" Rasa suka itu terlihat, sedangkan rasa cinta itu dirasakan "
~ Was It love ~ | 31032021 | 15•52
-----------
Pria itu berhenti tepat di depanku. Dengan kaos berwana merah dengan celana jeans biru dongker. Pria itu menggunakan helm berwarna biru dengan motor Vixion warna putih.
Ia membuka helm, dan ia berkata, " hai vin ", sapanya kepadaku.
Dan aku mengetahui ia adalah Sandy.
" Hai san ", jawabku.
" Mau kerja ya, yuk gue anter ", ucapku yang sedang menatap dirinya begitu sempurna hari ini.Tanpa sadar mini trans yang ku tunggu sudah melewatiku.
" Ah ", ucapku kesal sambil melihat ke arah mini trans yang sudah melewatiku.
" Kenapa, gak mau ya ?", tanyanya kepadaku.
" Bukan, bukan. Itu gue udah nunggu lama mini trans nya, malah kelewatan ". Jawabku.
" Maaf deh, gara gara gua ya", katanya sambil melihatku.
" Gapapa ko, gue bisa tunggu lagi ", ucapku dan berharap dia gak menyalahkan dirinya dengan hal ini.
" Emang lu masuk jam berapa ?", Tanyanya lagi.
" 20 menit lagi ", jawabku singkat sambil melihat jam di handphone ku.
" Ke cafe yang kemarin ? Lu bisa telat ", ucapnya kepada ku sambil melihatku.
" Bukan, ke kantor nya di Cengkareng ", kataku sambil sedikit panik, karena pasti akan telat.
" Astaga, ya udah gue anter. Lu pasti telat kalau nunggu mini trans lagi ", ucapnya sambil menarik tangan ku untuk menaiki motornya.Tanpa disadari aku terarik untuk mengikutinya dan membuatku naik di jok belakang motornya.
" Pegangan ya, gue bakal ngebut dan gue pastiin lu gak akan telat ke kantor ", ucapnya dan menarik tanganku untuk berpegangan di perutnya.
Jantungku berdetak begitu cepat, aku tersipu dan membuatku aku tersenyum dengan keadaan ini. Tanganku memeluk erat dan aku bahagia karena Sandy tak risih dengan genggaman tangan ku di perutnya. Namun, ada rasa khawatir sedikit tentang apa yang akan dipikirkan Sandy tentang ku, jika ia tau. Aku sudah menyukainya.
Motor melaju dengan cepat, seakan hari ini bersahabat tanpa ada kemacetan.
" San, yang gerbang coklat itu ", ucapku.
Sandy mengangguk dan melajukan motornya serta berhenti tepat di depan gerbang kantorku." Thanks ya san, gila sih. Gue hari ini gak telat ", ucapku berterima kasih.
" Welcome Vin, Sans aja ", ucapnya.
" Ya udah gue masuk ya ", ucapku kepada Sandy.
" Eh Vin. Btw, gue bisa minta kontak lu gak ?", Tanya Sandy mengangetkan aku.
" Boleh ko, ini ya ". Ucapku.
" Thanks vin ", jawabnya.
" Kontek aja kalau ada perlu ya, ya udah gue masuk ya", ucapku.
" Eh Vin. Kalau lu perlu gue anterin tiap hari, gue siap ko Vin ", ucap Sandy. kemudian, ia pergi.Aku mendengar itu, dan aku tersipu. Aku memasuki kantorku dan aku begitu bahagia akan hal itu.
" Jadi begitu ceritanya nin ", jawabku.
" Oh..., Jadi bukan pacar lu ", tanya Nina lagi.
" Belum ", jawabku kembali.
" Berarti akan kan, ah.. semoga ya ", ucap nina.
" Soalnya kalau di liat di motor kayanya dia cowo yang ganteng banget pasti ". Ucap nina menambahkan.Aku diam dan bergegas keluar ruang kerjaku untuk membeli sesuatu. Dan aku tau Nina sedang berkhayal tentang ku dan juga Sandy. Karena Nina seorang fujoshi.
-----------
" Siapa tuh cowok yang Anterin lu ", ucap mba Dewi penjual es di Deket kantorku.
" Aih, mba dew, apaan sih nanyanya ", ucapku kepada mba Dewi sekaligus terkaget akan ucapan pertamanya hari ini kepadaku.
" Kayanya bukan tukang ojek online itu, ganteng banget sih ", celetukan mba Dewi kepadaku untuk menggodaku.
" Tau dari mana ganteng ?", tanyaku kepada mba dewi.
" Lah, pan gua liat sendiri, orang dia beli rokok di warung situ. Pan dia buka helmnya ", ucap mba Dewi sambil menunjuk sebuah warung yang berseberangan dengan warung es nya.
" Au amat ah mba Dewi, masih pagi udah gosip ae ", ucapku.
" Dari pada lu, pagi-pagi udah dimari aje, gak sibuk lu ye, enak bener dah jadi karyawan kantornya. lah Ade gue, mana ada enaknya bagian cafenya ", ucapnya lagi ngoceh.
" Udah Napa mba Dewi jangan ngomul ", kataku.
" Gue berasa orang Jawa jadinya dipanggil mba ". Ucapnya lagi.
" ET dah nyaut aja lu mba ", kataku kepada mba Dewi sambil memakan roti yang ada di meja.---------------
" Cong, beli cemilan Ama es apaan gitu, gue pengen ngemil ", ucap pak Doni.
" Aih, bukannya tadi sekalian, kebiasaan dah bapak mah ", kataku kesal.
" Emang tadi lu pergi Cong, maaf, maaf. Gue tadi fokus ngerjain SOP logo ", ucap pak Doni kepadaku.
" Ya udah sini duitnya, sekalian beliin rujak asinan ya pak ", ucapku meminta
" Lu meka sama Nina mau apa, tuh ada gocap ", ucap pak Doni.
" Gue yang biasa ya Vin " ucap meka
" Kalau gue mau pocari sweet sama gorengan aja", ucap nina.
" Nih lu gak ada yang mau nemenin gue apa ?", Ucapku kepada Nina dan meka.
" Gak ", mereka berdua kompak.Memang sih, di kantor itu gak ada OB dan kerjaan meka serta Nina itu bersinambung.
Aku mengerjakan kerjaanku untuk 1 atau bahkan 3 bulan yang diteruskan ke pak Doni. Sedangkan, Nina menunggu approvan pekerjaanku untuk ia tambakan sebagai konten sosial perusahaan dan meka mendisign apa yang harus di posting oleh Nina. Jadi, pasti tiap hari mereka pusing dengan deadline pekerjaan. Namun, bukan berarti tugasku hanya itu saja. Aku juga harus mengurus freenchise yang berjumlah lebih dari 100 di negara ini. Memastikan promosi mereka dan menghandle komplain mereka yang berkaitan tentang semua nya. Jadi, terkadang aku disibukkan untuk datang ke beberapa restoran frenchise, pusat ataupun diganggu dengan chat ataupun telpon dari para owner franchise yang terkadang membuatku gila.
--------
" ini guys makanannya pesannya ", ucapku sambil menaruh makannya di meja pak Doni yang luas itu.
Teleponku berbunyi dan saat ku lihat itu adalah nomor yang tak ku kenal.
" Hi Vin, ini gue ".
Seketika aku tersenyum.
-----
" Kebahagian kecil itu, ketika kamu mendapat telpon dari orang yang kau suka ".
~ Was It Love ~ | 31032021 | 15.00
KAMU SEDANG MEMBACA
Was It Love
Romanceada sebuah persimpangan antara 2 pemikiran dan hati. disatu sisi ia takut ketahuan dengan Kaka sepupunya yang akan berujung pada keluarga besarnya, sedangkan satu sisi lagi Kevin ingin mencintai Sandy yang merupakan sahabat dari Kaka sepupunya itu...