7 - Berdamai

80 8 3
                                    

• HAPPY READING •

| Now playing : Percaya Aku - Cintiya Gabriela |

***

Danu bilang ia akan menemui Keenan siang ini untuk menanyakan beberapa hal tentangnya dan silaturahmi karena sudah lama tidak berjumpa. Hari ini adalah hari Minggu, sudah pasti Key libur sekolah dan akan ikut menemui Keenan karena ia juga sudah lama tidak berjumpa dengan Danu.

Seingat Key, sekitar kurang lebih enam bulan Key tidak bertemu Danu, jadi ia memilih untuk ikut serta mengobrol dengan keduanya dan mencari solusi yang tepat untuk membantu Keenan.

Key memberi pelukan hangat kepada Danu dan disambut baik oleh Danu. Danu tersenyum begitu juga dengan Key.

"Mas Danu..." ucap Key dengan diselingi tawa kecil.

"Lalu Danu Finanda, dong." Sahut Danu agak tidak terima.

"Gimana kabar?" Danu yang melepas pelukan itu kini duduk di sofa berhadapan dengan Keenan.

"Baik," jawab Key kemudian dirinya juga duduk namun disamping Keenan.

"Kuliah?" tanya Key sembari menyandarkan tangannya ke pundak Keenan.

Danu mengeluarkan satu bungkus rokok dan tak lupa korek api untuk kemudian memulai aktifitas merokok. Keenan yang sadar akan hal itu langsung mengambil alih korek api ditangan Danu lengkap dengan bungkus rokok. Key menurunkan tangannya yang sempat bersandar di pundak Keenan.

"Kalo nyebat jangan disini," ujar Keenan kemudian menatap Danu sedikit sinis.

Danu menaikkan alisnya.

Keenan langsung menatap kearah Key, Danu yang peka langsung mengangguk.

"Sorry Key, lupa," ucap Danu meminta maaf.

Key tersenyum atas tindakan Keenan kali ini, kemudian ia menghadiahi sebuah anggukan kepada Danu.

"Kalem aja Nu," santai Key.

Keenan meletakan kembali rokok dan korek api milik Danu kemudian duduk tenang seperti semula.

"Gue nggak kuliah sih, lebih tepatnya belum mau." Jawab Danu atas pertanyaan Key yang sempat tenggelam karena adegan satu bungkus rokok tadi.

"Kenapa?"

"Sekarang udah miskin?" tanya Keenan tiba-tiba, membuat Key melotot namun Danu terlihat santai.

Danu tersenyum simpul, "biar bareng sama Keenan,"

Keenan yang mendengar jawaban Danu langsung memutar bola matanya malas. Bisa-bisanya dia tidak mual karena sudah dari SMP satu sekolah dengan Keenan.

Key tertawa kemudian menepuk pundak Keenan, "dengerin tuh temen lo," cicit Key.

Keenan tak menggubris dan malah berteriak meminta Mbak Susi untuk membuatkan minuman kepada tamunya ini.

Setelah kiranya sepuluh menit minuman dan beberapa camilan tertera diatas meja. Danu mengambil kue kering kemudian memakannya.

GAMON • ft Guanlin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang