♕Chap.4♕

899 70 6
                                    

Renjun berjalan perlan bersama Jaemin memasuki kelas nya. Sudah 15 hari sejak kejadian pembunuhan terakhir, Renjun melewati masa terapi nya dengan lancar. Iya, dia ikut terapi karena tramu nya. Semua mahasiswa/siswi yang ada di kelas, mulai mengerubungi Renjun dan Jaemin. Menanyakan kabar dari si manis.

"Renjun kau baik-baik saja?" Tanya salah satu dari mereka, Renjun tersenyum manis menanggapi nya.

"Iya, aku baik-baik saja" Tak lama, Dosen memasuki kelas dan mereka memulai pelajaran pertama. Tidak sadar kalau 4 orang dari mereka menyunggingkan smirk tipis. 

Tidak terasa bel istirahat berbunyi, Jaemin mengajak Renjun, Jeno, dan Guanlin untuk pergi ke cafe yang baru saja di buka dekat kampus. Mereka sih ayo ayo saja, toh mereka juga lapar.

Cafe yang mereka datangi cukup sepi, karena baru mungkin? Entahlah... Cafe ini ternyata di gabungkan dengan toko bunga. Jad disini menjual bunga, kopi, dessert, dan milktea.

"Disini nyaman, bunga nya juga banyak" ucap Jaemin. Yang lain menganggukkan kepala nya setuju.

"Kalau memesan bunga bisa tidak ya?" Tanya Renjun.

"Coba saja kau tanya, memang bunga apa yang ingin kau pesan?"

"Mawar hitam"

Jeno dan Jaemin berkerut bingung, memang ada mawar hitam?

"Mereka tidak tumbuh alami Jaemin bodoh, kau juga belajar biologi harus nya tau" ejek Renjun yang membuat Jaemin mendengus sebal.

Setelah 15 menit menunggu, pesanan mereka datang.
Guanlin: Latte, Pasta
Jeno: Cappucino, sandwich
Jaemin: Americano (8 shot), rainbow cake
Renjun: Vanilla milkshake, red Velvet ice Cream cake

Sedang asik makan sambil sesekali berbincang, mereka mendengar obrolan dari mahasiswa yang ada di cafe itu.
"Eh, seminggu ini pembunuhan nya udah berhenti kan ya?"

"Eh iya ya, kok aku baru sadar... Biasanya setiap Minggu ada korban jatuh, semoga saja pembunuhan ini sudah berhenti"

Jeno melirik 2 wanita yang berbincang itu, lalu berkata "benar juga... Sudah 1 Minggu tidak ada korban jatuh, apa pembunuh nya sudah tertangkap"

2 orang disana menyeringai tipis, tapi langsung setelah ada yang berkata. "Belum... Bahkan kita semua kenal siapa pembunuhnya"

.

.

.

Di sebuah mansion, 2 orang pria dewasa duduk berhadapan sambil saling bergandengan. Kris dan Chanyeol... Kedua nya asik menatap sampai sebuah telfon mengganggu mereka.

"Halo ada apa?" Tanya Kris pada orang di sebrang sana.

"BABA!! INJUN RINDU!!"

Chanyeol dan Kris terkekeh melihat wajah tertekuk Renjun di layar ponsel Kris. Menggemaskan, sedang asik bercerita terdengar suara teriakan dari sebrang sana.

"Pasti Jaemin..." Bisik Kris pada Chanyeol.

"WU RENJUN!!!"

"APA LAGI?!?!" Jawab Renjun tak kalah sewot.

"KENAPA ADA MAYAT DI KAMAR KU BODOH?! KENAPA KAU TIDAL MEMBERESKAN NYA?!"
Oh shit... Renjun lupa itu, dan dia lupa mute.

"Wu Renjun..." Panggil Chanyeol dengan wajah datar nya. Renjun hanya tersenyum kikuk.

"Mm... Nanti aku jelaskan mama, aku pergi dulu hehe"

"Jelas kan besok saat baba dan mama sampai di apartemen mu"

♕||Cute but... PSYCHO|•| GuanRen+Nomin♕HiatusWhere stories live. Discover now