16 (🔞)

20.7K 1.4K 387
                                    

Ada kata kata kasar,dan sedikit kekerasan,so yang ga suka bisa skip! And don't hate me ok?
Ini alurnya emang begini.
Sorry from me🙏🌻♥

🌻🌻🌻

Usia kandungan Gulf kini memasuki bulan ke-7. Semuanya berjalan baik baik saja,Mew juga selalu memperhatikan Gulf,begitupun dengan Arm. Bright masih sesekali memperhatikan Gulf namun tidak sesering dulu,ia juga harus fokus pada bayinya bersama Win.
Untuk pekerjaan,mereka semua tidak menjalin kerja sama apapun,alhasil Bright harus rela pulang pergi dari kantornya ke kantor Gulf untuk sekedar melepaskan rindu pada Babynya.
Gun juga sudah mengangdung,usianya baru 2 minggu memang,tapi cukup untuk membuat Off semakin posesif,sedangkan Prem dan Boun sedang menanti berkat dari Tuhan.Mereka tidak terlalu memaksakan keadaan,toh bagi mereka asal mereka saling melengkapi semuanya akan baik baik saja.
Lagi pula setiap malam Boun selalu memaksa Prem untuk olahraga another level bersama.

Sayangnya kebahagiaan mungkin masih tidak ingin berpihak pada Gulf.
Pagi ini Gulf di kejutkan dengan 3 buah koper yang ada di ruang keluarganya.

"Tecno? Punya siapa?" ucap Gulf yang baru turun dari tangga

Tecno diam menatap Gulf. Bukannya tidak ingin menjawab,hanya saja ia takut jawabannya akan melukai tuannya.

"No?"

"Mm itu,itu milik Nona Baifren Tuan" ucap Tecno pelan.

Gulf diam tanpa menunjukan ekspresi apapun.
"Dimana Phi Mew?"

"Di perpustakan" balas Tecno.

Gulf mengangguk mengerti lantas ingin menyusul suaminya dan meminta penjelasan.
Gulf memperhatikan pintu ruangan perpustakaan yang sedikit terbuka.

"Bii kapan kau akan meninggalkanny?"

"Segera. Setelah dia melahirkan. Daddy bilang setelah cucunya lahir perusahaan akan jadi miliku sepenuhnya"

"Mengapa orang tuamu memberikan 45% saham untuknya bi? Benar benar merepotkan"

Mew tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Baifren.
"Entahlah,mungkin Daddy hanya ingin mengikat kami. Tapi bertahanlah sedikit,setelah semuanya kembali sesuai dengan tempatnya aku akan langsung meninggalkannya"

"Bukan hanya dia,tapi mereka,aku tidak ingin di repotkan dengan keberadaan anak dari pria aneh seperti dia"

Mew tersenyum dan mengecup bibir Baifren.
"Anything for u bi, Aku juga tidak menginginkan bayi itu" Balas Mew.
Namun sesaat setelah mengatakan hal itu,ada sesuatu yang bergejolak di hatinya.

Baifren menarik tengkuk leher Mew supaya mendekat dan melumat ganas bibir Mew.
Selanjutnya yang terdengar adalah desahan dan erangan panas dari ruangan tersebut.

Gulf menutup mulutnya. Air matanya lolos tanpa permisi. Ingin rasanya ia masuk dan menampar Mew. Tapi hatinya kalah,ia tidak cukup kuat untuk melakukan itu semua.
Gulf lantas meninggalkan tempat tersebut dan berlalu ke ruangan dalam.

Gulf masuk ke kamarnya. Diam dan menangis tentu saja.
Tanganya mencoba meremas bagian hatinya dari luar,berharap dapat mengurangi rasa sakit.
Dada Gulf semakin sakit,ia harus mati matian menahan suara dan nafasnya yang seakan sedang menjadi senjata paling berbahaya saat ini.
Gulf masih menangis sambil memperhatikan cincin di tangannya.
Ia tersenyum kecut.
Gulf melepaskan cincin tersebut dan menggenggam erat benda bulat itu.

Can You Be My Home? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang