Aku terbangun dari tidurku karna merasakan sakit di perutnya. Melihat sekeliling mencari keberadaan arka tapi gk ada.
Hikks hikks
"Sakit, kakak dimana hikks kak arka sakit hikks"ucapku menangis sambil duduk memegangi perutku dan melepas masker oksigenku.
Sekarang arka lagi dikamar mandi. biasa lagi boker.
"Kak sakit hikks KAKAK KAK ARKA"amu mulai teriak kesakitan.
Dikamar mandi arka mendengar suaraku yang teriak. Langsung menyudahi bokernya menaikkan celana.
" hah ara, BENTAR SAYANG"ucap arka sambil menaikkan resletingnya.
Arka keluar kamar mandi tergesa gesa membuka pintu dengan kasar.
#gak papa rusaklah orang itu rumah sakit miliknya. Selow holkay ma bebas ya gak#
"Kakak sakit hikks cepat kesini perut ara sakit hikks"ucapku mulai duduk menekan perut dengan keras.
BRAK
Arka membuka pintu dengan keras melihat arah ara kaget ara udah nangis sambil memegangi perutnya.
"Hikks kak arka perut ara sakit"
Arka mendengar rintihan ara langsung lari arah ara.
"Sayang kamu kenapa. Ada yang sakit mana yang sakit"ucap arka panik pake banget sekarang sambil melihat oksigennya ada di atas bantal.
"Perut hikks sakit"ucapku merintih.
Arka dengan cepat mengambil obat yang diberi dokter buat mengurangi rasa sakit sewaktu merasakan sakit.
"Ini minum"ucap arka mengambil obat dan air putih. Dengan cepat ara mengambil air putih arka menyuapi obat di mulut ara.
Glek glek glek
"Huh huh huh"
"Gimana masih sakit gak"aku menggeleng gelengkan kepalaku mendengar ucapan arka.
Arka dengan cepat mengambil masker oksigen itu dan menasangkan di hidungku.
Aku udah tiduran memejamkan mata sedangkan arka membenarkan alat oksigenku.
Habis itu arka naik ke ranjang miring menghadap kearahku dan melukku. Mengusap lembut kepalaku.
"Cepet sembuh ya sayang"ucap arka mengecup rambutku dengan sayang.
Malam hari aku bangun
Aku melihat arka yang sedang memainkan laptopnya dengan fokus.
"Emmm kakak"ucapku melihat arah arka yang masih fokus pada laptop dan berkasnya.
Arka menoleh arahku yang menatap dirinya. Lalu arka menutup laptopnya menaruh dimeja. Arka mendekat ke ara mengelus rambutku dengan lembut.
"Emm,,,adek kenapa hmm"
"Gk papa"aku menggeleng gelengkan kepalaku lalu memeluk tubuh arka.
"Sayang hati hati nanti alat oksigenya copot. Trus infusnya nanti lepas trus berdarah mau"ucap arka membenarkan alat oksigenku dan infusku mulai naik.
Aku menggeleng gelengkan kepalaku ribut gk mau infusnya keluar darah.
"Nah dah sini peluk kakak"dengan semangat aku memeluk tubuh arka yang arka udah merentangkan tangannya memeluk tubuhku.
Aku memeluk tubuh arka erat. Arka pun memeluk tubuh ara tak kalah erat.
"Ara sayang kakak"ucapku membuat arka tersenyum. Walau kedengeran seperti bergumam karna alat oksigen tapi arka masih bisa mendengarnya.
YOU ARE READING
kakaku posesive
Humorhallo ini karya pertamaku di aplikasi ini. jadi dimaklumi kalau kurang nyambung.