13 - Penyelesaian

64 7 3
                                    

• HAPPY READING! •

| Playing now : Jangan Rubah Takdirku - Andmesh Kamaleng |

***

"Lo ngapain disini?" tanya Key yang tiba-tiba masuk kamar dan mendapati Rey sedang memegang diary miliknya.

"Itu punya gue, itu privasi gue." Lanjutnya.

Rey tahu dia memang lancang karena telah membaca diary milik Key, tetapi ini sudah terlanjur dan Rey pun berfikir ini memang sudah takdir bahwa ia diutus untuk membaca diary itu agar permasalahan ini cepat terpecahkan.

"Sorry Key, Bang Rey cuma mau masalah ini cepat selesai." Keluh Rey berharap Key tidak marah atas tindakannya.

Key membuang nafas panjang seakan sedikit kecewa atas tindakan abangnya ini, tetapi sudah terlanjur juga.

***

Key kini duduk di kasurnya menghadap Rey yang setia memegang buku diary milik Key itu, mencoba melontarkan beberapa pertanyaan untuk sang adik dengan harapan ia menjawabnya dengan jujur.

"Sejak kapan lo suka Keenan?" Rey mulai memberikan pertanyaan pertama.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Key.

"Sampe kapan lo mau terus-menerus sakit sama hal-hal yang lo pendem sendiri di buku itu?" Rey sedikit mumet karena Key belum juga angkat bicara.

"Lo mau lupain Keenan?" tanya Rey kepada adiknya itu.

Hadiah anggukkan kepala dari Key cukup menjadi jawaban untuk Rey, tetapi Rey rasa itu bukan jawaban yang sebenarnya.

"Bakal susah."

"Jadi, siapa yang gamon?" tambah Rey lagi.

Rey bangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju keluar pintu kamar adiknya itu. Key yang melihat pergerakan abangnya itu mulai was-was karena feeling-nya tidak enak.

"Bang, kemana?" lirihnya membuat Rey berhenti dan menatapnya, tersenyum adalah tindakan selanjutnya.

"Kalian perlu bicara," jawab Rey serius.

Key tak pernah melihat Rey seserius ini bahkan cara bicara Rey pun berubah menjadi formal seperti ini, itu membuat Key sepertinya harus menuruti perintah abangnya ini.

Key mengangguk dan ikut berjalan bersama Rey. Lelaki berambut cokelat hasil salon itu merangkul adiknya.

Turun dari tangga mereka melihat Danu yang tengah duduk di sofa dengan sibuk bermain ponsel.

"Kok lo disini Nu? Istirahat di kamar gue aja," perintah Rey.

"I'm oke," jawab Danu, "kalian mau kemana sore-sore begini?" tambahnya.

Rey tersenyum tipis, "rumah Keenan,"

Ekspresi wajah Danu menampilkan perasaan tak senang sepertinya, ditambah mereka yang baru saja bertengkar hebat membuat dirinya sedikit malas dan benci mendengar nama lelaki bodoh itu.

"Ngapain?" tanyanya lagi memastikan apa tujuan Key dan Rey.

"Ada yang perlu diluruskan dengan segera," Rey menjawab lagi-lagi dengan bahasa yang formal, itu membuat Danu dan Key bertatapan beberapa detik. Mungkin mereka menyadari apa yang mereka rasakan juga, jadi Danu memilih mengangguk menjawabnya.

"Oke, tunggu sebentar ya."

Danu membiarkan mereka berjalan menuju rumah Keenan dengan memperhatikan punggung mereka berdua yang semakin jauh.

"Kapan lo sadar Keenan?"


***

Terimakasih telah membaca bagian 13

GAMON • ft Guanlin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang