empatpuluhsatu✨

2.2K 138 27
                                    

Happy reading















Pagi hari ini y/n hanya berdiam diri didalam rumah saja, karna diluar sedang musim salju.

Sebenarnya y/n ingin sekali menikmati dinginnya salju diluar sana, tapi tidak diperbolehkan keluar oleh Taehyung.

Ah iya, Taehyung sedang menemani Jennie dan anaknya dikamar atas.

Sedangkan y/n hanya bisa menonton tv sambil memakan cemilan ringan.

Ah dimana ponsel ku -ucap y/n Seraya melihat kanan kiri-

Beberapa Minggu lalu ponsel y/n pecah akibat ulah Taehyung yang marah kepada y/n karna y/n sedang bertelfonan dengan Jimin.

Padahal y/n sudah berusaha untuk bersembunyi bunyi, tapi tetap saja Taehyung bisa tau.

Lalu keesokan nya Taehyung pun mengganti ponsel y/n dengan ponsel miliknya yang sudah tidak Taehyung pakai.

Ah ini dia -girang y/n saat menemukan ponselnya berada dibawah majalah disebelah nya-

Lalu y/n pun mengotak-atik hp tersebut, dari melihat Instagram, line, YouTube, lalu WhatsApp dan bertelfonan ria dengan seseorang.

Hingga ia tak sadar bahwa gerak gerik nya sedari tadi dipantau terus oleh Taehyung dari atas tangga.

Sedang apa? -ucap Taehyung-

Y/n kaget mendengar suara Taehyung, pasalnya ia sedang bertelfonan lagi dengan jimin.

Buru buru y/n mematikan sambungan telfonnya lalu tersenyum kikuk kepada Taehyung.

Ah ya aku sedang melihat Instagram milik teman teman ku -jawab y/n seraya menyembunyikan ponsel nya dibawa pahanya-

Ada apa dengan wajahmu? Mengapa pucat sekali? -curiga Taehyung-

Ahh? B-benar kah? Tapi aku biasa saja -saut y/n Seraya melihat kanan kiri berusaha mengalihkan pandangan nya-

Bisa ku lihat ponsel mu? -ucap Taehyung seraya menatap mata y/n-

Heum! Untuk a-apa? -gugup y/n-

Kau menyembunyikan sesuatu dari ku? -tanya Taehyung-

Tidak! A-aku tidak menyembunyikan sesuatu dari mu -jawab y/n-

Kalau begitu berikan ponsel nya -ucap Taehyung tegas-

Dengan berat hati y/n pun memberikan ponselnya pada Taehyung.

Y/n yang melihat Taehyung mengerutkan keningnya Seraya melihat ponselnya pun jadi waspada, takut ponselnya dihancurkan lagi.

Lalu Taehyung pun menatap y/n datar dan memperlihatkan panggilan WhatsApp yang tertera nama Jimin disana.

Astaga y/n lupa menghapus nya!

Lagi?! -ucap Taehyung-

Tidak Tae -ucap y/n menunduk-

Kau bilang tidak?! Lihat disini tertulis baru saja? -tekan Taehyung-

Nee -saut y/n-

Pranggggg!

Srekkkk!

Taehyung membanting ponsel milik y/n, kemudian menarik badan y/n dengan kasar agar dekat dengannya meskipun begitu jarak mereka masih dihalangi oleh perut besar y/n.

Kau melakukan menelpon nya lagi?!! -bentak Taehyung-

Nee! -ucap y/n keras karna terkejut bentakan Taehyung-

Untuk apa?!  -ucap Taehyung mencengkeram kuat rahang y/n-

A-aku bosan Tae -ucap y/b susah payah-

Kenapa tidak memanggil ku jika kau bosan? Dan malah bertelfonan ria dengan lelaki lain?!  -tekan Taehyung-

S-sakit Taehyung -ucap y/n karna cengkraman Taehyung semakin kuat pada rahangnya-

Lalu Taehyung pun melepaskan tangannya dari rahang y/n dengan kasar.

Mulai sekarang kau tidak perlu memakai ponsel lagi! -ucap Taehyung-

Ya, seharusnya y/n tidak perlu memakai ponsel Taehyung -ucap Jennie yang tiba tiba datang-

Sial, wanita ular ini sangat suka memancing amarah Taehyung -batin y/n-

Tapi tidak masalah juga jika y/n menghubungi ayah dari anaknya Taehyung, agar kau tidak susah susah mengeluarkan uang pasca lahiran -ucap Jennie seraya tersenyum kepada Taehyung-

Taehyung pun semakin marah mendengar ucapan Jennie, ada benarnya. -batin Taehyung

Taehyung pun mendekati y/n lalu menarik y/n begitu kasar untuk naik kelantai atas.

Taehyung bahkan tidak peduli dengan kandungan y/n ataupun suara permohonan maaf y/n.

Ia terus saja menyeret y/n dengan kasar.



Sudah ku bilang, dia tidak akan tenang jika terus saja bersama Taehyung -ucap Jennie yang tetap menyaksikan Taehyung menarik y/n-














TBC

My Husband Bad Boy [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang