empatpuluhlima✨

3.6K 218 109
                                    

Ahh sial kepalaku pusing sekali -ucap Taehyung saat sadar dari tidur panjangnya-

Entah apa yang kila berikan pada Taehyung pada saat itu, dengan keadaan Taehyung tidur dengan keadaan bertelanjang dada dan juga memakai celana boxer biru tua.

Segera Taehyung beranjak dari tempat tidurnya, memunguti baju dan celananya yang tergeletak dilantai lalu menuju kekamar mandi dikamar tersebut.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Taehyung duduk sebentar disofa kamar tersebut, berfikir sejenak kemana Kila pergi?

Mana lagi aku tidak memiliki nomer ponselnya -gerutu Taehyung-

Setelah beberapa jam akhirnya Taehyung pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu, ia lupa tidak memberi kabar pada Jennie kemarin, pasti akan diomeli jika bertemu.















Ahh sialan min yoongi -gerutu Jimin-

Tadi pagi sekali, yoongi mengirimnya pesan agar menemui nya dirumahnya sendiri.

Tetapi yoongi tidak memberikan alamat yang detail, dan bodohnya Jimin dia tidak sempat bertanya saat bertelfonan ria tadi.

Angkat telfonku pendek -kesal Jimin memandang ponselnya sendiri-

Mata Jimin menelusuri sekitar perumahan disini, ingin bertanya pada seseorang tapi ia malu apalagi tidak ada yang ia kenali disini seorang pun.

Jimin tekad, ia ingin bertanya saja daripada seperti orng gila begini.

Permisi tuan -panggil Jimin-

Ah iya, ada apa anak muda? -orang tersebut-

Apakah kau tahu alamat rumah ini? -ucap Jimin sembari menunjukkan alamat yang diberikan yoongi diponselnya-

Ah iya, kau hanya perlu lurus terus sampai belokan pertama diujung sana lalu belok ke kiri, rumah ini terletak pada urutan pertama dibelokan kiri itu, ngomong ngomong rumah itu sangat besar sekali -jelas orang tersebut-

Ah iya terimakasih, tapi aku tidak peduli meskipun rumah orang ini sangat besar karna yang ku tahu hanya rumah ku yang paling besar -sombong Jimin, dia sudah sangat jengkel gara gara yoongi-

Jimin pun segera melanjutkan jalannya, ia sangat lelah ngomong ngomong.
Awas saja jika ia sudah sampau dirumah yoongi tetapi tidak disuguhkan makanan dan minuman enak.














Oppa -itu y/n, dia sudah bosan dirumah terus menerus-

Iya ada apa y/n? -saut yoongi-

Aku sangat bosan oppa ish, tidak ada melakukan apa apa semakin membuat benar benar bosan disini -rengek y/n-

Sebentar lagi temanmu akan datang, kau pasti tidak akan bosan lagi -jawab Yoongi sembari mengetik dilaptopnya-

Temanku oppa? -tanya y/n-

Iya, temanmu -jawab yoongi-

Tapi, temanku siapa oppa? , Disinikan aku tidak memiliki teman sama sekali -saut y/n-

Jika saja temanmu mendengarkan kata katamu barusan, ia pasti akan menendangmu y/n -ucap yoongi-

Bagaimana bisa? Akan kubalas jika ia melakukan itu padaku -kesal y/n-

Sudah jangan banyak mengomel, tunggu saja sebentar lagi -ucap yoongi-














Taehyung sudah sampai dipekarangan rumahnya, ia segera memasuki rumah tersebut.
Hal yang ia dapati adalah wajah merah padam Jennie.

Apa ini Taehyung? -tanya jennie-

Maaf, kemarin aku ketiduran dikantor hingga tidak mengabarimu -jawab Taehyung-

Tidak seperti biasanya, jujur padaku Tae -geram jennie-

Aku baru saja pulang, dan begini sambutanmu pada suamimu?! -kesal Taehyung-

Ya, karna kau berbohong padaku! -saut Jennie-

Cukup! Kau sangat kekanak-kanakan Jennie! -sentak Taehyung-

Bukan aku yang kekanakan! Tapi kau! Kau sudah berani berbohong padaku Taehyung! -bela Jennie-

Terserah! Aku butuh istirahat sekarang -ucap Taehyung, ia pun segera melanjutkan jalannya menuju kamarnya dengan Jennie-

Sialan! Lihat saja Taehyung! -batin Jennie-














Ting tong
Ting tong
Ting tong

Iya, sebentar! -ucap y/n-

Ia berjalan menuju pintu utama, penasaran sekali siapa yang bertamu hari ini.

Ceklekk

Baru saja pintunya dibukakan, ia Disambut dengan wajah merah Jimin dihadapannya.

Biarkan aku masuk y/n -ucap Jimin sembari menerobos masuk begitu saja-

Ahh tapi Jimin oppa , bagaimana bisa kau kesini? -ucap y/n setelah menutup pintu-

Ya! Karna yoongi pendek itu! Aku seperti orang gila beberapa jam yang lalu hanya untuk datang ketempat ini -saut jimin-

Yoongi oppa menyuruhmu kesini? -tanya y/n-

Iya, dia menyuruhku! Sekarang dimana dia huh? -kesal jimin-

Jangan berbicara terlalu kasar pada adikku bantet -saut yoongi yang sudah berada diatas tangga-

Oppa menyuruh Jimin oppa datang kerumah? -tanya y/n-

Iya, dia yang akan menemanimu kedepannya -ucap yoongi-

Ahh kau menyuruhku untuk itu?! -kesal jimin-

Iya, kau tidak mau? -tanya yoongi-

Seharusnya tadi kau mengirim supirmu untuk menjemputku sialan! Pasti aku tidak akan seperti orang gila beberapa jam yang lalu -gerutu jimin-

Sudah takdirmu , jadi terima saja yang tadi -saut yoongi-

Oppa, terimakasih sudah menyuruh Jimin oppa untuk menemanimu -senang y/n-

Iya, sama sama, kalau begitu aku berangkat kekantor dulu -ucap yoongi-

Baiklah Jimin oppa, aku akan menyiapkan makanan dan minuman untukmu -ucap y/n saat sadar ada suara Perut yang berbunyi tadi-

Iya y/n terimakasih, aku begini juga karna oppa -jimin masih kesal ternyata-
















TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Bad Boy [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang