⚠️Warning⚠️
Ini semua cuma hasil halu author Bang_sit. Jangan di anggap serius.Ada pengumuman di akhir, jadi mohon dibaca ya..
Pengumuman peringkat sudah dikirim di portal komunitas siswa L High School. Seluruh siswa bernafas lega karena sudah melihat namanya didaftar tersebut, kecuali 6 orang siswa yang peringkatnya akan dirahasiakan oleh pihak sekolah. Ya, mereka adalah siswa yang menempati peringkat 1 - 3 teratas, dan peringkat 1 - 3 terbawah. Khusus untuk peringkat tersebut, akan disampaikan langsung melalui email pribadi, itu artinya hanya staf sekolah dan siswa itu sendiri saja yang tahu.
Dan Seulgi termasuk kedalam 6 siswa tersebut. Email dari sekolah baru saja ia terima. Ia juga telah mengetahui peringkatnya. Seulgi tidak percaya dengan apa yang ia lihat di layar laptopnya. Ia menggertakkan giginya ketika kembali membaca isi dari email tersebut. Memejamkan matanya sambil menghela nafas, kedua tangannya mengepal erat diatas meja belajarnya.
"Shit!"
.
.
.Dengan bantuan tongkat, Irene turun dari mobil taksi. Cideranya belum seratus persen sembuh, tapi syukurlah kalau dirinya sudah bisa berjalan. Ia sedikit menyeret kakinya untuk pergi ke sebuah kafe. Secara tiba-tiba Suho ingin menemuinya sekarang juga. Sebenarnya, sejak kejadian itu, Suho menghilang dari kehidupan Irene. Tentu saja hal itu tidak menjadi masalah bagi Irene, karena itulah yang Irene inginkan.
Irene masuk kedalam kafe sambil mengedarkan pandangannya. Ia melihat Suho duduk dan segera menghampirinya.
"Irene? Bagaimana kabarmu?" tanya Suho saat Irene duduk didepannya.
"Ck.. emang gue harus jawab pertanyaan lu? Lu ga bisa liat keadaan gue kayak gimana?" Irene mendengus sambil menatap Suho.
"Udah 'gue - lu' ternyata" Suho terkekeh lalu mengusap wajahnya dan kembali menatap Irene.
"Ga usah banyak bacot. Langsung aja" Irene melipat kedua tangannya, bersandar pada kursi, ia menolehkan kepalanya tidak mau menatap Suho.
Suho tersenyum, kemudian menggeser kursinya agar lebih dekat dengan meja.
"Hubungan kita selesai sampai disini" mendengar itu, Irene langsung menatap Suho dengan wajah yang sedikit terkejut.
"Gue minta maaf.. gara-gara gue lu jadi kayak gini. Dan masalah Seulgi kemaren, gue bener-bener nyesel. Gue bakal balik ke kampung. Gue udah ga punya apa-apa lagi.." Suho menjeda ucapannya, ia tertunduk lalu menghirup udara sebanyak mungkin.
"Gue ga tau kalo Seulgi adalah anak Dewan Kang. Putri dari orang yang paling berpengaruh di negara kita" Irene membelakkan matanya tak percaya dengan kata-kata Suho. Tubuhnya menegak, dan otaknya terus mencerna ucapan Suho barusan.
'Se-seulgi.. putri dari Dewan Kang??' batin Irene melamun.
Suho melambaikan tangannya didepan wajah Irene, guna menyadarkan lamunan Irene.
"Rene?""Heum?" wajah Irene terlihat kebingungan.
"Sekarang lu udah tau semuanya. Kalo gitu, sekarang gue bakal pergi dari kehidupan lu. Thanks, and i'm sorry" usai mengatakan itu, Suho berdiri dan membungkuk pada Irene. Ia tersenyum, kemudian pergi meninggalkan Irene yang masih kebingungan.
.
.
.Seulgi mengerang frustasi ketika suara berisik bel pintu mengganggu waktu istirahatnya. Dengan sedikit menggerutu, ia berjalan dan membuka pintu apartemennya.
"Irene?" Seulgi terkejut melihat Irene yang tengah berdiri sambil menatapnya dingin.
"Ada yang harus gue bicarain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulrene tujuhbelas plus
Historia Corta[Hiatus selama bulan Ramadhan] One, two, or three shoot enak dikonsumsi malam hari