Jangan biarkan dunia mengambil senyum mu karena senyuman mu kekuatan ku
~'reyvan Alvaro Angkasa'~
Karena nonton drakor sampai pagi faniya dan gio bangunnya sudah pukul 10.00 pagi beruntung weekend jadi mereka bisa bebas.
"Queen bangun udah jam 10.00 pagi"ujar gio karena dia udah bangun jam 07.00 pagi
"Eunggh sekarang jam berapa bang"?tanya faniya sembari mengumpulkan nyawa
"Udah jam 10.00 bangun gih setelah itu mandi lalu turun buat sarapan"kata gio lalu mengelus puncuk kepala sang adik
"Yaudah faniya mandi dulu Abang keluar gih"lanjut faniya berlalu dari atas kasur
"Yaudah Abang tunggu dimeja makan ya"ujar gio lalu menutup pintu kamar faniya
Tak butuh waktu 20 menit faniya pun menyelesaikan ritual mandi nya lalu memakai Hoodie over size dan hontspan.setelah itu turun menuju ruang makan
"Pagi bang"sapa faniya
"Pagi juga queen"balas gio
"Bang mama sama papa mana?"tanya faniya
"Oh om udah berangkat kekantor pagi pagi banget karena ada meeting katanya"
"Kalo Tante lagi pergi ke tokoh kue"jelas gio lalu dibalas anggukan oleh faniya
Mereka memakan sarapan dengan hikmat.setelah selesai faniya lanjut mencuci piring bekas mereka sarapan.
"Queen hari ini Abang akan kerumah teman Abang kamu mau ikut?"ajak gio
"Ngak deh bang gw mau dirumah aja"lalu dibalas gio dengan anggukan
Setelah selsai mencuci piring tadi faniya lantas ke kolam renang untung merendam kaki sekaligus menikmati semilir angin.
Berbeda dengan gio ia sedang berchat ria dengan sahabat nya.Solidaritas ☠️
Zergio
Woi gais gw dah balik ke indoReyvan kampret
Udh dri kpn bliknya kok
Baru ngasih tauRio playboy cap kadal
2inRico si ketos
3inValen kulkas berjalan
4inReyvan kampret
@rio@rico@valen
Plagiat lu pada🖕Zergio
Gw balik ke indonya Jum'at kemaren
Kumpul yuk dah lama kan ngk ketemuRico si ketos
Ditempat biasaZergio
Otw
Read
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL AND CRAZY BOY
Short StoryFaniya Aldebaran sosok gadis yang dingin dan misterius tetapi menyimpan banyak luka. Dan entah bagaimana datang sosok reyvan dengan tingkah crazy nya yang mampu membuat faniya sedikit meluluh namun takdir berkata lain