Sky menyarankan Troi untuk menjadi gentlemen yang melamar kekasihnya dengan makan malam istimewa, sebuket mawar darah dan diakhiri dengan sebuah cincin berlian sebagai simbolisasi cinta masa kini. Ada beberapa café & restaurant di rooftop hotel-hotel berbintang di Jakarta, Troi tinggal reservasi, makan malam, melamar dan bercinta di tempat yang sama.
"Percuma otot kawat tulang besi tapi gagal terus ngajakin cewek ngewe," kata sky mencemooh kakaknya. Mereka sedang berada di apartemen Sky tepatnya Troi yang datang tanpa diundang dan Sky terpaksa mengusir teman tidurnya dengan alasan kalau kakaknya adalah maniak yang akan menerkam apapun yang memiliki kaki. Troi yang tak tau apa-apa heran ketika mendapatkan pandangan jijik dari teman perempuan adiknya.
Sky tengah merokok di beranda, menemani kakaknya yang sibuk dengan beberapa gadget di atas meja, laptop, smartphone dan kamera.
"Apa yang sebenarnya kau cari?"
Troi tak menjawab, ia harus berkonsentrasi penuh jika tak ingin melewatkan apa yang dicarinya, tetapi setelah beberapa saat, ia pun menyerah dan meminta Sky untuk memberikan sedikit bantuan.
"Helena sudah menurunkan standarnya karena memilihmu yang kurang ganteng dan kurang duit jadi..." Sky menahan tawa melihat muka anteng Troi. "Lupakan saja restoran mahal di atas gedung kalau hanya akan menghabiskan setahun gajimu. Di Lembang ada penginapan di dalam hutan pinus, di sana saja, dekat, murah dan pastinya dingin."
Troi ikut tertawa kering bersama Sky yang tak pernah letih menghinanya yang hanya seorang prajurit bergaji bulanan, tapi ia terlalu mengenal Sky sebaik Sky mengenal dirinya, apa alasan Troi memilih karir di militer dan kenapa ia tak menerima tawaran ayah mereka kuliah ke Jerman, Sky juga tau soal itu, tak ada yang adiknya tak tau. Jadi, jika Sky masih suka mengolok-oloknya, Troi tak marah, karena ia tau Sky selalu ada di belakangnya, baik ataupun buruk nasib yang menimpanya.
"Apa menurutmu Helena akan luluh?"
Sky mengangguk. "Kalau aku ini perempuan, aku pasti memilihmu, jika pilihannya antara kau, Ed dan Nino."
Troi mendengus, Sky kadang tak bisa diajak ngobrol serius. Meskipun kembar, Troi dan saudara-saudaranyanya berbeda selera soal perempuan. Troi menyukai perempuan berkulit putih berambut panjang, Ed menyukai wanita yang mirip dengannya, sedangkan Nino punya fantasi seksual aneh pada wanita jantan. Sky sampai detik ini tak jelas apa yang dimaunya.
Tapi sejak pulang dari Bali, Sky seperti kehilangan semangat. Ia sering terpergok tengah melamun dan lebih sering diam jika berada di tengah orang-orang. Setau Troi, Sky sudah lama berhenti merokok tapi kali ini tampaknya ia punya masalah serius sampai-sampai ia kembali mengulangi kebiasaan lamanya.
"Aku pulang." Troi merapikan semua gawainya ke dalam tas. Sky tak mengantar sampai ke pintu depan dan hanya berucap "good luck" hingga Troi benar-benar pergi dan meninggalkannya yang kembali termenung.
***
"Troi, lepas." Helena kewalahan melerai Troi yang tengah memeluknya, sejak pria itu masuk ke dalam kamar kosnya, ia tak melewatkan semenitpun tanpa menyentuh Helena. Kali ini Troi memerangkapnya di atas kasur, menciumi leher dan pundaknya dan tak mengizinkan Helena memakai pakaian.
"Lepas, brengsek! Jadi pergi nggak nih!"
"Mulutmu perlu diberi pelajaran," kata Troi sebelum melumat bibir Helena dalam-dalam. Dirinya yang berpakaian lengkap menindih Helena yang hanya memakai pakaian dalam dan rasanya tak adil bagi perempuan itu. Kulit Troi sama kasar dengan yang dikenakannya dan saat menyentuh kulitnya yang lembut sensasi yang dihasilkan seperti aliran listrik yang nyaris membakar. Lidah Troi melilit lidahnya, mengabsen setiap gigi dan geraham. Sebelah tangan Troi menanggalkan tali bra-nya dan ketika bulatan payudara Helena telah berada dalam genggaman Troi, Helena tau kalau permainan itu harus segera diakhiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/260992694-288-k828306.jpg)