34.Cewe Berandal

701 30 8
                                    

"Hehhee yaudah lo udh gpp mau pulang sendiri?" Tanya Vanya polos

"Iya udh gpp ko ud enakan, Bye balik dulu ya" Ucap Sherin lalu pergi meninggalkan rumah Vanya

Keesokan hari nya di sekolah:

Sherin menyebarkan vidio Vanya tersebut yang kemarin ia rekam di dalam kamar Vanyaaa,keadaan di sekolah heboh

Vanya baru saja datang kesekolah dan semua orang sudah melihati dia sambil menertawakan dan mengejek

"Eh Vanya mantep juga body nya" Ucap salah satu murid cwok, Vanya tidak paham apa maksud cwok tersebut,lalu ia melanjutkan jalan di Koridor

"Boleh lah body nya, Sabi sih brp Van bayar semalam ae?" Ledek seseorang siswa cowok

"Gila si lonte lewat guys" Ucap seseorang siswa cwek

"Apa si maksudnya? Gua ga ngerti?" Tanya Vanya benar benar tidak paham apa maksud dari omongan mereka, Tiba tiba Renata datang ke arah Vanya berlari

"Vanya buruan ikut gua kekelas aja" Ucap Renata sembari menarik tangan Vanya

"Kenapa emang si ta?" Tanya Vanya masih bingung

"Udh yok kekelas aja plis" Ucap Renatta, Vanya pun ikut kekelas sepanjang jalan menuju kelas ia terus di ledeki, Sesampainya nya dikelas Renatta dan tmn tmn yang lain nya menjelaskan apa yang terjadi Vanya pun sontak terkaget.

"Kenapa si coba kalian jelasin" Ucap Vanya dengan raut muka bingung

"Vanya ada yang masuk kekamar lu ga kemarin?" Tanya Fania

"Hah? Masuk ke kamar gua?gada" Sahut Vanya masih bingung

"Serius coba inget inget lagi" Tanya Fania sekali lagi

"Sherin" Ucap Vanya

"Hah Sherin?! Ngapain dia bisa ada di rumah lu?!!!" Ucap lizah kaget

"Kmrin di kamar mandi perempuan gua ktmu dia trs katanya perut nya sakit, gua mau anterin kata dia mampir ke rumah gua aja lebih deket, karna perut dia udh sakit banget, yaudah deh gua ajak kerumah gua." Jelas Vanya

"Arghh Vanya tolol!!!" Ujar lia Furtasi

"Terus terus dia ngapain lagi?" Tanya lizah

"Duduk aja di ruang tamu, trus gua tinggal dia ke dapur bentar gua ngambil obat sama air hangat" Jelas Vanya

"Shit!!!" Cetud Fania

"Kenapa si kalian?" Tanya Vanya Bingung karna teman teman nya blm memberi tahu secara jelas apa inti masalah nya

"Jadi gini Van,tdi sepanjang jalan mereka semua ngomong itu karna.... " Ucap Renatta

"Karna apa?!!!" Tanya Vanya

"Ini" Sahut Rahma memberi tau vidio yang sudah tersebar, Vanya pun kaget dan frustasi

"Kenapa bisa gitu" Ucap Vanya menahan nangis

"Van lo di kerjain sama Sherin, Dia paling pura pura aja kaya gitu, astaga Vanya" Ucap Anggia

"Gu... Gua gatau nggi"Sahut Vanya Terbata bata ia gemetaran dan bingung harus apa

"Gua harus gimana? Hiks"Tanya Vanya sembari menangis

"Udah udah Vanya, jangan nangis kita semua lagi mikirin jalan keluar nya" Ucap zizah memeluk Vanya sembari menenangkan

"Aaaa gua ga kuat" Ucap Vanya

Disisi lain

"Duh gimana nih za, Vanya gimana itu astaga?! Siapa si anjir orang yg tega nyebar kaya gitu?" Ucap Ravy kepada Reza

"Kasih tau Vando"Jawab Reza

"Blm dateng kan dia" Sahut Vino

"Pasti ngamuk dia kalo tau" Ujar Reno, Tiba tiba Vando datang

"Woi bro?! Ngomongin apa dah serius amat?" Ucap Vando tidak tau apa apa

"Vy kasih tau" Ujar Reno menyenggol lengan Ravy

"Za lu aja"Ucap Ravy

"Apaan dah?" Sahut Vando bingung

"Vanya" Ucap Reza

"Kenapa Vanya?" Tanya Vando bingung

"Nih" Ucap Vino mengasih tahu vidio yg tersebar trsbt, blm ada 5 detik sudah di ttp oleh Vando

"SIAPA YANG BERANI NYEBARIN KAYA GITU?!!" Tanya Vando dengan emosi memuncak

"Kita juga gatau Vand" Sahut Ravy

"Iya Kita gatau sama sekali" Sahut Reno

"Lo?!" Tanya Reno kepada Vino

"Gila aja lo, gua masih bisa ngehargain perempuan"Sahut Reno

"Terus siapa bngst!!!" Ujar Vando emosi

"Sabar dulu Vand, Mending sekerang kita temuin Vanya dulu aja" Ucap Reza, lalu mereka semua pergi ke kelas mencari keberadaan Vanya,dikelas Vanya sedang menangis sembari memeluk Renatta, Sementara kelas tidak boleh ada yang masuk dulu selain Vanya dan tmn tmn nyaa hal itu di lakukan oleh Anggia agar situasi tidak tambah buruk, Pintu jendela di tutup semua oleh Anggia, Vando dan kawan kawan nya pun datang lari kekelas dan menghampiri Vanya

"Vanya.. Kenapa bisa gini? Siapa orangnya?kasihh tau gua sekarang" Ucap Vando secara lembut dan mendekati Vanya, tetapi Vanya tidak mau bicara apapun ia masih terus menangis memeluk Renatta

"Vanya ayo dong jawab" Ucap Vando sekali lagi

"Sherin Vand" Sahut Fania

"Hah Sherin?!" Ucap Vando terkejut

"Iya Sherin" Sahut Fania lalu menceritakan bagaimana itu bisa terjadi

"Arghhh awas aja tuh cwe berandal!!!" Ucap Vando Furtasi lalu ia ingin menemui Sherin tetapi saat ia mau lari untuk keluar kelas dan mencari Sherin tangan nya ditarik oleh Vanya

"Ga usah" Ucap Vanya Masih menangis

"Tapi Van.. " Sahut Vando

"Ga usah Vand" Ucap Vanya memohon

"Oke okey huft" Jawab Vando menghela nafas kasar

"Jangan nangis" Ucap Vando menarik Vanya kedekapan peluk nyaa

"Ngga nangis" Jawab Vanya berusaha kuat, pdhl ia masih meneteskan air mata

"Tapi gua maluuu hiks" ucap selanjutnya ia sangat tidak kuat menahan nya, Lalu ia menangis terisak isak

"Udah udah gpp" Jawab Vando berusaha menenangkan

REVANDO & VANYA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang