaku, namun kata-kata itu bak sihir penuh keajaiban.

Dia pria itu, yang pernah berucap kalau aku seperti fajar yang menyongsong semangat manusia di bumi dan sebagai senja penutup istirahat manusia di dunia.

Saat itu, dia selalu ada. Namun hilang saat jam istirahat dan pulang secepatnya mungkin saat jam telah selesai. Seperti hujan.

Ia sangat menyukai daun maple berwarna jingga, katanya itu mirip denganku.

Sedetik kemudian, harusnya aku sadar, tapi aku menutup kesadaranku akan keyakinan yang bisa menjadi nyata.
Aku hanya takut, kalau semuanya hanya halusinasiku yang kesepian.

Namun semuanya jelas, saat itu...

Aku harus merasakan kehilangan, bahkan tepat sebelum kamu mengenalku.

[Aug, 2014:14]

JIRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang