Croissant

680 66 40
                                    

Comeback WJSN udah resmi diumumin sama pihak agensi. Nggak ada kata-kata santai untuk masalah ini. Gimana nggak, nih kambek undah dinanti-nanti sama Ujung.

Saat ini WJSN lagi latian di ruang latian. Rame banget, padahal cuma 10 orang. Pengennya sih 13 😭 Tapi ya udahlah.

"Exy kemana?" tanya Seola.

"Ada di ruangan pojok sana. Katanya lagi beresin sisa lagu buat boygrup lain," jawab Eunseo sambil mainan jari-jarinya Bona.

Luda ngeliatin pintu warna kuning di pojok ruang latian. Agak sedikit khawatir. Udah hampir 1 jam Exy nggak keluar dari ruangan itu sama sekali. Apalagi sebentar lagi mereka mau pulang.

"Gue samperin Kak Exy, ya?" Pertanyaan Luda diangguki oleh yang lainnya.

Tok! Tok! Tok!

"Kak."

"Oh, Luda. Kenapa? Udah mau balik? Balik aja dulu."

Luda nggak jawab pertanyaan Exy. Dia duduk di depan leader mereka yang masih fokus sama laptop dan buku catatan. Mereka berdua tenggelam di keheningan.

Exy sesekali menguap dan meregangkan ototnya tanpa mengalihkan pandangan pada laptopnya. Luda gemes sebenernya. Masa iya dia nggak dianggap.

"Eh?" Luda menutup paksa laptop yang ada di hadapan Exy. Wajah Luda sedikit dingin sambil menatap Exy.

"Jangan serius-serius."

"Ya kan biar cepet selesai, Luda."

"Nggak capek?" tanya Luda. Dia nyeruput es kopi milik Exy.

"Capek sih. Makanya aku ngebut biar cepet selesainya."

Exy paham betul kalau Luda saat ini cemburu dengan barang-barang dihadapannya. Dia menopangkan kedua tangannya di pipi lalu tersenyum melihat Luda.

"Udah makan?" tanyanya.

"Yang lain udah."

"Aku kan nanya kamu. Bukannya member lain. Kalau mereka sih nggak usah ditanya, udah ketebak jawabannya. Haha."

"Nungguin kamu. Kamu nggak keluar-keluar dari sini."

Exy melipat kedua tangannya, masih tetap melihat Luda dengan senyuman kasih sayang. Luda masih cemberut salting salting gimana gitu.

"Aku selesain sebentar ya, 15 menit lagi. Boleh?" tanya Exy sambil nepuk kursi di sebelahnya. Ngasih kode ke Luda biar duduk di sebelahnya.

Luda mengangguk dan pindah ke samping Exy. Exy membuka lagi laptopnya. Untung aja udah disave sama dia. Kalau nggak, Luda dipastikan jadi santapan makan malamnya Exy.

Luda sandaran di bahu kiri Exy, sesekali cubit-cubit pelan lengan leadernya. Exy nggak marah atau ngomel Luda kayak gitu. Malahan kepalanya udah disandarkan juga di kepala Luda.

"Kak."

"Hm?"

"Kok bisa ya ini disebut tangan? Terus ini namanya jari," kata Luda random. Dia mainin jari-jari tangan kiri Exy yang nggak ngapa-ngapain.

"Lah kamu, kenapa kok namanya Luda?"

"Tanya papa mama kalau itu."

"Haha. Nanti kita cari sama-sama ya, kenapa kok ini namanya jari," ujar Exy sambil menautkan jari-jari Luda. "Hm, pas banget."

Luda semakin menenggelamkan sandarannya ke dada Exy sekarang. Exy agak nggak nyaman ini posisinya. Meskipun Luda pendek, rambutnya yang dicepol ini loh nutupin pandangan Exy.

"Ngantuk?"

"Sedikit. Tapi kan janjinya mau makan malam bareng tadi," kata Luda lalu mendongak melihat Exy yang kini melihatnya juga.

The Universe Cafe [Finish] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang