22

1.9K 249 6
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Soobin memperhatikan semua yang di lakukan oleh mamanya didepan sana, tidak berniat sedikit pun untuk sekedar mendekat dan bertanya apa yang bisa dia lakukan atau apapun, toh pada akhirnya mamanya itu akan bilang tidak dan memintanya untuk duduk kembali di tempatnya.

Ia sudah mencobanya tadi, dan yeah... mamanya itu tidak ingin di bantu dan memintanya untuk duduk manis saja di tempatnya, lalu mencoba semua pakaian yang di pilihkan oleh mamanya itu.

Mereka sedang ada dibutik ngomong-omong, mamanya itu menyeretnya langsung setelah ia pulang dari sekolah tadi.

Memang sih acaranya akan di adakan besok malam, mamanya sengaja mengajaknya membeli pakaian untuk pertunangannya itu hari ini agar tidak repot besoknya.

Untung saja soobin tidak memiliki tugas yang di berikan oleh guru untuk dia kerjakan nanti, itu karna mereka yang mendapat ulangan mendadak seperti yang diinginkan oleh soobin tadi.

Tentu itu membuat anak kelas prustasi karna adanya ulangan mendadak, bahkan yeonjun pun terlihat kesulitan saat mengerjakannya tadi.

Jika dilihat-lihat, soobin seperti bahagia di atas penderitaan anak kelas. Beruntung tidak ada yang tau mengenai harapan soobin itu, jika ada yang tau mungkin dia sudah menjadi bahan umpatan anak kelas.

"Soobin ayo coba yang ini" ucap mamanya yang membuat soobin mau tidak mau menurutinya.

Ia menerima pakaian yang di sodorkan oleh mamanya itu lalu berjalan ke arah ruang ganti yang ada tidak jauh dari sana dan masuk kedalamnya untuk mengganti pakaiannya.

Mematut diri di depan cermain full body yang ada di depannya, ia menghela nafas sebelum berjalan keluar menuju mamanya yang terlihat sangat puas dengan apa yang ia pilih.

"Tidak salah mama memilihkanmu yang ini, kamu tampak sangat manis sayang"

Soobin mengangguk, mengiyakan saja apa yang dikatakan oleh mamanya, dirinya juga menyukai pakaian yang dipilihkan oleh mamanya ini, terasa nyaman dan juga bagus.

Ia berbalik pergi meninggalkan mamanya setelah menyetujui perkataan mamanya untuk mengambil baju yang dia pakai ini dan beberapa baju yang sudah dia coba sebelumnya, berjalan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dan memberikannya pada seorang pegawai yang sudah menunggunya.

Berjalan keluar bersama dengan mamanya yang menenteng beberapa paper bag berisikan pakaian yang mereka beli tadi, entah kemana lagi mereka akan pergi setelah ini, soobin harap mereka akan pulang karna soobin ingin mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

***

Hari pertunangan akhirnya tiba, semua tamu undangan sudah datang di kediaman keluarga yeonjun, berbanding terbalik dengan soobin yang tengah duduk dengan santai di pinggir ranjang seraya bermain handphone.

Dirinya masih ada dirumahnya menunggu sang mama memanggilnya untuk berangkat menuju rumah keluarga yeonjun yang akan di jadikan tempat pertunangan mereka.

Bukannya tidak ingin keluar biaya yang besar jika menyewa sebuah gedung atau hotel, hanya saja itu akan merepotkan nanti. Akan lebih baik jika acaranya di adakan di rumah keluarga yeonjun saja, toh lantai satu rumah ini cukup luas dan mampu menampung semua tamu yang ada.

Ia berjalan mendekat ke arah pintu kamarnya setelah mendengar suara mamanya yang memanggil dirinya agar segera keluar karna mereka akan berangkat menuju kediaman keluarga yeonjun, membuka pintu dan mendapati mamanya yang tersenyum padanya.

Dirinya hanya diam saja ketika mamanya itu mencubit pipinya sekilas dan menarik tangannya setelah ia selesai menutup dan mengunci pintu kamarnya, kebiasaan yang tidak pernah hilang sejak dulu.

Mereka melangkah menuruni tangga dengan lengan mamanya yang melingkar dengan apik di lengan kanannya, melirik sekilas penampilan mamanya yang terlihat begitu cantik malam ini, bisa ia pastikan juga jika papanya akan sangat tampan dalam balutan pakaian yang di belikan mamanya kemarin.
































Suasana acara yang ramai adalah hal pertama yang dirasakan oleh soobin setelah kakinya menapak pada lantai kediaman keluarga calon tunangannya itu, banyak sekali orang-orang berpakaian formal yang tengah mengobrol didalam sana, bisa ia pastikan jika itu adalah rekan bisnis ayah yeonjun.

Mengikuti langkah mamanya yang membawanya mendekat ke arah bunda yeonjun yang tengah mengobrol dengan beberapa wanita dan jangan lupakan dengan yeonjun yang ada di samping bundanya itu, tampak begitu malas dan bosan dengan raut muka datarnya.

Tidak heran sih, toh jika dirinya di posisi yeonjun pun ia akan bersikap sama dengan pacarnya itu, atau mungkin ia sudah melarikan diri dan duduk dengan tenang di tangga teratas, menyaksikan semua yang terjadi dengan segelas minuman di tangannya.

Oh, itu sudah pernah dia lakukan dulu ketika dirumahnya ada sebuah acara yang berlangsung, dirinya hanya duduk di tangga teratas dengan segelas minuman di tangannya tanpa berniat untuk turun sedikitpun meski dirinya sudah memakai pakaian yang pantas sekalipun.

Ia tidak tertarik, jadi akan lebih baik jika dirinya tidak hadir sekalian dari pada nanti di perkenalkan dengan beberapa anak dari rekan bisnis papanya.

Kembali lagi pada keadaan sekarang, dimana mamanya dan bunda yeonjun tengah mengobrolkan sesuatu yang entah apa itu, ia lebih tertarik dengan panampilan pacar yang terlihat begitu tampan dengan rambut yang di tata kebelakang, memperlihatkan kening mulusnya yang menambah kadar ketampanannya.

Dan itulah yang membuat soobin berdecak tidak suka, apa dia tidak sadar jika sendari tadi banyak cewek maupun cowok manis yang mencuri-curi pandangan padanya. Dasar tebar pesona! Gerutu soobin penuh kekesalan.

Sedang yeonjun yang mendengar gerutuan pacarnya itu hanya terkekeh geli, padahal dirinya berpenampilan seperti ini pun hanya untuk soobin, bukan untuk orang lain, apa lagi menebar pesona.

Yang ada pikirannya hanyalah dirinya harus tampil tampan di malam pertunangan ini, toh ia tau jika soobin akan berpenampilan sangat manis seperti sekarang.

Acara petunangan akhirnya dimulai dengan yeonjun dan soobin yang bertukar cincing pertunangan mereka di depan semua orang, dan di sambut dengan tepuk tangan oleh semua tamu yang hadir.

Soobin menatap cincin yang tersemat di jari manisnya, memperhatikan cincin dengan ukiran nama yeonjun di atasnya, sedang milik yeonjun memiliki cincin dengan ukiran namanya. Terlihat begitu indah dan elegan di jari manisnya.

Menyandarkan punggungnya di tubuh yeonjun yang tengah duduk santai di kursi taman belakang dengan ditemani oleh langit malam yang tampak begitu indah malam ini, mereka sengaja langsung kabur setelah memasangkan cincin di jari masing-masing.

Tidak ingin ikut andil dalam ajang para orang tua yang saling memamerkan anak mereka di dalam sana, berharap bisa menjalin hubungan dengan keluarga rekan bisnis mereka.

Biarkan saja, akan lebih baik mereka ada disini dan menikmati malam yang terasa begitu indah saat ini.

Semoga saja tidak ada yang memergoki keduanya yang tengah asik berdua sini, sedang para orang tua mereka tengah kelimpungan mengurusi para tamu undangan yang datang.

Tbc.

Satu part lagi dan boom tamat ehe.

Mungkin part depan bakalan agak panjang dan ya begitulah eheh.

Aku mau langsung nulis part selanjutnya soalnya.

Sorry for typo

See you.

Angel or Devil - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang