(Completed)
18+
Sudah terbit di Novelindo Publishing,
Jika ingin memesan, bisa buka cerita ini bisa chat langsung authornya, atau bisa langsung lihat tata cara pemesanannya di part paling bawah cerita ini.
Ps:
Cerita pertama saya jadi maklumi bila...
Waktu terus berjalan tanpa disadari semakin banyak yang berubah dalam hidup ini, tak terkecuali dengan gadis yang sedang menopang dagunya menatap rintikan hujan di luar jendela rumahnya.
Keadaan seperti ini membuat dirinya lesu melihat hujan yang begitu deras untuk melakukan aktivitas yang sudah ia rencanakan sebelumnya.
Hari ini weekend namun gadis itu seperti tidak bersemangat, melihat turunnya hujan kali ini entah kenapa ia merasakan suatu firasat yang akan terjadi nanti.
"Kenapa turun hujan sih." Keluhnya sembari menyeruput secangkir kopi yang ada ditangan gadis itu, dilihatnya kopi yang tinggal sedikit tersebut membuat gadis itu menghembuskan nafasnya pelan.
Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan dihari hujan seperti ini, pasalnya tidak ada yang memesan cake di minggu ini dan toko bunganya juga sudah di handel dari jarak jauh jadi sudah aman.
Kalau dulu disaat hujan seperti ini biasa Rara yang akan datang kerumahnya, mereka sering bosan dengan apa yang terjadi saat hujan melanda, namun sekarang setelah mereka sudah memiliki jalan hidupnya masing-masing masing sudah semakin sulit untuk menghabiskan waktu bersama lagi.
Sudah lama kedua gadis itu tidak pergi bersama, setelah mereka lulus dan memiliki jalan yang berbeda untuk menggapai mimpi masing-masing mereka tidak pernah bertemu lagi bahkan cuman bertukar kabar melalui sosial media pun tidak sempat lagi.
Baik Cia maupun Rara mereka sama-sama sibuk dengan kegiatannya kini, jadi yah begitulah mereka belum sempat untuk saling menghubungi.
Tapi ada yang membuatnya bahagia nanti malam keluarga Rara akan mengadakan makan malam bersama, hanya makan malam biasa namun dirinya diundang dalam acara itu tentu saja Cia sangat senang dengan undangan makan malam keluarga tersebut.
Semoga tidak hujan. Batinnya berkata.
Dirinya dihubungi oleh Rara sendiri, reaksi dari kedua gadis itu sangat-sangat hebo bagaimana tidak akhirnya mereka bisa bertukar cerita setelah sekian lama tidak bertemu.
Bahkan mereka sudah membuat list perjalanan yang akan mereka tuju saat mereka libur panjang diakhiri tahun.
Mengingat itu gadis tersebut menjadi senang dan tidak sabar menunggu waktu perjamuan makan malam keluarga sahabatnya tersebut.
Kini gadis itu berjalan menelusuri rumahnya ia benar-benar kesepian semenjak neneknya meninggal dunia. Orang tua Cia meninggal sewaktu ia masih kecil entah apa yang menyebabkan kematian mereka, ia lupa tentang hal itu mungkin karena dirinya ditinggalkan sewaktu masih sangat kecil jadi ia tidak mengingatnya saat dirinya bertanya kepada neneknya pasti raut wajahnya sangat sedih dan mulai hari itu Cia tidak bertanya lagi kepada neneknya penyebab kematian orang tuanya. Aku menjadi sedih setelah mengingat nenek dan orang tuaku padhal tadi senang-senang saja mengingat ingin pergi ke makan malam keluarga Rara.
"Ah lebih baik aku ke perpustakaan bawah tanah saja," Ucap Cia sumringah, benar juga gadis itu sudah lama tidak ke perpustakaan pribadi dirumahnya jadi ia memutuskan untuk kesana menghilangkan rasa sedihnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.