Pagi, jam 04.30, kosan Ryujin.
Ryujin berjalan menuju dapur yang disediakan kos untuk bersama. Itu dapur umum, anak kos boleh pakai dengan imbalan seikhlasnya buat beli gas kalo habis. Di dapur, Ryujin melihat Yeji, salah satu penghuni kos yang cukup dekat dengannya.
"Loh Jin, mau masak?" Tanya Yeji begitu melihat Ryujin dengan kantong kresek berisi sayuran. Ryujin menyunggingkan senyum yang menampilkan deretan gigi rapinya.
"Udah bangun aja lo."
"Iya. Pingin yang anget-anget." jawab Yeji. Ryujin mengangguk dan mulai menyiapkan alat yang sekiranya ia butuhkan buat masak. Alat yang ada di kos itu terbatas, dia harus memanfaatkan barang yang ada.
"Punya wajan gak sih kita?" Tanya Ryujin,
Yeji membuka lemari tempat penyimpanan alat dapur, "ada nih, tapi kotor banget. Biasalah anak kos mana ada yang masak ribet. Paling mie sedap."
Yeji memperhatikan Ryujin, gadis itu sudah jadi teman se-kos selama dua tahun. Ini kali pertama Yeji liat Ryujin masak. Biasanya gadis yang setia dengan rambut sebahu itu pesen makanan. Ini mungkin kali pertama gadis itu menginjakan kaki di dapur kosan.
"Tapi tumben lo masak? Bukannya lo pecinta bubur dan makanan angkringan?"
"Buat temen." jawab Ryujin,
Yeji mendelik, ia jadi teringat cowok yang nangkring di motor kemarin. Hampir sejam dia nunggu seseorang. Ternyata Ryujin yang nyamperin.
"Eum, cowok depan gerbang?" Tanya Yeji sambil alisnya naik sebelah, menggoda Ryujin.
"Hah?"
"Cowok yang berangkat sama lo kemarin."
Ryujin mengangguk, dia kaget sebenarnya, gimana Yeji tau.
"Cowok lo kan?"
"Temen."
"Bela-belain masak subuh-subuh? Kek istri soleha aja lo."
"Kapan-kapan gue ceritain. Lo jangan ngajak ngomong gue dulu, gue butuh konsentrasi."
"Ceilah, konsentrasi."
Yeji melirik rambut Ryujin, dia sedikit terkekeh, tumben rambutnya masih sama.
"Tumben bertahan lama rambutnya,"
Ryujin ikut terkekeh, dia ingat Bapaknya yang selalu kirim foto-foto jamet dengan caption, eum mirip anak ku, eum kangen anak ku, eum kamu ngikutin gaya gini kan, Ryujin.
"Bagus gak warnanya. Kalo lo bilang bagus, gue bakal berhenti cat rambut." Goda Ryujin, sebenernya dia berhenti cat rambut karena rambutnya yang mulai rusak.
"Gak mungkin. Rambut lo rusak kan? Dah basi. Kapan-kapan salon bareng yuk."
"Lu ngajak gue? Gak salah? Gue gak suka nyalon Yeji."
Yeji menggerutu, sedikit kesal karena benar Ryujin bukan gadis yang suka menghabiskan waktu di salon, melainkan gadis yang suka nongkrong di angkringan sama trio wikwik, itu sebutan dari Yeji karena setiap ketemu, Yeji selalu mendengar mereka ngomong jorok.
Dunia Ryujin gak cukup sehari Mark jelajahi. Ryujin bilang, Mark pasti akan menyesal mengikuti arah angin Ryujin. Semalam setelah Mereka pulang dari PIM.
"Capek?" Tanya Ryujin di boncengan Mark. Tangannya tak risih lagi untuk melingkar di pinggul Mark.
Mark menggeleng, "i'am happy." Jawabnya, Ryujin bisa melihat dari kaca spion bagaimana senyum Mark merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
fxxt it 💚MARK X RYUJIN💚
Ficción GeneralLokal- Mark Lee X Shin Ryujin (un)populer couple 💚