Tidur faniya terusik karena sang abang mau tak mau mengajaknya joging padahal niat faniya hari ini hanya bermalas-malasan berhubung weekend namun hancur sudah karena suara gio yang mampu memekakan telinga."FANIYA AYO TEMANIN ABANG JOGING"teriak gio
"Apaan sih bang joging sendiri aja sana gw mau lanjut tidur"kesal faniya sambil menutup kupingnya dengan bantal,tak mau faniya tidur lagi gio langsung menarik selimut faniya terus menarik tangan faniya agar bangun
Sumpah faniya kesal setengah mati pengen gebukin tapi Abang sendiri."kalo ngak ingat lo abang gw pasti udah gw lempar lo ke jurang bang kesel gw"ujar faniya kesal namun tetap pergi ke kamar mandi untuk membersihkan wajah nya sekalian ganti baju untuk joging
"TUNGGU GW DI BAWAH BANG ABIS INI KITA LANGSUNG PERGI JOGING"teriak faniya dari dalam kamar mandi
"OKE CEPETAN KEBURU NAIK MATAHARI NYA"balas gio dengan teriakan setelah itu dia turun kebawah guna menunggu faniya
Sepi itu yang di rasa gio, karena sherina dan adijaya sedang berkunjung ke rumah nenek nya jadilah hanya dia dan faniya yang sedang ada dirumah ada juga pembantu sama satpam rumah.
"Ayo berangkat"ajak faniya saat sampai di bawah."yaudah ayo tapi tunggu lo cepat banget ngak mandi ya"selidik gio
"Males ntar habis joging juga mandi lagi jadi mending habis joging aja mandi nya sekalian" balas faniya."yaudah ayo nanti keburu kesiangan"
"Ayo keliling komplek aja joging nya"ajak gio setelah itu mereka mulai joging keliling komplek
Dari arah yang berlawanan ada sebuah motor melaju dengan kencang mengarah kearah faniya dan gio karena motor itu sudah sangat dekat gio sangat panik lantaran motor tersebut sepertinya ingin menabrak faniya dengan sigap gio menarik faniya meskipun begitu motor tadi sedikit menyerempet faniya alhasil dia terjatuh ke aspal.
Melihat darah segar mengalir dari lutut faniya tanpa ba-bi-bu gio langsung menggendong faniya ala bridal style untung mereka belum terlalu jauh dari perkarangan rumah.
"Sial cuma keserempet dikit ck"kesel orang itu
Saat sudah sampai di depan pintu rumah gio yang menggendong faniya di sambut panik oleh asisten rumahnya karena melihat faniya yang di gendong lutut nya lumayan banyak mengeluarkan darah."yaallah non faniya kenapa bisa jadi gini non"panik bi mina asisten rumahnya
"Keserempet motor bi tolong siapin air hangat ya bi sama p3k nya"suruh gio lalu dia menempatkan faniya di sofa ruang keluarga.
Tak butuh waktu lama bi mina membawakan air hangat beserta handuk dan juga kotak p3k."ini den air hangat beserta kotak p3k nya"ujar bi Mina sambil menyerahkan air hangat dan kotak p3k."den apa ngak sebaiknya kita bawa non faniya kerumah sakit aja"usul bi mina karena sangat khawatir dengan anak majikannya ini
Faniya yang mendengar kata rumah sakit langsung bersuara."ngak usah bi ini habis diobatin juga udah gpp lagian luka kecil kok"tolak faniya
"Yaudah kalo gitu non bibi ke dapur dulu buat masak makanan buat kalian kan tadi ngak sarapan"pamit sang bibi yang dibalas anggukan
"Shhhht"ringis faniya saat gio mulai membersihkan luka nya.
Gio yang mendengar ringisan faniya langsung menatap kearah faniya."tahan dek ini lagi di bersihin dulu abis itu baru kasih obat merah"ujar gio menenangkan
Setelah membersihkan luka nya gio memberi kapas dengan obat merah lalu dengan pelan-pelan gio mulai menempelkan kapas itu di luka faniya yang diobati hanya menahan ringisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL AND CRAZY BOY
Short StoryFaniya Aldebaran sosok gadis yang dingin dan misterius tetapi menyimpan banyak luka. Dan entah bagaimana datang sosok reyvan dengan tingkah crazy nya yang mampu membuat faniya sedikit meluluh namun takdir berkata lain