2

1K 19 0
                                    

"Ini kita mau kemana ya, Pak Adit?" tanyaku bingung karena gatau mau kemana ini.

"Jangan manggil pak, ini kan diluar kantor, panggil Adit aja, santai kok gue." jawab Adit santai banget.

Bisa aja nih Pak Adit eh maksudnya Adit, kenapa nggak nyoba panggil sayang aja ke aku hehe.

Mobil sudah melintasi ke daerah Ancol.

Iya Ancol.

Jauh banget gila dari Sudirman ke Ancol, ini orang mau ngajak makan jauhnya nggak kira-kira. Mending emperan aja dah, aku juga doyan malah.

"Ini udah masuk kawasan ancol lho." kataku sambil melihat pemandangan dari dalam mobil.

"Udah kamu diem aja."

ET.

Ngomongnya udah kamu aja, hayo dikit lagi dong panggil sayang, hahaha.

Halu banget anjir.

Adit mengendarai masuk ke parkiran restoran Bandar Djakarta.

WEW.

Tumbenan banget nih orang ngajak makan di Bandar Djakarta, aku aja belum pernah nyoba makan disini. Tapi aku sedikit bingung sama Adit ini, ya aku sih biasa aja nanggepinnya lah. Lagian kan rekan kerja malah senior aku sendiri, masa aku berburuk sangka.

Aku segera turun dari mobil, disusul pula dengan Adit.

Aku mempersilahkan Adit untuk masuk duluan, karena aku emang nggak paham ke tempat ini, lagian juga ini pertama kalinya aku masuk sini.

"Mau makan apa, Zev?" tanya Adit saat aku sudah duduk kursi.

Baru juga duduk, Dit, udah ditanyain aja. kataku dalam hati.

"Kepiting saus tiram aja deh sama jus jeruk." jawabku cepat.

Adit langsung memanggil pelayan dan memesan: kepiting saus tiram serta udang tepung mentega ditambah sayur kangkung kesukaan Adit dan juga jus jeruk serta es teh manis.

"Lo baru pertama kali kesini?" tanya Adit lagi.

"Eh iya nih, jadi norak deh hehehe." jawabku sambil malu-malu.

"Santai aja, gue suka sama orang yang polos kok, eh becanda."

MAKSUDNYA???

KAN KAN.

DAHLAH.

"Ngomongnya gue-lo aja ya, Zev, ini di luar kantor kok jadi santai aja." lanjut Adit.

"Oke deh."

Aku bingung mau ngomong apa lagi sama Adit.

Duh ini orang bikin terbang mulu daritadi, nggak ngerti apa ya kalau aku tuh lemah banget kalau udah terbang kayak gini. Udah mana ganteng banget lagi, masih pakai stelan kemeja panjang berwarna navy menambah kesan maskulin.

Suka deh. Ga kuat jadinya.

"Kok diem, Zev?" halau Adit yang seketika aku langsung reflex.

"Eh aduh aduh, jadi bengong hehe."

Karena aku ingat kalau kesini mau bicara tentang keuangan perusahaan, jadi aku segera membuka sebuah kertas fotocopy persentase keuangan semester ini.

"Kok ngeluarin berkas-berkas sih? Nggak usah, Zev." kata Adit kaget pas aku buka map berkas.

"Bukannya kita kesini sekalian bicarain tentang perusahaan ya?" tanyaku polos.

"Enggak, Zev." ucap Adit perlahan. "Gue kesini...."

Zevoyag 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang