15

18.7K 1.5K 551
                                    

🌻🌻

Bugh!!! Satu pukulan melayang mengenai wajah Mew dan satu lagi untuk Arm.

Mww terjatuh tanpa aba aba,sedangkan Arm syukurnya cepat di tahan oleh Boun

"Brengsek lo berdua!" umpat Bright

"Phi Bai stop it,bantu singto bawa Gulf" ucap Win panik

Mew lantas bangkit menepiskan tangan Baifren yang sedari tadi mengapit lengannya

"Minggir!" bentak Mew seraya menarik Singto yang tengah menggendong Gulf

Prem mendorong keras tubuh Mew.

"ARE YOU DUMB HAH?! JANGAN EGOIS. KAU INGIN MELIHAT GULF MATI DI SINI HAH?" ucap Prem kasar.
Urat di lehernya terlihat menegang.
Sudah cukup ia sabar dengan pertikaian pertikaian di depannya.
Ia mungkin bisa sabar sebenarnya,tapi yang benar saja,bukannnya menolong Gulf mereka malah mementingkan ego masing masing.

Boun lantas menarik lengan Prem pelan dan mengusap rambut Prem.
Sedangkan Bright sudah menuntun singto yang membopong tubuh Gulf untuk masuk ke dalam mobil Singto.

"Aku ikut dari belakang Sing" ucap Bright yang tengah menahan emosinya mati matian
Singto menganggukan kepalanya,tidak lupa membantu Krist untuk masuk mobil dan dirinya sendiri.
Tidak menunggu lama,beberapa mobil di antaranya milik,off gun,Boun Prem,Bright Win dan Arm sudah meninggalkan halaman kantor.

Mew diam mematung di tempatnya.

"Bi kau membuatku kecewa" ucap Baifren yang berada tepat di sampingnya.

Mew mengalihkan pandangannya pada Baifren,lalu menepiskan pegangan Baifren.
Lelaki itu menuju ke mobilnya dan melajukan mobilnya tanpa memperdulikan teriakan Baifren.

Mew meremat kemudi mobilnya,buku buku jarinya memutih begitu mengingat kejadian beberapa menit yg lalu.

Flashback

Gulf berpamitan dan melangkah keluar ruangan,setelah mengancam Arm dan Mew yang terlihat akan mengikutinya.
Sebenarnya ia juga merasa pusing dan mual,jadi ia bertujuan untuk keluar dan menenangkan pikirannya.

Belum sampai di depan pintu kaca,Gulf di kagetkan dengan seseorang yang menarik lengannya.

"Kau!" ycap Gulf masih menahan rasa mualnya.

"Kenapa?! Kau memang benar benar jalang di atas segala jalang!" umpat Baifren

Gulf menatap Baifren dengan tatapan tajam. Apa mau gadis gila di hadapannya.

"Kau menggunakan tubuhmu kan untuk menghasut Phi Mew." ucal Baufren kasar

"Aku tidak ingin bertengkar dengamu" ucap Gulf,yang memang semakin pusing

"Kau bahkan tidak membantah? Haha aku penasaran apakah orang tuamu mengajarkanmu untuk menjual diri demi cinta huh?!"

Plakk!!! Satu tamparan lolos dari tangan Gulf mendarat indah di wajah Baifren

"Gulf!!?" bentak Mew yang entah muncul dari mana bersama dengan yang lain.

Baifren lantas berbalik dan menghampiri Mew.
"Bii dia menamparku" ucap Baifren sambil menangis??

Can You Be My Home? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang