Enjoy
........................................................................"Apa kau yakin akan hal itu?"
"Tentu, kenapa tidak? Bukankah aku merupakan kepercayaan terbaikmu?"
Suara di ujung telepon terdengar sedang tertawa renyah mendengar penuturan itu.
"Ya kau benar, jangan buat aku kecewa, Xue Yang."
"Tentu tidak akan."
Sambungan telepon berakhir dengan sepihak oleh Xue Yang. Pemuda itu menarik nafas perlahan sebelum akhirnya menghembuskannya.
Ia berjalan menuju kantin kampus, pikirannya masih mengingat kejadian kemarin ketika Wei Wuxian berhasil kabur begitu saja dan membuat dua kepala keluarga kalang kabut sedangkan dirinya lebih memilih untuk kembali ke apartemen sesuai dengan perintah seseorang.
Di kantin, Xue Yang melahap sebungkus roti sari rasa coklat yang dibelinya kemarin. Pikirannya memutar kejadian 10 tahun yang lalu, ketika Jiang Cheng dan Wei Wuxian kembarannya hampir tertembak.
10 tahun yang lalu
DORR...
"AWASS... A-CHENG!!!"
Dua anak berpiyama itu hanya menutup mata mereka dengan membayangkan rasa panas yang mungkin akan datang, tetapi tidak sama sekali dirasakan oleh kedua anak tersebut.
Ketika kedua anak itu membuka mata mereka melihat seorang wanita dengan piayama tidur berwarna merah kehitam-hitaman terlihat berantakan dan menghembuskan nafasnya dengan tidak teratur.
Lelaki berjaket putih itu terlihat sudah tergeletak tidak bernyawa dengan pelipis sebelah kanannya yang sudah berdarah."A-Cheng! A-Xian! Kalian tidak apa-apa?!" ujar wanita itu dengan panik dan mendekati mereka berdua. "Aku tidak apa-apa Bibi, Tapi kaki Wei Wuxian ada yang terkilir." ujar Jiang Cheng dan diangguki oleh Wei Wuxian.
"MAMA!!!" teriakan khawatir itu disusul dengan suara langkah kaki yang tergesa-gesa mendekati sang wanita.
Terlihat empat pemuda mendekati wanita itu. "Kalian, cepat gendong A-Xian dan A-Cheng!"Dua pemuda dengan umur yang lebih tua dari yang lainpun mengangguk dan segera menggendong Jiang Cheng dan Wei Wuxian.
Wanita itu menatap sang mayat lamat-lamat sebelum akhirnya menggendong seorang anak yang memliki umur sama dengan dua anak yang hampir tertembak tadi."Ayo Cepat!!! Madam Yu ada di ujung hutan ini, dia akan membawa kita kabur."
Mereka yang mendengar hal itu hanya bisa mengangguk sambil terus berlari sekuat yang mereka bisa agar sampai
di tempat yang sudah dikatakan oleh wanita tersebut.Benar saja di ujung hutan nan gelap itu sudah ada sebuah mobil ambulans dengan seorang wanita yang memakai jaket di belakang kemudi.
Enam anak kecil tersebut masuk di bagian belakang mobil sedangkan wanita yang membawa mereka duduk di kursi penumpang yang ada di samping sopir.
"Kau lama, Cangse."
"Sudahlah, bukan saatnya untuk protes akan hal itu, ayo jalan!"
Wanita yang menyetir mobil ambulans itu adalah Madam Yu, ia menginjak gas mobil tersebut dengan melewati jalan pintas yang sudah disiapkan jika terjadi sesuatu seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother (Ramake)
RandomIni akun asli penulis. Karya tidak menjiplak Ada apa dengan keluarga ini? Apa yg di sembunyikan sehingga banyak masalah yg terjadi? Apa semua akan baik2 saja? Lanjutan dr brother yg lama. #Wangxian #Xicheng #Hualian #BighZun