BAB 2

76 17 6
                                    



//Flashback on//


11 tahun yang lalu


"Semangat yah belajar nya Sayang, Papah pergi ke kantor dulu" ujar nya sambil mengelus rambut ku


" Siap pak bos, laksanakan" jawab ku dengan semangat sambil memberi hormat kepada ayah.


Hari ini tepat hari pertama ku bersekolah di Sekolah Dasar. Senyum yang manis terus mewarnai wajah tampan ku yang masih berumur 5 tahun ini. Wah? 5 tahun sudah masuk sekolah dasar? Jangan salah , dia adalah seorang anak dengan kepintaran di atas rata-rata. Dia sangat mahir dalam hal berhitung . Keluarga kecilnya itu adalah ahli dalam bidang matematika jadi turun temurun hingga ke Jefran.



" Selamat Pagi anak-anak. Selamat datang ke sekolah. Hari ini kita awali dengan memperkenalkan diri dulu yah"


" Baik Bu"



Tak terasa waktu berjalan sangat cepat. Hari pertama sekolah di jalani dengan bahagia dan jangan lupa , senyum manis itu masih menghiasi wajah tampan bocah itu. Jarak antara rumah Jefran dengan sekolah tak terlalu jauh , jadi ia hanya berjalan kaki sebentar dan langsung sampai ke rumahnya.



Jefran pun berlari ke dalam rumah nya " Mama, Jefran dah pulang"


" Anak mama yang paling ganteng akhirnya pulang juga. Gimana sekolah nya? Enak ngak" ucap mama sambil menggendong Jefran .


" Enak dong Mah, Jefran suka banget ama sekolah"


" wah, bagus dong . Sekarang jefran ganti bajunya dulu kemudian ke meja makan yah, Mamah dah siapin makanan kesukaan Jefran."



Keluarga kecil Jefran sangat harmonis dan bahagia. Ia adalah anak tunggal dari seorang Presdir perusahaan periklanan terbesar di kota ini. Ibunya adalah seorang model papan atas . Keluarga nya di kenal sebagai keluarga kaya raya dan pecinta akan Matematika. Rumah mereka pun tak bisa di pungkiri keindahannya. Rumah berlantai 2 dengan halaman yang besar dan di hiasi taman bunga beserta beberapa mobil sport yang terparkir indah di garasi . Ada yang bertanya kenapa Jefran mau pulang jalan kaki? Itu karena ia sudah terbiasa berjalan kaki dan ia tidak suka memakai mobil.



Malam pun tiba, Ayah Jefran sudah pulang 2 jam yang lalu dari kantor. Sekarang mereka sedang duduk di meja makan seraya menikmati makan malam yang di buat Bi Inem, pembantu mereka.


"Jef"


"ia pah" sahut ku dengan makanan masih ada dalam mulut.


" Enak nggak sekolahnya tadi?" tanya papa


" Enak pah. Jefran dapat temen baru Ama ibu guru yang baik pah. Jefran suka Banget." Jawabku sambil terus tersenyum.



Makan malam pun telah selesai dan semua pergi untuk tidur.


Tengah malam Jefran terbangun Karena merasa haus. Sesampainya di dapur ia langsung mengambil gelas dan menuangkan air kemudian meneguknya hingga habis. Belum berapa langkah meninggalkan dapur, Jefran menangkap sebuah suara jeritan minta tolong . Tepatnya di dalam kamar orang tuanya. Saat itu rumah dalam keadaan sedikit gelap karena hanya beberapa lampu yang menyala .



" Bi Inem!!!!! Tolongin Bi!!! Bi" teriak Mama dan papa dari dalam kamar.


Aku memberanikan diri untuk pergi ke kamar mama dan papa. Sesampainya aku di depan pintu, betapa terkejutnya aku ketika melihat seorang dalam kegelapan memegang pisau dan sedang menusuk perut mamah berulang kali.



"Aakkhhhh. Mamaaaaaaa" teriakan ku di iringi tangis yang pecah .


Orang yang tadi memegang pisau tersebut datang mendekati ku , kemudian mencengkram kuat baju ku.

 You And TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang