5

633 16 1
                                    

Jam 20:00 WIB

Aku sedang menonton acara di televisi sambil tiduran di paha Adit yang juga ikut menonton, tapi Adit sambil ngemil biasa dan aku kadang iseng megang perkakasnya dia.

"Ah acaranya nggak seru semua." kataku .

"Kalau Netflix gimana?" tanya Adit.

Aku menatap wajahnya dari pahanya dia dan menganggukkan kepala saja.

Kebetulan juga aku berlangganan, jadi Adit hanya membuka Netflix dan menonton bersama. Film yang aku tonton ini adalah 365 Days.

Iya 365 Days.

Nggak ngerti lagi ini orang kenapa play film itu, apa ini dia kode atau apa, serius aku bingung banget tapi pengen tapi aku gengsi banget kalau kudu mulai duluan hehehe.

"Zev." panggil Adit pelan.

Aku hanya melihat dia alias face to face tetapi aku masih tiduran di pahanya, sumpah aku degdegan banget serius. Kenapa sih dia cakep banget.

"Gatau kenapa aku sayang banget sama kamu, Zev." kata dia lagi.

"Heleh gombal." acuhku.

"Beneran lah, Zev."

Aku hanya mengiyakan saja.

Posisi Adit lagi duduk di sofa, sedangkan aku masih tiduran di pahanya sekaligus menonton film itu. Rambutku dimainin sama dia terus, sesekali dijambak sama dia-mungkin gregetan sama filmnya.

"Aku sange, Zev." bisik Adit perlahan.

Tuh kan bener dugaanku apa, pasti minta jatah.

Aku hanya diam aja disitu alias mematung gitu aja, keok lah hehehe.

"Gamau ya?" tanya Adit lagi.

NJIR.

Aku menatap wajahnya dari bawah, dan dia di atas. Tangannya memegang hidungku lalu memainkan alisku. Tapi aku tetap melihat dia.

Semakin dekat dan dekat.

CHUPP.

Kemudian aku menikmati ciuman ini dengan perlahan, lidahku dengan lidahnya beradu, rasanya enak sekali.

Aku berdiri dan duduk dipangkuan Adit.

Ciuman itu terasa tidak mau pergi, Adit terus melumat habis mulutku hingga aku kewalahan. Pinggulku tak goyangin agar dia semakin terangsang, bibirku di gigit menandakan dia keenakan dan aku pun juga mengigit bibirnya yang seksi itu.

Adit membuka kaosku perlahan dan terus menciumi hingga ke leher hingga aku terperangah karena geli.

"Aaaahhh..." desahku pelan.

Aku merasakan ada menara yang sedang berdiri dibawah persis aku dudukkin ini.

Adit menggendongku ke dalam kamarku dan melemparku ke kasur. Dia melepaskan pakaiannya di hadapanku yang sedang tepar ini, dan dia merayap ke hadapanku. Aku juga membuka celanaku langsung itu juga.

Sssshhhh sleebbrrr tsaahhh

Kemudian Adit membalikkan badanku alias aku di atasnya.

Aku membuka celananya perlahan dan merasakan ada sebuah torpedo sedang berdiri hahaha. Tanpa aba-aba aku langsung memompa juniornya Adit yang besar itu.

Cokelat. Berurat. Besar.

Aku terus memompa ke dalam mulutku hingga Adit menahan kepalaku sampai aku tersedak, terus aku kocok juniornya itu dan kembali memompanya di dalam mulutku.

Zevoyag 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang