epilog

854 113 17
                                    


Ada beberapa hal yang tidak Changbin mengerti di dunia ini, kenapa si cantik berfreckles itu kenyataannya dibuang oleh orang tua kandungnya? kenapa mereka tega pada pemuda itu?

Namun Changbin menemukan jawabannya hari ini, saat keluarga salah satu pasiennya datang dan menceritakan bahwa Felix adalah putra kandungnya yang dibuang oleh kakek dan neneknya.

"Dokter Seo, saya mohon agar anda bisa membantu saya mengeluarkan Hyunjin untuk satu hari saja, putra angkat saya begitu merindukan pamannya", ucap Chris kala itu.

"tidak bisa, tuan. pasien Hwang sama sekali belum sembuh", ujar Changbin.

"Bagaimana dengan Felix, putra saya? saya berjanji akan menjodohkan anda dengan dia apabila anda membantu saya", tawar Chris.

Changbin terbelalak, berita baik bukan? selama ini ia tahu jika Minho sebenarnya tidak setuju dengan hubungan mereka.

"Dokter Seo, jika anda menemukan saya sebagai ayah Felix, dia mungkin akan sangat berterimakasih pada anda", ujar Chris.

dan akhirnya dua malam setelah itu, hyunjin berhasil dibawa keluar. Dengan Chris yang datang bersama Jeongin dan kemudia jeongin yang menyamar menggantikan hyunjin -mengingat ada kemiripan pada wajah hyunjin dan Jeongin. Jeongin pula lah yang menyerang petugas dan membuat semuanya terlihat seperti pelarian yang apik.

Hyunjin tak kunjung dikembalikan ke bangsal kejiwaan. ketika ia menghubungi Chris, ia semakin merasa khawatir.

"hyunjin aman bersamaku, lagipula apa kata masyarakat jika mereka tahu seorang dokter melepaskan pasien dengan gangguan kejiwaan"

Dan benar saja tak sampai seminggu hyunjin bersama Chris, pemuda itu dilaporkan melakukan penyerangan kepada Minho yang kebetulan adalah tetangga Chris.

Changbin merasa sangat bersalah, karena keegoisannya Felix hampir kehilangan salah satu orang paling penting dalam hidupnya. Terutama saat Felix meneleponnya dan mengatakan bahwa Chris menculik Minho. Changbin memaksa ikut ketika tahu Felix akan mencari Minho, ia takut jika Chris akan memberitahukan kebenarannya pada Felix.

.

.

.

"Jeo! cepat turun! Hyung akan mengantarmu!", teriak Felix dari teras.

Ya, Sebulan setelah kejadian penculikan itu, Minho memutuskan untuk mengadopsi Jeongin dan merawat remaja itu sebagai adiknya dan Felix. Jeongin tentu saja senang, Minho dan Felix adalah gambaran keluarga ideal menurutnya, lagipula kedua pemuda itu menyayangi jeongin dengan tulus.

"Minho Hyung hati-hati jalannya!" omel Felix.

"sudah kubilang seharusnya kau cuti saja! lihat perutmu sudah seperti akan meledak", celoteh Felix.

"heum! Minho Hyung awas saja jika keponakan kami kenapa-kenapa", timpal jeongin.

"Aku hanya hamil, bukan sekarat dasar bodoh!", umpat Minho sambil duduk di kursi samping kemudi.

Ya, Minho hamil tujuh bulan usianya dan kenyataannya ia hamil anak dari chris meskipun mereka hanya melakukan sex sekali. Sial, ternyata Minho adalah seorang male pregnant yang bisa mengandung.

Minho menatap keluar jendela mengingat hari yang paling tak ingin diingatnya itu.

.

.

.

"kita bisa hidup bahagia bersama, dear", ucap Chris.

"Kau ayah Felix, ia akan sangat membencimu", tegas Minho.

"apa itu akan tetap berlaku jika kubilang aku tahu rahasia terbesarmu tentang kebakaran itu?"

"kebakaran apa maksudmu?", tanya Minho tenang.

"semuanya, dear. kebakaran kecil di panti asuhan tempat tinggalmu dulu, kebakaran kecil di rumahmu, kebakaran di restoran yang menewaskan ibu angkatmu. aku tahu semuanya", Chris tersenyum miring.

Minho terdiam mencerna kalimat yang dilontarkan Chris. Bagaimana ia tahu? bahkan kepolisian menyatakan semua kejadian itu adalah kecelakaan.

"aku bahkan punya bukti", Chris membawa sepiring buah apel dan sebuah map.

Tubuh Minho bergetar hebat ketika melihat isi map itu. Ia mencoba bangun dari duduknya, namun ia malah terduduk dilantai. Minho berteriak frustasi, ia menangis, takut apabila seluruh perbuatannya diketahui dunia.

Sedangkan Chris, pria itu seakan acuh. Ia tetap mengupas buah apel yang tadi dibawanya.

'brakk'

suara pintu didobrak paksa oleh Felix.

"Felix?", lirih Minho lemah.

Minho seakan tuli, ia bahkan tak bisa merasakan apapun ketika Chris mengelus wajahnya. kemudian menatap si sulung Lee sarat akan ancaman.

"Felix, pergi...", Isak Minho mencoba bangkit dengan bertumpu pada meja.

'dorr'

Minho tertegun melihat sang adik yang terduduk memegangi perutnya yang berdarah. seketika naluri untuk melindungi adiknya seperti dulu seakan membakarnya. seketika ia bangun dan mengabaikan rasa sakitnya, tangannya meraih pisau buah di meja.

'srakk'

dengan sekuat tenaga Minho menusukkan pisau itu kepunggung Chris dan kemudian  mendorong pria itu jatuh menimpa pisaunya.

"Hyung! Hyung! kita sudah sampai", ucap Felix.

"oh maaf aku melamun", Minho bergegas keluar dari mobil.

"Hyung, aku akan menunggumu disini 30 menit oke?", Felix berucap.

Minho hanya mengangguk kemudian ia melangkahkan kakinya ke dalam area pemakaman.



.

.

.



udah ya hehehe

maaciw yang udah mau mampir disini,
maaf banget nih ceritanya sangat kurang memuaskan.

a

nw sorry buat typonya

ily

Coimetrophile (Banginho) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang