....
Ryujin memandang ponselnya gemas, sudah seharian ia mengurung diri dikamar dan tak ada pesan satupun dari Mark yang jujur saja ia tunggu-tunggu. Justru pesan dari Lucas dan Jaehyun lah yang menyerbu notifikasinya. Ryujin membaca pesan dari kedua laki-laki itu, bagaimana Jaehyun menceritakan darimana ia tahu jika Lucas adalah kakaknya, ah ralat, kakak tirinya. Jaehyun menanyakan keadaannya dengan lembut, tidak seperti biasa. Lalu pesan Lucas yang terus menanyakan dimana ia.
Tapi kenapa ia malah menunggu Mark. Belum ada kalimat Mark yang mengatakan jika mereka jadian atau pacaran, walaupun 24/7 waktu Ryujin akhir-akhir ini selalu bersama Mark. Ryujin pikir ia tak akan cocok dengan wajah kekanakan milik Mark, tapi sepertinya ia salah.
Ryujin masih bergelung dengan selimutnya, memainkan ponselnya asal hingga satu panggilan dari nomor dari Mark datang. Wajahnya langsung sumringah dan ia segera mengangkat telepon itu.
"Halo?"
"Halo? Ini siapa?" Tanya Ryujin begitu yang ia dengar dari balik telepon bukanlah suara Mark.
"Apa anda mengenal orang yang punya ini?"
Ryujin mengernyit, "iya. Ini teman saya."
"Mbak, kami dari Neo Club, bisa anda datang ke tempat kami dan menjemput teman anda? Dia mabuk berat."
Ryujin terjengat, ia buru-buru turun dari ranjang dengan wajah panik. Ia menutup ponselnya begitu berhasil mencatat letak Neo Club. Dilihatnya jam di dinding, jam satu pagi dan Ryujin keluar dari asrama hanya dengan kaos berlapis jaket tipis dan celana trining.
"Mark goblok!" Umpat Ryujin kepada angin malam yang dingin. Pasalnya, ia tak pernah tahu kalau Mark boleh ke club malam.
Lumayan jauh dari kos Ryujin, Neo Club yang dimaksud adalah tempat yang tak pernah Ryujin pikirkan. Banyak Perempuan berpakaian sexi, setengah telanjang yang berpagutan dengan pria, kebanyakan yang datang adalah pria tua. Ada arena tari striptis yang untung saja tak sedang beroperasi. Banyak yang menoleh ke arah Ryujin yang datang dengan pakaian tidur, tapi ia masa bodo karena diujung sana ia melihat Mark yang tertunduk di meja.
"Mark." Ryujin langsung menepuk-nepuk pipi laki-laki itu, bau alkohol menyengat dan Mark benar-benar tidak sadar. Tapi untuk apa Mark datang ke tempat seperti ini.
"Mbak, temennya?"
"Iya mas."
"Temen mbak ini kayaknya baru pertama deh masuk club. Dia cuma pesan segelas dan langsung teler seperti orang pinsan. Saya buka ponselnya dan ada nomor mbak yang dipenuhi tanda love. Saya pikir mbak pacarnya."
Ryujin cukup terkejut dengan penjelasan pelayan yang baik itu, tapi ini bukan tempatnya ia harus tersipu. Sekarang gimana caranya ia membawa Mark pulang dengan keadaan seperti ini. Tidak mungkin ke tempat kos, tidak mungkin ke kontrakan Mark karena dia tidak tahu, dan dia juga tidak tahu nomor telepon Haechan ataupun Mina.
"Mas, deket sini ada motel gak ya?"
"Ada mbak. Di club ini juga menyediakan motel yang terjangkau kok."
Tanpa panjang lebar, Ryujin meng-iyakan dan dengan dibantu pegawai bar yang baik hati dia memapah Mark ke lantai atas menggunakan lift dan dia ditunjukan pada salah satu kamar disana.
"Saya bisa sendiri mas. Makasih ya." Ucap Ryujin sopan dan segera ia menutup pintu dan kembali memapah Mark.
"Lo lagi ada masalah apaan sih Mark, sampek dateng ke tempat kayak gini." Gerutu Ryujin sendiri, ia susah payah membopong Mark menuju kasur.
"Berat anjing." Umpatnya,
Ryujin berniat melempar tubuh Mark ke kasur, tapi naasnya ia ikut terlempar dan berakhir ia menindih tubuh Mark yang dengan damai terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
fxxt it 💚MARK X RYUJIN💚
Ficción GeneralLokal- Mark Lee X Shin Ryujin (un)populer couple 💚