Kesalahan✧*。

133 107 3
                                    


✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rell, sorry banget. Gue nggak ngerti kalo kejadian nya bakal kayak gini," Mely memelas. Dia meremas tanganku erat. Ah, rasanya tanganku ini sudah siap dijadiin perkedel.

By the way, ternyata Mely yang bilang ke Ardan soal tunanganku kemarin malam. Mungkin sih niatnya baik. Tapi walhasil..., aku nih yang kena tampar si rese Ardan itu.

"Tapi Mel, dari mana lo tahu kalo Aurell tunangan?" Leya urun suara. Dia menatap Mely penuh tanda tanya sambil menaikkan kacamata silindernya yang melorod terus.

"Papa gue, Kemarin dia dapet undangan dari Bokap lo." Mely menghela nafas pelan.

"Sorry banget ya,Rell. maaf sejuta maaf,deh." imbuhnya pelan. Dia bener-bener ngerasa bersalah atas musibah yang menimpaku ini.

"Tapi lo juga salah, Rell. masa tunangan nggak bilang-bilang sama kita-kita? Lagian, lo juga udah punya pacar keren masih kurang juga," Mely mulai nyerocos lagi.

Nah! Nih anak niat minta maaf nggak, sih? Dia ini ngerasa nggak sih kalo lagi mojokin aku? Aku meraupkan tangan ke muka. Nangis lagi. Ini.sudah kesekian kalinya aku nangis. Ya Tuhan, baru saja aku ngerasa udah bisa naklukin Ardan, nyatanya malah kayak gini. Boro-boro naklukin, langsung diputus gitu aja aku udah syukur. Daripada sebelum putus dia nyiksa aku dulu? Kan nggak banget.

"Rell, udah, deh. Berhenti dong nangisnya. Gue janji deh, nggak akan minta traktiran dua bulan kalau lo diputusin Ardan." Mely mengelus rambutku pelan.

"Iya. Dan nggak perlu cariin cowok. Cukup lo berhenti nangis aja, ya.?" imbuh Leya halus. Mereka merengkuh pundakku barengn Duh, aku rasanya kejepit, nih.

"Rell, udah dong, Rel..."

"Rell, lo tuh jelek banget kalo nangis."

"Kalian ini!" Aku melotot dengan mata bengkak ke Mely dan Leya.

"Gue nangis bukan karena masalah Ardan, Tapi..." Aku nangis lagi.

"Tapi?" tanya mereka kompak.

"Karena pipi gue panas, perih, Sakit, tau."

"Alah, kirain apa." Mely menepuk pipiku. Aduh, nih anak nggak ngerti penderitaan orang, apa? Udah tau sakit, malah di tepuk.

"Sekarang lo ceritain kenapa lo bisa tunangan sama dia," imbuh Mely sambil memicingkan mata.

Aku mendesah. Kayaknya, aku wajib membagi Horrible Night-ku kemarin, deh.


💍💍💍


Mely dan Leya menatapku tak berkedip. Mungkin shock mendengar ceritaku. Atau malah takjub? Ah, nggak kali.

My Annoying Engaged(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang