12

2.9K 398 8
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Soobin memasuki kelasnya dengan raut muka datar, sepasang mata bulatnya menatap anak kelasnya yang terlihat terkejut dengan kehadirannya.

Mengidikkan bahunya acuh, soobin melanjutkan langkahnya menuju tempat duduknya, mendudukkan dirinya di belakang haechan dan mark yang masih terkejut dengan kehadirannya.

Ketukan sepatu pada lantai mengalihkan atensi anak kelas, mereka menatap kearah pintu kelas yang menampilkan yeonjun yang baru datang dengan rambut hitamnya yang sedikit berantakan.

Cowok itu hanya menampilkan raut muka datar dengan sepasang mata setajam elangnya yang menyorot tajam.

Yeonjun melangkahkan kakinya ke tempat duduknya, tersenyum kecil ketika mendapati soobin yang tengah duduk tenang di bangkunya dengan sebuah buku di tangannya.

Meletakkan tasnya di atas meja, yeonjun berjalan kearah soobin, mendudukkan dirinya di samping soobin yang kosong.

Tangannya terangkat, mengusap rambut hitam soobin lembut, membuat sang empunya menolehkan kepalanya ke samping.

Sepasang mata bulat soobin menatap yeonjun yang tersenyum tampan di sampingnya, mengerjab beberapa kali sebelum menampilkan senyum manisnya hingga menampilkan dimplenya di kedua sisi pipi.

"Maaf untuk yang kemarin, bunda memang suka gitu" yeonjun mengusap pipi soobin lembut, sepasang mata setajam elangnya menatap soobin dengan sorot mata teduh.

Soobin mengangguk, memaklumi tindakan bunda yeonjun kemarin, wajar sih apalagi melihat keadaan mereka kemarin dengan soobin yang terlihat seperti sedang mengulum jari yeonjun dan yeonjun yang mendekatkan mukanya ke muka soobin, padahal aslinya soobin sedang mengigit jari yeonjun.

Yeonjun tersenyum kecil, meminta mark mengambil tasnya yang ada di samping cowok itu. Ia akan duduk di sebelah soobin mulai sekarang, tak perlu meminta izin kepada soobin, toh cowok itu juga tidak merasa keberatan sendari tadi.

Yeonjun mengucapkan terima kasih kepada mark, membukan tasnya mencari handphone, ia memainkan handphonenya sembari menunggu guru yang akan mengajar masuk ke dalam kelas.

***

Bel istirahat berbunyi, membuat guru yang mengajar didepan segera menyudahi kelasnya.

Seluruh anak kelas merapikan buku dan alat tulis mereka, bersiap pergi kekantin untuk mengisi perut.

Soobin berdiri dari duduknya setelah merapikan barang-barangnya, ia bersiap pergi kekantin bersama dengan mark dan haechan yang ada didepannya.

Yeonjun? Cowok itu sudah menghilang dari kelas sejak setengah jam pelajaran berlangsung tadi.

Soobin melangkahkan kakinya bersama haechan dan mark, mereka melewati beberapa siswa yang menatap penuh minat soobin yang ada di samping haechan.

Mengidikkan bahunya acuh, soobin melanjutkan langkahnya tanpa perduli dengan tatapan anak sekolah.

Kepalanya refleks menoleh ketika merasakan seseorang merangkul bahunya, bersikap acuh ketika mendapati yeonjun lah yang merangkul bahunya.

"Mau kemana?" Tanya yeonjun dengan tangan yang berpindah merangkul pinggang ramping soobin.

"Ke tolilet, udah tau mau kekantin, masih aja nanya" cibir haechan dengan kedua matanya yang menatap sinis yeonjun.

Yeonjun memutar bola matanya malas, mengabaikan tatapan sinis haechan, cowok tampan ini memilih mencubit pipi kenyal soobin yang menatap kesal dirinya.

Tersenyum tanpa dosa, yeonjun memindahkan tangannya ke leher soobin, menarik cowok manis itu mendekat kearahnya seraya berjalan meninggalkan haechan dan mark di belakang.

Tidak perduli dengan teriakan melingking haechan yang menggema.



"CHOI YEONJUN!! KEMBALIKAN KELINCI BONGSORKU!!"






























"AKU BUKAN KELINCI BONGSOR DASAR PENDEK!" Teriak soobin kesal dengan sepasang mata bulatnya yang menatap tajam haechan yang bersembunyi di belakang tubuh pacarnya.

Total tidak perduli dengan soobin yang memanggil dirinya pendek, yang lebih penting sekarang adalah menghindari amukan kelinci bongsor itu, jika tidak ingin berakhir dengan seluruh tubuhnya sakit.

Soobin menatap kesal haechan yang menyembulkan kepalanya dari balik pundak mark yang hanya menyengir tanpa dosa, cowok tampan itu mengangkat tangannya didepan dada, membuat gestur menyerah.

Berdecak tidak suka, soobin terpaksa melanjutkan langkahnya karna yeonjun yang menarik tangannya menuju kantin, berusaha menjauhkan soobin dari mark dan haechan.

'Aku malas jika harus mengobati pasangan bucin itu'

Tbc.

Entah lah aku lagi malas banget huhuhu

Kalian udah nonton mv film out belum?

Gimana pendapat kalian?

Oh iya, si enjun up di twit udh pada liat?

Aku banyak tanya ya ehehehe

Sorry for typo

See you~

Angel or Devil - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang