BAB 3

71 16 23
                                    


Jefran masih sibuk mencari buku paket yang ia butuhkan untuk pelajarannya nanti. Tak sengaja dua mata indah itu melihat seorang perempuan tengah pingsan di ujung rak buku. Karena penasaran akhirnya Jefran pun mendekati wanita tersebut.

Tanpa di sangka oleh Jefran , wanita yang pingsan itu adalah Lidya. Yap, Lidya teman sebangkunya Jefran. Bukanya dia pergi bersama genk nya ke kantin? Di tengah perjalanan menuju kantin , Lidya mendapat kiriman pesan dari Wali kelas agar mengambil contoh jurnal kelas tahun lalu. Untuk apa? Yah untuk menulis setiap data siswa di kelas dan fungsinya dalam kelas.

Tanpa aba-aba Jefran langsung menggendong Lidya menuju UKS. Bisa ditebak , saat perjalanan menuju UKS banyak pasang mata yang melihat Jefran menggendong Lidya ke UKS. Tidak banyak juga orang yang berbisik-bisik melihat kejadian ini. Tak mereka sangka sang anak kesayangan Presiden pingsan dan di gendong oleng orang yang bisa di bilang bukan seseorang yang sederajat 4 temanya yang kaya raya.

Siswi A " gue nggak tau apa yang terjadi jika Pak Presiden tau kalo anaknya pingsan di sekolah"

Siswi B "mana di gendong orang asing lagi. Btw ganteng juga yah"

Siswa C " kayanya negara kita bakal ada kabar gempar nih gays"

Begitulah ocehan nggak berfaedah dari mulut siswa dan siswi yang melihat kejadian ini.

" Pak Guru" teriak ku ketika masuk terburu-buru ke dalam UKS. Aku menaruh di Lidya dengan hati-hati di atas ranjang UKS untuk diperiksa.

" Masya Allah . Mbak Lidya kenapa bisa pingsan?" Pak Guru sekaligus Dokter di sekolah itu kaget karena yang pingsan adalah Lidya, si anak emas Presiden.
Dari luar sudah ada teriakan yang dari genk nya Lidya.

"Buset dah, nih anak tadi gue minta di temenin nggak mau. Itu kan pingsan toh" omel Beby Permata sambil memegang kening Lidya.

" Palingan dia cape karena banyak latihan pemandu sorak " ucap Alfi dengan santai. Ia memang orang nya begitu. Dingin dan tidak akan terlihat panik melihat kejadian seperti ini. Tapi suatu saat ada waktunya ia akan menjadi seorang lelaki yang manja dan susah di atur.

" Eh , Jefran. Kenapa elo di sini? " tanya Feby kepada Jefran.

" oh iya , gue yang bawa Lidya ke sini. Tadi dia pingsan di dalam perpustakaan" jelasku kepada mereka.

"Kalo gitu gue balik ke kelas dahulu" lanjut ku. Saat aku ingin keluar , ada sebuah tangan yang menahan diriku untuk keluar.

" Makasih banyak yah Jef, udah tolongin temen gue. " ucap Feby. Feby lah orang yang menahan Jefran untuk tidak pergi.

" Iya, makasih. Btw boleh lepas nggak tangan gue, gue mau kembali ke kelas. " ucap Jefran agak risih karena tangan Feby masih indah memegang lengan Jefran.

" oh, maaf. Kalo gitu hati- hati yah di jalan" kata Feby sambil senyum ke Jefran.
Saat Feby kembali ke dalam ruangan UKS , ia mendapati bahwa Lidya sudah siuman.

Kata dokter hepotensi Lidya kambuh lagi karena terlalu memaksakan diri untuk berlatih pemandu sorak . Bagaimana tidak, Lidya adalah pemimpin pemandu sorak jadi mau tidak mau ia harus ekstra semangat untuk perlombaan yang akan mereka ikut. Sedikit info , hepotensi adalah penyakit tekanan darah rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang. Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ada juga yang sampai pingsan seperti Lidya.

" Oalah my baby , kamu tuh nggak perlu terlalu memaksakan diri gitu dong. Kasian nanti kamu sakit teros" omel Beby Permata yang bisa di bilang terlalu over perhatian ke teman nya.

 You And TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang