"Aaaaaaa" aku teriak menutup mukaku dengan kedua tanganku.

Arka makin panik

"Tidak"tanpa aba aba arka lari dengan sangat cepat ke arah ara. Arka harus bisa menyelamatkan ara sebelum mobil itu menabrak ara.

rka berlari sekuat mungkin. Sampai arka sampai ditempat ara langsung menarik tangan adiknya sampai kedekapannya. Menjatuhkan dirinya sampai trotoar karna memang ara tadi tak jauh dari trotoar jadi gk susah buat menjauh dari jalan.

Arka udah terjatuh dibawah dengan ara yang ada diatasnya dalam dekapan. Arka mengelus punggungku biar tenang arka tau saat ini adiknya s
Masih shok.

"Sst gk papa sayang udah ada kakak cup cup tenang ya sekarang ara selamat jadi jangan nangis ya kakak disini"ucap arka menenangkan ara mengelys punggungnya.

"Hikks hikks hikks takut" aku hanya bisa menangis dalam dekapan arka di dengan badan bergetar. Badanku udah bergetar hebat shok dengan apa yang barusan terjadi. Aku memeluk erat arka. Aku juga meremas kuat baju belakang arka.

"Iya sst kita kedalem ya"

Arka yang merasakan kalo ara bergetar dan menarik bajunya langsung bangkit menggendong ara masuk kedalam.

Sampai dalam arka memangku ara disofa. Arka masih mengelus rambut adiknya.

"Sst udah sayang udah gk papa tenang ya kakak kan udah disini"ucap arka mengelus rambut ara sampai punggung ara.

"Kakak ambilin minum ya biar tenang"ucap arka mengelus rambut ara.

"Hmm hikks gk mau hikks" aku menggeleng ribut pertanda gk mau. Arka hanya menghela nafas. Yang hanya arka lakukan sekarang adalah mengelus rambut dan punggung ara guna menenangkan.

Arka berdiri menggendong yoona menimang tubuh adiknya ke kanan dan ke kiri. Tangan arka menglus rambut ara dan menyangga tubuh adiknya.

"Sst udah ara bobo aja ya jangan takut sekarang bobo ya cup cup"ucap arka yang menenangkan ara dan berusaha membuatmu tidur.

"Hikks hikks" tangisku mulai mereda dan kantuk mulai melandaku karna capek kelamaan nangis, jadi ara tertidur di gendongan arka.

Arka yang udah gk mendengar ara menangis lagi langsung menoleh kearahku yang udah tertidur dengan tenang. Arka tersenyum melihat aku tidur. Arka berjalan kekamarnya lalu membaringkan tubuh ara pelan agar ara tak terbangun dari tidurnya. Setelah itu arka menarik selimut menyelimuti ara sebatas dada, arka tidur miring menghadapku tangan satunya menyangga kepalanya.

"Selamat tidur sayang, maafin kakak sayang kakak lalai jaga kamu kakak gk becus jaga kamu maafin kakak ya. Mimpi indah kakak janji akan lebih jaga kamu"ucap arka mengelus kepala ara yang terakhir adalah mengecup dahi ara setelah itu arka ikut menarik selimut menutupi tubuhnya. Arka memeluk tubuh ara walau ara tak membalas itu tak masalah arka tetap setia memeluk tubuh ara.

Oiya itu kejadiannya udah sore ya

Skip pukul 07.00

Arka terbangun dari tidurnya karna sepertinya dirinya kini malah tidur terlalu lama. Arka menoleh kearahku yang masih setia memejamkan mata. Arka memancarkan wajah senyumnya setelah itu mengecup kepalaku dengan sangat lembut. Mengusap pelan pipiku yang udah kayak mochi bulat tapi kenyal buat arka ingin sekali menggigitnya.

"Pasti ara masih shok kan maafin kakak, kakak lalai jaga ara maafin kakak kamu pasti takut kan kakak tau walau kamu tidur tapi tidur kamu gk tenang kamu masih takut ya tenang aja kakak disini kakak gk ninggalin ara kakak akan selalu buat ara kakak gk akan mengulangi kesalahan kakak lagi. Kakak minta maaf"ucap arka sendu lalu mengecup kepala yoona sebelum beranjak.

"Udah malem masak dulu deh"ucap arka beranjak setelah lihat jam.

Skip selesai masak

Arka masuk kekamar membawa nampan berisi makanan buat ara makan. Arka tadi udah makan duluan. Sekarang ia tinggal menyuapi adiknya.
Arka berjalan keranjang mendengar mendekati ara lalu duduk ditepi ranjang meletakkan nampan dibelakangnya.

"Sst sayang bangun yuk rara bangun yuk sayang makan dulu ini udah malam makan ya nanti perutnya sakit kamu juga harus minum obat loh. Yuk bangun"ucap arka.

Gk ada respon dari ara

"Hufff"

"Ara bangun babby hmm"ucap arka mulai menciumi muka ara.

"Emm"

"Bangun cayang makan dulu ya sini kakak suapin ayo"ucap arka sambil menatapku yang mulai membuka mata.

Aku udah membuka mata secara sempurna. Beberapa detik aku menatap arka yang udah ada didepan mukaku. Beberapa detik kemudian aku mulai menangis.

"Hikks hikks hikks huaaq waaa hikks"

bukannya aku menjawab mengangguk atau menggeleng sekarang malah nangis keras buat arka tambah panik.

"Eh eh kok nangis sih sayang cup cup cup"ucap arka panik dan mulai menggendongku ala koala sambil menimang kanan kiri mengelus punggung ara guna menenangkan adiknya.
"Sst sayang jangan nangis ya kakak disini jangan nangis cup cup tenang ya. Kamu kenapa sih hmm bilang sayang kenapa"ucap arka sembari bertanya.

"Hikks hikks"aku menggeleng ribut.

Arka hanya menghela nafas panjang

"Eh iya sst jangan nangis nanti malah sesek mau hmm udah ya"ucap arka.

Bukannya menggeleng atau apa sekarang aku malah tambah nangis kejer.

"Huaaaa hikks huaaaa waaaa kak hikka huwaaa"

"Eh ya ampun kok malah tambah kejer sih sst sayang udahan dong nangisnya gk kasian sama kakak nih hmm udah ya"ucap arka masih berusaha menenangkan ara. Tapi karna gk ada respon dari ara terpaksa arka keluar dari kamar guna menenangkan ara biasanya kalau udah gini arka harus menenangkan diluar.

Sampai luar arka tetap mengelus punggungku biar tenang.

"Sst tenang ya sst tidur aja gk papa"

"Hikks hikks"tangisanku berubah dan sudah mereda karna perlakuan arka yang buat ara dapat tenang saat ini.

"Tenang ya sayang" arka masih sama menepuk punggungku sesekali mengecup pipiku walau gk terlalu jelas karna tertutup badanyya.

"Emm hikks bobo"lirihku.

"Iya sayang gk papa bobo aja ya"ucap arka menimang kanan kiri berharap adiknya segera tidur.

"Emm mmm"aku ngedusel duselin kepalaku dileher arka karna arka ngegendongku itu agak keatas jadi sekarang kepalaku ada dileher depan arka pas.

Beberapa menit kemudian arka mendengar denguran halus dari ara setelah mengecek kalau adiknya udah tertidur baru arka kembali kekamarnya. Sampai kamarpun arka menidurkan ara dengan hati hati takut rara terbangun walau sedikit terusik arka hanya mengelus pundak ara saja udah mampu buat ara tertidur lagi.

"Sst iya bobo ya sst"ucap arka yang melihat ara mulai terusik.

Arka mengambil nampannya dan meletakkan nampannya dimeja samping lalu ikut berbaring disamping ara memeluk tubuh ara pelan takut buat ara tak nyaman apalagi sampai sesak.

Cup

"Selamat istirahat sayang semoga besok kamu dah gk papa dan kembali ceria kayak biasanya kakak tau kamu masih takut sama kejadian tadi sore maaf kakak gk bisa jaga kamu kakak lalai maafin kakak ya"ucap arka mengelus pipiku lalu mengecup sekilas dahiku lalu meluk ara lagi dan meraungi mimpi bersama adiknya.

kakaku posesive Where stories live. Discover now