BAB 7

19 9 19
                                    




Rara yang baru sampai di depan rumah sakit langsung memarkirkan mobilnya tepat di pintu masuk rumah sakit. Ia berlari ke dalam rumah sakit sambil teriak.



" Sus, suster tolong cepetan. Di dalam mobil gue ada temen gue yang pingsan. Tolong cepet di tangani"



Para perawat dan suster yang kaget langsung menuju ke mobil Rara. Para perawat bergegas membawa Jefran ke ruang operasi. Benturan keras di belakang Jefran karena pukulan dari balok itu membuat bahu Jefran serta kepalanya berdarah.



" Nona tunggu di luar yah, kami akan menangani pasien."



Rara duduk di kursi yang telah di sediakan rumah sakit. Ia duduk menangis sambil memegang kening nya. Ia terlihat frustasi .



" Aku berharap Tuhan mengabulkan permintaan ku " ucap nya sambil menyeka air mata.



TEMPAT KURSUS BASKET


" Bro, gue istirahat dulu yah , gue dah Cape main dari tadi" ucap Alfius yang kelihatannya sangat Cape . Di lihat dari keringat yang ada di wajah hingga badan nya. Bajunya terlihat basah akibat keringat.

Bisa di bayangkan jika Author dan pembaca melihatnya maka auto Pingsan 😀



" Yaudah , istirahat sana Bro. " ucap temannya Alfius.



Alfius duduk dan mengambil air mineral di dalam kotak minum. Ia serasa hidup kembali setelah meneguk air mineral dingin itu. Sehabis minum ia duduk istirahat sambil menyeka keringat di wajah tampannya itu.



" Permisi kak, katanya disini lagi buka pendaftaran buat pemula yah? Soalnya aku mau daftarin diri"



Seorang perempuan cantik dan bertubuh tinggi itu berdiri di samping Alfius yang sedang Cape sambil meminum airnya.



Deg......



Aura cantik sang wanita itu mampu membuat Alfius terpaku beberapa waktu lamanya.



" Kak, aku nanya loh masih ada nggak? Kalo dah tutup aku balik aja deh ." Ucapan nya seperti petir yang menyambar hati dingin Alfius. Mana ada dah tutup pendaftaran nya kalo yang daftar kamu neng. Dengan senang hati Alfius menerima.



" Oh maaf, masih buka kok dek. Kamu lurus aja ke depan terus belok kanan. Ketuk aja pintunya, ada orang di dalam. Itu ruangan pendaftaran nya." Alfius menerangkan kepada Wanita itu di mana letak ruang pendaftaran.



" Oh yah makasih. Kenalin nama saya Wardana, semoga Kaka bisa jadi partner saja jika saya sedang latihan di tempat kursus ini"



Wanita itu adalah Wardana teman nya Reva. Siapa sangka kecantikan nya bisa membuat sang kulkas berjalan itu langsung meletoyy. Ia kemudian menyunggingkan senyum manis kepada Alfius. Alfius pun kemudian kembali mengenal dirinya kepada Wardana.



" Nama saya Alfius, panggil saja Alfi. Saya sudah lama berlatih di tempat ini jadi saya bisa menjadi partner mu belajar bermain basket." Alfius seperti mendapat semangat baru di dalam hidupnya. Ia tak menyangka bahwa ia bersedia menjadi partner belajar Wardana kedepannya.



" Kalo gitu Wardana ke ruang pendaftaran dulu yah, Sampai jumpa pas waktu latihan" Wardana pamit sambil menunjuk senyuman manis kepada Alfius. Dah lah, jantung Alfius sudah tak aman lagi dengan senyuman itu. Alfius membalas nya dengan senyuman yang kelihatannya berbeda dari yang lain. Ia pun kembali ke teman nya untuk melanjutkan bermain basket.



" Sepertinya kulkas berjalan kita dah mulai menyukai seseorang, di lihat dari tadi senyum terus gaya" kata temen Alfius yang juga pembasket.



" Kita tunggu aja kabar baiknya gays, gue nguping tadi nih yeh katanya si cewek jadi muridnya Alfius. Tumbenan sie Kulkas mau jadi gurunya si cewek , padahal lalu-lalu banyak yang minta di jadiin guru dia nggak mau. Gue rasa juga sih kalo dia lagi naksir ama tuh cewek" temennya Alfius yang satu juga tak mau kalah menggoda Alfius yang sudah ketahuan dahulu menyukai Wardana.

 You And TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang