.
.
.
Kyungsoo prov…
Dengan tergesa Kyungsoo melangkah ke dalam gedung besar dihadapannya, sudah terlambat 15 menit dari jam yang ditentukan Bos-nya. Kyungsoo selalu memiliki keinginan berhenti dari pekerjaannya karena sifat otoriter sang Bos tetapi selalu tidak jadi. Bukan karena ia kesulitan masalah keuangan sama sekali tidak, pada buktinya bahwa kakak perempuannya adalah Penyanyi Solo wanita terkenal. Hanya saja Kyungsoo memiliki tujuan yang belum ia capai.
“Cepat selesaikan naskah ini, besok kita akan melakukan proses reading. Dan juga kau harus bisa menemukan lokasi yang tepat untuk acara ini.” Cecar Junmyeon pada Kyungsoo saat pintu ruangannya di buka. Padahal ia sama sekali tidak melihat ke arah Kyungsoo.
“APA??? Kenapa harus mencari lokasi, bukankah perusahan ini memiliki beberapa aula yang besar dan sangat cukup untuk hanya proses reading dan acara seperti ini?” Jawab Kyungsoo dengan nada kesal.
“Kau amnesia atau apa? Ruang aula gedung timur sedang di renovasi, ruang gedung utama akan diadakan pertemuan CEO dan pemegang saham untuk perkenalan presdir kita yang baru dan aula-aula lainnya sudah memiliki jadwal lainnya.” Jelas Junmyeon.
“Tapi kenapa harus aku? Bukankah itu tugas crew lapangan? Kalau kau lupa aku adalah seorang editor bukan petugas lapangan.” Sanggah Kyungsoo tak terima.
“Aku tau, maafkan aku soal itu. Tapi mereka semua sudah sibuk. Kau kan tau akhir tahun sudah dekat maka mereka semua tidak bisa aku ganggu lagi. Bukankah kau tidak terlalu sibuk? Tolonglaaaah…” Junmyeon memelas.
Ayolaaah, ingin sekali Kyungsoo menolak. Gedung mana yang masih kosong saat akhir tahun seperti ini? Semua pasti sudah di Booking. Dan hey, seenaknya saja dia mengatakan Kyungsoo tidak sibuk. Lalu naskah yang ia suruh untuk Kyungsoo edit dan siapkan ini bukan kerjaan namanya? -___-
Tapi Kyungsoo terlalu tidak tega melihat muka memohon atasannya. Karena ia juga tau Bos-nya sudah sangat stress dengan semua acara dan film yang harus ia atur agar bisa ditayangkan di akhir tahun. Dengan berat hati ia menerima tugas tersebut.
20.00 pm…
Setelah mengerjakan pengeditan naskah yang akan digunakan Kyungsoo bergegas kembali, sebelum lebih malam ia harus menemukan lokasinya. Satu gedung, dua, tiga dan hingga telah 5 gedung ia datangi. Hasilnya sesuai dugaan Kyungsoo, tidak ada gedung kosong. Jelas saja ini sudah masuk bulan terakhir di tahun ini. Sambil terus menggerutu ia menghampiri satu gedung lagi, dan Kyungsoo bertekad akan menyerah setelah gedung terkhir ini.
“Selamat malam, selamat datang ada yang bisa saya bantu?” Sapa ramah sang resepsionis gedung.
“Sangat. Aku sangat butuh bantuanmu.” Tanpa menjawab salam resepsionis, Kyungsoo dengan wajah lelahnya memelas dan melanjutkan perkataannya. “Bantulah aku, apakah kau masih memiliki ruangan dalam gedung ini yang bisa aku pakai untuk besok?”.
“Maaf nona, untuk musim seperti ini sangat sulit jika anda memesan dalam waktu sesingkat ini. Minimal seminggu sebelumnya jika anda ingin membooking dimusim seperti ini.” Jelas resepsionis.
“Aku tau…” Sambil menghela nafasnya Kyungsoo pergi dengan wajah lesu, ia benar-benar sudah putus asa. Lelah, lapar, mengantuk, semua menjadi satu. Ditambah kebingungan bagaimana cara dia harus memberitahu Bos-nya, Kyungsoo tidak siap jika harta berharganya terancam.
Drrttt… drrrrttt….
Dengan tangan lunglainya Kyungsoo mengangkat ponsel tanpa melihat layarnya. “Ya?”,
“Kau dimana sekarang? Apakah sudah berhasil menemukan lokasinya?” Ternyata Junmyeon lah yang menelpon, tanpa persiapan kata Kyungsoo melotot dan kebingungan untuk menjawab.“Hemm… Begini bos, Kau tau ini adalah high season. Sungguh aku sudah berusaha, sudah berkeliing seluruh kota bahkan sampai selarut ini aku masih beredar di kota. Tapi memang tidak ada gedung manapun yang masih bisa kita sewa” Jelas panjang lebar Kyungsoo memberikan alasan berharap Bos-nya tidak murka.
“It’s Ok, maafkan aku baru ingat untuk menelponmu. Tadi sore, bagian pengaturan ruangan perusahaan mengabari bahwa masih ada ruangan kosong yang bisa kita gunakan. So, kau boleh pulang sekarang. Sampai besok, jangan sampai telat, ok? Bye…” Tutup Junmyeon, tanpa ia tau, jauh disebrang telponnya seorang gadis terperangah dan melotot saat ia berikan kabar seperti itu.
“Aku butuh sesuatu untuk ku habiskan….” Geram Kyungso seraya melangkah pergi.
Tidak berapa lama Kyungsoo tiba di kedai sederhana, tanpa pikir panjang ia pun masuk dan memesan beberapa menu untuk ia habiskan…
Tanpa memperdulikan pandangan orang lain dalam restoran tersebut, Kyungsoo melahap seluruh makanan yang ada dihadapannya. Dan tanpa ia sadari pula ada sepasang mata elang yang memperhatikan perilakunya sambil melengkungkan sudut manis bibir tipisnya. Sang pemilik mata itu pun berbisik
“Manisnya, seolah akan ada yang merebutnya.”
2 Minggu setelahnya …
Akhirnya harta berharga Kyungsoo, ia dapatkan. Tepat hari ini libur akhir tahun Kyungsoo dimulai.
10.00 KST….
Kyungsoo baru saja mengganti pakainnya setelah melakukan olahraga pagi, ia benar-benar ingin menciptakan pola hidup sehat di masa liburannya ini.
Dengan hanya menggunakan hoodie cream pun sudah bisa membuat Kyungsoo terlihat sangat manis.Ting…Tong…Ting…Tong… (anggap saja suara bel, hehe)
“Bukankah Luhan sedang ke rumah orang tuanya? Apa ada barang dia yang tertinggal ya? Tapi kan ia bisa membuka pintunya sendiri” Tanya Kyungsoo pada dirinya sendiri.
Saat Kyungsoo membuka pintunya….
.
.
Bersambung....