6

465 13 0
                                    

Jam 05:30 WIB

Aku bangun duluan dari Adit, karena aku mau beberes terlebih dahulu sehabis ini.

Adit tidur sangat nyenyak banget.

Kami berdua tidur tanpa busana alis telanjang bulat, aku menarik selimut Adit biar dia tidak kedinginan dan tetap masih tidur nyenyak.

Seperti biasa aku membuka ponselku terlebih dahulu untuk melihat secercah informasi, mulai dari Vera, Ikta, dan Yohan.

Aku kaget tiba-tiba Yohan chat aku.

Yohan itu teman partner kerja Leo yang saat ini ikut kunjungan kerja bareng Leo di Bali, Yohan juga tahu hubungan aku dengannya, dan aku bingung ada notif dari Yohan.

Aku membuka chat dari Yohan.

"Zev... Leo selingkuh dari lo di Bali, gue dapet bukti foto kalau dia tidur bareng sama cowok lain dan ngelakuin hal yang mungkin lo tau, maaf gue ga bermaksud ngerusak hubungan lo tapi emang kenyatannya begini." kata Yohan di chat.

Aku melihat foto yang dikirim oleh Yohan.

Benar itu Leo, dan di foto itu Leo sedang mabuk bersama yang lain dan tidur bareng.

Perasaanku hancur banget liat foto ini.

"Makasih, Han, Yang penting gue tau info ini selama dia pergi ke Bali."

Aku langsung terdiam, mau nangis sebenarnya tapi tidak bisa, aku juga salah karena aku juga selingkuh dan tidur sama Adit, tapi aku bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Adit dari belakangku.

Aku kaget, langsung nyeka air mataku. "Eh udah bangun."

"Ya, kamu kenapa?" tanya Adit lagi.

Bingung harus jawab apa.

"Tadi aku mimpi buruk." jawabku bohong.

"Sure?" tanya Adit kurang yakin.

Aku hanya tersenyum dan Adit kayak langsung mengiyakan saja.

Kemudian aku berdiri segera beberes pakaian yang berantakan di lantai, lagian Adit main lepas-lepas aja nggak tau tempat. Masih dalam keadaan telanjang, aku berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan kopi panas buat Adit-katanya dia suka kopi susu.

Tapi.

"Sayang?" panggil Adit dari belakang.

"Iya." jawabku.

"Are u okay right now, baby?" tanya Adit sambil meluk aku dari belakang dalam keadaan telanjang.

"Beneran nggak apa-apa,"

Adit tetap meluk di belakangku sambil ngeliatin aku sedang menyeduh minuman untuknya.

"Nih, kopi susu buatan aku," sambungku. "semoga kamu suka."

Adit tersenyum dan menyeruput kopi susu hangat, sengaja aku buat hangat takutnya dia tidak terlalu suka yang panas.

"Enak sayang, manisnya pas." kata Adit.

Kan bener apa kata aku.

Adit menatapku dengan tajam, tinggi aku sama Adit enggak terlalu beda jauh tetapi masih tinggian Adit sedikit, terkadang aku masih agak mendangak sih.

"Kamu kenapa sayang?" tanyaku pada Adit yang tiba-tiba menatapku. "Sayang? Aku nggak ngasih apa-apa loh, kok kamu gitu." lanjutku.

Adit masih menatapku, aku agak sedikit takut.

Makin lama ia mendekat seakan ingin membunuhku, ia mendorongku ke tembok dan menciumi diriku. Aku masih kaget sebenarnya, mungkin ini permainannya dan aku akan menurutinya.

Zevoyag 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang