Kembaran

1.6K 128 18
                                    

Enjoy
.......................................................................
"Shimei, ayo cepat!" Jiang Cheng hanya bisa berdecak kesal sambil mengikuti dua makhluk terkutuk yang berjalan di depan matanya. Kalian pasti tahu siapa dua makhluk yang dimaksud oleh Madam Jiang ini. (tampol Jiang Cheng ini).

"Lan Zhan... Aku lapar." suara manja keluar dari mulut salah satu makhluk itu dan membuat Jiang Cheng malu.
"Hem." jawaban singkat itu muncul dari makhluk lainnya yang masih digandeng mesra oleh makhluk manja jadi-jadian itu. Bahkan sekarang makhluk yang mengandeng manja itu kini mencium pipi makhluk tembok yang telinganya sudah memerah.

"Mereka yang berbuat kenapa aku yang menahan malu? Anj***g sialan!."
Gumam Jiang Cheng kesal dengan tingkah sejoli yang tak tahu tempat untuk bermesraan. "Bukan saudaraku, gak tahu siapa." gumam Jiang Cheng berkali-kali sambil melihat kearah lain agar tak melihat pasangan yang bermesraan itu.

Yah, disaat seperti ini Jiang Cheng jadi merindukan teman per-ghibahnya, Nie Huaishang. Sudah 3 hari lamanya dia absen karena ada acara keluarga dan membuat Jiang Cheng menjadi obat nyamuk diantara pasangan Wangxian.
Lelaki penggilan ungu itu terus bergumam dan mengumpat melihat saudaranya terus bermesraan tak tahu tempat dan tak tahu perasaan para jones.

(Termasuk saya...wkwkwk)

"Anj*ng,b*bi,ba*sad." kira-kira seperti itu gumaman manis yang keluar dari mulut Jiang Cheng sampai sebuah sentuhan hangat menepuk pundak kanannya. Jiang Cheng sontak kaget dan melakukan reflek indah ketika berbalik melihat orang yang menepuknya.

"ANJ*NG, BAN*SAD,B*BI,eh...,"

1

2

3

Hening...

Krik... Krik... Krik...

Dua orang itu mematung. Yang satu mematung dengan ketakutan sedangkan yang satunya mematung kaget sebelum akhirnya sebuah senyuman terlihat diwajah wibawanya.

Jiang Cheng "Maafkan saya, Mr. Lan! " dia membungkukkan badan 90° karena refleks 'cantiknya' tadi. Jiang Cheng sudah membayangkan nilai tata kramanya yang buruk dan hal buruk lainnya. Jiang Cheng dapat mendengar suara cekikikan saudara laknatnya dan merasakan aura aneh dari Lan Wangji yang tak terima kakaknya diberi ucapan 'Sayang' khas Jiang Cheng.

"Sudah tak apa Jiang Cheng, aku maafkan dirimu." Jiang Cheng mulai berdiri tegap mendengar ucapan lembut dari dosennya yang bernama Lan Xichen.
Lan Xichen hanya bisa tersenyum memaklumi kelakuan mahasiswa yang satu ini. "Jiang Cheng nanti setelah istirahat selesai bisa bantu aku membawakan proyektor dan beberapa soal latihan ke kelas?"

"Tentu saja Mr. Lan."

"Shimei! mau sampai kapan kau berduaan di sana?!" teriakkan Wei Wuxian membuat Jiang Cheng kesal mendengarnya. "Saya permisi dulu Mr. Lan, kutu kupret itu sudah memanggil saya. " pamit Jiang Cheng undur diri pada Lan Xichen yang mengangguk mengerti.

Mata indah Lan Xichen masih menatap punggung Jiang Cheng yang berlari mendekati Wei Wuxian dan Lan Wangji. Jika dilihat baik-baik senyum Lan Xichen berubah menjadi senyuman penuh makna yang sulit dimengerti. "Menarik," gumam Lan Xichen sebelum akhirnya pergi dari tempat itu.

***

"Hah jadi hari ini Xie Lian tak berjaga? " seorang gadis SMA berpakaian maid itu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Hua Cheng.
"Ya kata Kak Xie Lian, dia sibuk mengurus daftar anak-anak yang mengikuti kelas karatenya."

Brother (Ramake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang