♕Chap.3♕

952 75 4
                                    


Guanlin berlari mendekati Renjun yang terduduk di dekat meja pengawas perpustakaan, lalu mendekap nya erat. Sambil mengusap lembut punggung Renjun, lalu dia melihat ke arah mayat di depan nya.

Tadinya dia berniat untuk mencari Jeno yang tadi meminta untuk di jemput. Tapi saat dia melewati Perpustakaan, Guanlin mendengar teriakan histeris dari dalam.

"P-pulang..." Suara Renjun terdengar bergetar, sangat terlihat dari wajah dan gelagat nya dia ketakutan. Guanlin yang melihat itu menganggukkan kepala nya, tangan nya terselip di potongan kaki yang lebih kecil. Menggendongnya ala bridal lalu membawa nya keluar dari sana, di jalan dia bertemu dengan salah satu dosen.

"Mr. Jeon... Maaf mengganggu, tapi saya menemukan Renjun hampir pingsan di perpustakaan. Karena..." Guanlin terdiam sejenak. Mr. Jeon menatap Guanlin bingung.

"Karena?"

"Dia menemukan mayat pembunuhan lagi" Lanjut Guanlin sambil melihat Renjun yang masih memeluk lehernya erat. Sedangkan Mr. Jeon dan beberapa murid yang sedang berdiri tidak jauh dari sana terkejut.

"Bawalah Renjun pulang, biarkan dia istirahat. Saya akan menelfon polisi" Kata Mr. Jeon sebelum berlari pergi ke perpustakaan.

Guanlin mengangguk untuk menanggapi, kemudian melanjutkan jalan nya yang tertunda. Melupakan tujuan awal nya untuk menjemput Jeno. Nanti saja dia hubungi bocah itu.

Tanpa mereka sadari, terdapat seseorang yang tersenyum licik melihat semua itu.

.

.

.

Guanlin menekan bel apartemen milik Jaemin dan Renjun. Ketika pintu terbuka, Jaemin langsung terkejut melihat keadaan Renjun.

"Ada apa? Kenapa Renjun menangis" Jaemin memeluk Renjun yang kembali menangis.

"Dia menemukan mayat pembunuhan di perpustakaan, jagalah dia... Dia pasti trauma dengan kejadian tadi" Guanlin memperhatikan Renjun, tak lama dia langsung berpamitan dengan alasan 'ada urusan'.

Sepeninggalan Guanlin, Jaemin membawa Renjun masuk ke apartemen. Mendudukkan nya di sofa, lalu membuat secangkir teh.

.

.

.


"Kau yang melakukan nya kan?" 

"Tentu saja, dan mereka semua tidak ada yang curiga pada ku" Ucap pria itu sambil menyesap secangkir teh di tangan nya.

"Cih- jangan sombong... Kau ketahuan awas saja, aku tidak ingin ikut masuk penjara" 

Kedua nya bertatapan lama sebelum tertawa bersama.

.

.

.

Guanlin memasuki mansion besar nya, mata nya melirik sana sini mencari sang asisten.

"Han!!"

"Iya tuan muda??" Tanya Han yang entah sejak kapan sudah ada di sebelah Guanlin.

"Cari informasi lebih mendalam tentang Renjun dan Jaemin. Aku ingin mendapatkan nya sebelum tengah malam ini" Ucap Guanlin yang sama sekali tidak terkejut dengan kebiasaan Han yang sering muncul tiba-tiba. Sudah biasa–3–

"Baik tuan muda, saya usahakan"

Di tempat lain...

"YAK LAI GUANLIN AKAN KU HAJAR KAU BESOK!!!"

♕||Cute but... PSYCHO|•| GuanRen+Nomin♕HiatusWhere stories live. Discover now