7

2.4K 297 8
                                        

Langkah rose terhenti di depan pintu ICU, ia menghela nafas sebelum  menerobos masuk kedalam ruang medis tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah rose terhenti di depan pintu ICU, ia menghela nafas sebelum  menerobos masuk kedalam ruang medis tersebut.

Netranya terfokus kepada lelaki yang selama ini berstatus suaminya, wajahnya pucat, begitu juga perban dikepalanya yang masih menampakkan bercak darah.

Rose melangkah berniat menghampiri Sang suami yang terbaring lemas.

"Anda istri tuan jaehyun Jung kan? Nona roseanne park"

Rose menoleh kearah detektif na  yang berbicara kepadanya,  mengangguk lalu tersenyum hangat.

"Mari saya ceritakan kronologisnya"

Lelaki jangkung itu  mengajak rose untuk berbicara di kafe rumah sakit, sepertinya ini sangat rahasia.

"aku menemukan ini, ini milik anda , nona rose ?"

Detektif mengeluarkan sebuah anting yang membuat Rose mengerutkan keningnya, terlihat tidak asing. Ia pernah melihatnya.

"a, aku.. aku tidak tau"

"Kami menemukan ini tidak jauh dari tempat kejadian, tepat disaat jaehyun sudah terkapar karna lemparan batu besar.. "

Ia  menghela nafas sejenak lalu melanjutkan perkataannya.

"Apa anda yakin tidak mengenal anting ini?"

Rose menggeleng ragu, anting itu tidak asing baginya tapi ia juga tidak tau itu milik siapa.

"Tidak, aku tidak tau"

"Baiklah"

Detektif na beranjak dari duduk dan memasukan tangannya kedalam saku celana.

"Kami akan terus mencari pelaku pelemparan batu tersebut, jadi nona rose mari bekerja sama"

Lelaki itu tersenyum sampai akhirnya meninggalkan rose sendiri dikafe rumah sakit.

"Astaga.. "

Gadis itu menunduk, sebenarnya ada apa ini? apa ini sebuah karma yang dikirimkan oleh tuhan untuk jaehyun atas semua dosanya?

Rose mengigit bibir bawahnya, hatinya sangat cemas takut orang itu akan melakukan hal yang lebih parah kepada jaehyun.

Siapapun orang itu, semoga ia tidak melakukan hal yang diluar batas.

🌹

sudah 3 jam lebih rose menopang wajahnya di tepi ranjang tempat jaehyun terbaring, Jungkook sudah berkali-kali menyuruhnya istirahat terlebih dahulu tapi rose menolaknya.

"Rose, kau harus makan siang"

"nanti saja"

Jungkook menghela nafas, pemuda itu menghampiri rose yang masih diposisi semula. Tidak bergerak bahkan mengalihkan perhatiannya.

"Jika kau terus seperti ini, kau juga akan jatuh sakit"

Wanita itu mendengus, menoleh kearah Jungkook dan beranjak dari duduknya.

"Kau tau siapa yang melempar batu itu?"

Jungkook bergidik.

"Tidak"

Jawab Jungkook, Rose menghela nafas dan kembali memerhatikan jaehyun.

"Lagipula banyak detektif yang mencari pelaku, jadi kau tenang saja"

"aku khawatir.. orang itu akan melakukan hal yang  lebih dari ini"

'dia pantas mendapatkannya'
Batin Jungkook.

"Kook, aku akan menelfon seseorang.. bisa tolong kau jaga jaehyun? jika sudah ada perubahan telefon aku segera"

Titah rose yang dibalas dengan anggukan kecil oleh Jungkook, rose langsung mengambil tasnya dan keluar dari ruang ICU.

Sekarang tinggal Jungkook dan jaehyun di ruangan itu, pemuda yang berstatus sebagai sahabat jaehyun itu tersenyum tipis dan duduk di tepi ranjang menggantikan posisi rose.

"Selamat menikmati penderitaanmu, jaehyun Jung"

🌹

"Hah..  topeng ini sangat panas"

Jisoo melempar asal topeng hitam yang ia gunakan, dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.

"Lihat, beritanya sudah tersebar. Cepat sekali"

Jelas jenni masih fokus dengan ponselnya, jisoo menoleh. Raut wajahnya kian penuh dengan kecemasan dan ketakutan.

"apa kita akan aman, Jen?"

"Tentu saja"

Jennie beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari untuk mengambil sesuatu.

"Lihat, aku sudah membeli tiket ke Jepang.. kita bisa pergi kesana untuk mengasingkan diri"

Wanita itu menggoyang-goyangkan  secarik kertas digenggamnya.

"Setelah itu, kita akan aman. Ya.. setidaknya sampai berita ini menghilang sih"

Jelas jennie enteng, entah kenapa itu semua terdengar sia-sia bagi jisoo seperti, ayolah jaehyun Jung sangat kaya. Ia bisa saja mengirimkan detektif sampai ke seluruh Asia bukan?

Drrt.. drrt..

Jisoo menoleh kearah ponselnya, dirinya meraih benda pipih itu  dan mengangkat telefon dari nomer yang asing, tidak ada nama yang tertera disana. Ia mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Ye? Yeobseo?"

"Jisoo, ini rose.. maaf jika aku melacak kontakmu dari ponsel jaehyun.. eumm bisa bicara?"

Dan detik itu juga, dunia jisoo berhenti berputar.

🌹

🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Maaf kemaren gk up dulu ya paketan sekarat😊💔
ku ingin menebus dosa
miwmiwmiw

G O N E' ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang