Kepsek agresif

6.5K 248 23
                                    

Tahun 2069

Disuatu hari, dimana hari yang paling dibenci orang-orang tiba, Yeri sudah nangkring di sepeda motornya. Bersiap untuk pergi sekolah, dan bertemu kembali dengan teman konyolnya.

"Seulgi kampret!! Buruan njir" Yeri teriak didepan gerbang rumahnya Seulgi.

"Buru-buru amat sih, baru juga hari Senin" Seulgi menggigit selembar roti tawar ketika membuka gerbang.

"Denger ya Seulgi Maregi.. hari ini kan hari Senin, lu tau kan kalo tiap hari Senin kita ngapain?"

"Upacara?"

"Nah itu lu tau. Udah cepet naik, gue ga mau dihukum gara-gara telat upacara" Yeri naik ke motornya dan segera menghidupkan mesinnya.

"Tumben, biasanya tiap Senin lu sama gue emang selalu dihukum kan?"

"Heh geblek!! Hari ini kepsek yang bakal jadi pembina upacaranya" kesal Yeri dan segera menarik Seulgi untuk naik ke motornya.

"Anjir serius? Tau darimana lu?" Seulgi melotot ngebayangin kepsek yang juteknya gak ketulungan.

"I..itu.. dari.. dari akun gosip" Yeri rada panik pas Seulgi nanya gitu.

"Akun gosip?" Dahi Seulgi berkerut bingung.

"Udahlah bacot, gue mau ngebut nih. Pegangan" teriak Yeri.

Seulgi lingkarin tangannya diperut Yeri. Dia ngeratin pelukannya.

"Ya ga usah peluk juga anjir!! Lu mau orang-orang ngira kita punya hubungan yang hiya-hiya?"

"Sorry ehe"

.
.
.

Hampir aja pintu gerbang sekolah dikunci. Untungnya, Seulgi sama Yeri masih bisa masuk. Tidak ada waktu buat lari ke kelas cuma buat nyimpen tas. Alhasil, mereka nyimpen tas di belakang barisan, dan mereka juga baris paling belakang.

"Pake topinya" tegur Solar si ketua OSIS yang juga satu kelas sama Seulgi.

"Iya lar, gue juga tau" gumam Seulgi sedikit kesal.

Dibilangin malah jawab, itulah Seulgi. Murid paling terkenal diruang BK, bahkan di semua guru. Seulgi selalu datang terlambat, dan satu-satunya orang yang bikin dia tepat waktu cuma Yeri. Temen sebangkunya yang nyimpen banyak rahasia.

"Ssuuuhhhtt.." bisik semua orang ketika seorang wanita yang paling dihormati datang ke lapangan upacara.

Seluruh pasang mata menatapnya kagum, termasuk Seulgi. Mulutnya sedikit terbuka ketika melihat wajah bersinar itu.

"Anjir yer, kapan sih Bu Irene jelek?" tanya Seulgi tanpa memalingkan wajahnya, setengah berbisik pada Yeri.

"Lu mau liat Bu Irene jeleknya kek gimana?" Yeri menyunggingkan senyumnya sambil mengeluarkan ponselnya.

"Nih liat" Seulgi nundukin kepalanya, natap layar ponselnya Yeri.

"Nih liat" Seulgi nundukin kepalanya, natap layar ponselnya Yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulrene tujuhbelas plusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang