sakit tengah malam

23 0 0
                                    


udah sekitar 3 hari ara dirawat diyuu rumah sakit. Tiap hari ara selalu rewel minta pulang. Arka selalu kasih perhatian ara supaya buat beberapa hari masih tetap menginap dirumah sakit, karna keadaan adiknya yang belom stabil. ara malah makin rewel, Akhirnya arka nyerah dan akhirnya ara dan arka pulang kerumah. Ara pasti seneng banget tapi makan harus tetap pakai bubur trus minum obat. Arka juga mesti terus mantau ara barangkali perutnya bereaksi lagi.

Sampai rumah

"Nah sekarang ara kekamar ya bersih bersih oke habis itu istirahat nanti malem kakak bangunin klo udah waktunya minum obat oke"ucap arka seraya mengelus surai ara.

"He em kalo gitu rara kekamar ya"ucap rara.

"Yaudah inget jangan mandi dulu kamu cuci muka aja ya sama tangan kaki"ucap arka.

"Iya"ucap ara lari keatas dan arka hanya menggelengkan kepala lalu pergi membereskan baju baju lalu meletakkan obat dimeja makan. Kebetulan arka melewati meja makan.

Skip malam

Arka sekarang sedang sibuk menyiapkan bubur buat adiknya makan. Ia masak bubur harus sampai benar benar lembut biar gampang dicerna tanpa harus mengunyah makanan.

Setelah selesai menyiapkan bubur arka mengambil obat yang ia letakkan tadi di meja makan. Setelah mengambil arka pergi kekamar atas adiknya. Saat masuk arka melihat adiknya tidur masih berbalut selimut tebal tubuh anak itu kebungkus selimut. Tubuh yang gk karuan buat arka menghela nafas berat.

"Sayang rara bangun yuk makan minum obat dulu udah malem ini yuk sayang bangun dong sayangnya kakak hmm"ucap arka membangunkan rara seraya mengelus rambut dan pipi rara.

"Hmm"gumam rara masih tidur.

"Haiis sayang bangun dulu yuk makan nih ntar keburu dingin yuk"

Tak lama akhirnya ara membuka matanya linglung melihat kakaknya yang lagi melihatnya.

"Bangun yuk makan dulu" tanpa aba aba arka mengangkat tubuh adiknya dalam pangkuannya. Ara hanya diam menurut diam karna nyawanya belum sepenuhnya kekumpul.

"Emm kak masih ngantuk gk mau makan"ucap ara nyender dibadan arka masih menutup mata.

"Gk boleh gitu dong makan dulu ya nanti dilanjut bobonya sekarang makan dulu ya sini kakak suapin"ucap arka mulai menyuapi adiknya dengan telaten. Rara hanya pasrah saja menerima suapan tapi tetap menutup mata mengunyah dengan sangat pelan, lambat.

Sampai dipertengahan makan

Pas lagi ngunyah makanan aku malah tertidur tapi setangah sadar. Udah gk ngunyah makanan lagi, buburnya dimulutku malah jatuh mengenai bibir dan daguku. Dan bersamaan dengan arka yang melihat kearahku.

"Ya ampun sayang kok tidur sih hmm"ucap arka mengambil tisu lalu mengusap sisa makananya didagu mungilku.

"Ehh zayang jangan tidur minum obat dulu yuk bangun dulu jangan tidur"ucap arka mengambil obat dan aur putih.

"Hmm"

"Jangan tidur minum obat nih baru tidur"ucap arka lalu jejelin obatnya dimulutku lalu meminumkanku air putih biar gk pahit.

Setelah minum obat aku bener bener udah tidur gk kuat lagi buat melek apalagi abis minum obat yang buat ngntuk gk bisa nahanlah pasti. Rara langsung tidur. Arka yang melihat aku tidur langsung merebahkan tubuhku diranjang tidur adiknya. Setelah itu arka membereskan bekas makan rara lalu pergi kedapur setelah semua beres arka pergi kekamarnya guna istirhat yang selama ini gk pernah nyenyk tidurnya karna harus menjaga yoona dirumah sakit.

Pukul 00.38

Dikamar rara

Aku terbangun karna merasakan perih di bagian perutnya. Isakan tangis muncul dibibir mungil rara. Tangan kananya mencekam perutnya yang kembali merasakan sakit seperti waktu dirumah sakit waktu itu.

"Hikks hikks"

"Hikks hikks sakit hikks kak arka sakit hikks" rara tambah mencekam perut saat sakitnya malah semakin menjadi. Akhirnya rara bangkit dari ranjang pergi keluar kamar berniat kekamar kakaknya karna obatnya ada dikakaknya. Rara jalan sempoyongan sambil mencekam perut yng ydah sangat sakit. Sesekali meringis menangis.

Sampai depan kamar arka rara udah gk bisa nahan lagi tubuhnya yang udah lemas. Tubuh rara melorot kebawah saat nyender di dinding samping pintu kamar arka.

"Hikks hikks SS-sakit"

Tok tok

Tok tok

"Hikks hikks kak arka bukak sakit kak hikks hikks bukain perut rara sakit hikks tolong ara sakit hikks"ucap ara sambil mengetok ngetok pintu kamar.

Tok tok

Tok tok

"Kakak bukain kak"ucap ara semakin mengerasan ketokannya.

Didalam

Sedakangkan arka sekarang malah masih tidur dengan damainya. Sampai satu ketokan kecil arka hanya menggeliat pelan melupakan siapa yang mengetok malam malam begini. Sampai ketokan terakhir buat arka bangun karna ketokan ini lebih keras dari sebelumnya.

"Hiss itu siapa sih malem malem gini ganggu orang tidur aja sih ah"ucap arka marah marah gk tau aja siapa yang ngetok pintu.

"HAH"teringat

"Bukannya dirumah ini kosong cuma ada aku sama rara ya"

"HAH RARA"

arka yang mengingat adiknya lalu lari kedepan membuka pintu secara brutal. Arka takut adiknya kenapa napa apalagi rara baru keluar dari rumah sakit dan keadaanya yang belom pulih.

Saat melihat kesamping arka kaget lihat adiknya yang meringkuk meremas perut dan berkeringat dingin saqt itu juga. Arka jongkok didepan rara.

"Dek kamu kenapa sayang"ucap arka.

"Hikks hikks kak sakit kak perut ara hikks sakit"ucap rara menangis pilu.

Arka yang mendengar rintihan adiknya kalau perutnya sakit kembali langsung menbopong tubuh adiknya masuk kekamarnya. Merebahkan tubuh rara dirajang.

"Sayang tahan dulu ya kakak ambil obat dulu sabar ya"ucap arka panik lalu lari keluar mencari obat yang ia taruh didekat kulkas.

Aku mengangguk tapi tetap menangis meremas perutku yang teramat sakit.

"Hiks sakit banget perutku hikks gk kuat hikks"

2 menit kemudian

Arka masuk membawa obat dan air minum dengan tergesa gesa. Mengangkat kepala adiknya lalu memasukkan obat pada mulut rara memberikan minum. Setelah itu arka bernafas lega saat adiknya udah tenang dan mejemin mata.

"Udah"tanya arka sambil mengelus suraiku yang berkeringat.

Ara mengangguk lalu berbalik memeluk tubuh kekar kakaknya menyembunyikan kepalaku di dada bidang arka. Arka membenarkan posisi lalu berbalas memeluk tubuh mungil ara. Arka mengelus surai adiknya. Setelah dipastikan terlelap arka mengecup dahi adiknya.

Cup

"Cepet sembuh sayang jangan sakit ya kakak sedih kalau kamu sakit hmm good adiknya night"ucap arka setelah mengecup dahi ara, setelah itu arka ikut meraungi mimpi bersama

kakaku posesive Where stories live. Discover now