"Lagi apa?"
"Mikir gue."
"Tumben mikir, punya otak lo?"
"Exy sialan!"
"Lagian pagi-pagi udah serius-serius banget. Mikir apaan sih?"
"Apa iya hubungan antar member kayak lo, gue, sama Eunseo itu bisa bertahan lama. Gue kayak mikir kalau sebenernya hubungan kita itu semu. Ya emang semu njir kalau dipikir-pikir lebih dalam lagi. Gue pengen Soobin bahagia dalam keadaan normal. Tapi gue nggak rela. Ngerti nggak?" tanya Seola dengan tampang serius tapi agak-agak gimana gitu.
"Nggak. Gue sama Luda nggak punya hubungan lebih soalnya. Kita sekedar tau aja kalau sama-sama suka, kayak Eunseo sama Bona. Lonya aja kak yang ngegas banget," toyor Exy. Nggak sopan.
"Tapi lo sayang-sayangan sama Luda. Eunseo juga."
"Gini loh kak. Kita sayang sama orang itu nggak harus jadian kali. Toh kalau yang kita sayang nerima dan ngasih umpan balik, fine-fine aja."
Bener sih. Tapi itu malah buat Seola makin bingung. Anggota tertua WJSN itu menggaruk alisnya yang beneran gatal.
"Ngapain sih masih pagi juga bahas gituan. Emang ada yang tau selain member?"
"Eng-nggak sih. Tapi ya gitu, bangun tidur tadi malah kepikiran yang kayak gituan."
"Kenapa? Soobin mulai risih atau normal jalan pikirannya? Tapi gue jamin sih, Soobin nggak bakalan punya pikiran. Orang kopong gitu. Hahaha."
Plak!
"Sayangnya gue gitu-gitu!"
"Iya-iya ampun. Maap."
Cklek!
"Hoam! Geser, kak."
"Dih! Dateng-dateng rese. Gosok gigi sana! Bau iler lo!" teriak Exy pas di telinga kiri Eunseo.
Ketiga manusia itu sekarang diem-dieman. Kayak emang nyawa mereka beneran belum kekumpul. Malahan Eunseo tidur lagi sandaran di sofa sambil mangap pula. Exy ngelamun. Kata dia ngelamun itu enak. Seola masih mikirin obrolan tadi.
"CIYE ADA YANG KOSPLE JADI PATUNG!"
"Ish! Bacot lo Im Dayoung!" teriak Eunseo masih merem juga.
"Kenapa sih? Tumben nggak ngerame! Biasanya juga Kak Eunseo sama Kak Bona masih nganu-nganu di kamar. Sampe-sampe suaranya kedengeran ke ruang tengah. Kak Seola dan Kak Soobin juga biasanya udah bucin-bucinan sambil nonton Boboboy. Kak Luda sama Kak Exy kadang juga bucinan di dapur. Sekarang kok?"
"Eh, otak lo masih berfungsi kan, Yom? Gue mau tanya," kata Seola tiba-tiba.
"Apaan? Cepetan keburu siang. Kalau siang, otak gue udah otewe mampet," kata maknae sambil nyemil nastar.
"Lo setuju nggak sih, hubungan kakak-kakak lo ini?"
"Gimana-gimana?"
"Ya yang kayak lo bacotin tadi."
"Tumben mikir gitu?"
"Nah kan bener kata gue. Tumbenan lo mikir gitu kak," sahut Exy.
"Jawab aja napa sih!"
"Emmm-" jeda Dayoung seakan-akan mikir beneran. "Gue mah santuy. Kalian bahagia, yaudah gue mau apa? Nggak baik ih ngehambat kebahagiaan orang. Ntar kita juga nggak bahagia."
"Kalau tiba-tiba kita memutuskan buat temenan aja tanpa ngelibatin rasa lebih dari sahabat, gimana?"
Aslian, Seola kenapa sih?