TMD // 2

8 1 0
                                    

*Vote and comment please*

Happy Reading !!

Suasana rumah sangat gelap begitu Miranda pulang ke rumah. Dia meyakini bahwa Ibu dan Candy sudah tidur pulas. Berharap hari ini Miranda juga akan mengakhiri cerita ini dengan tidur pulas yang cukup.

Miranda berjalan menuju kamar sang ibu. Bersyukur, pintunya tidak di kunci dari dalam sehingga Miranda bisa membukannya dengan hati-hati sekali demi melihat wajah putrinya yang terlelap.

Langkahnya perlahan mendekati Candy yang tidur berdua dengan ibu dalam satu ranjang. Wajah Candy sangat manis dan menggemaskan. Sangat mirip seperti Danera, ibu kandung Candy sekaligus kakak kandung Miranda yang meninggal dalam kecelakaan empat tahun yang lalu.

"To-tolong ... j-ja-jaga C-Candy d-demiihh .. a-a-akuh."

"Kakak, bertahanlah kak !! Jangan tinggalin akuuu !! Kakak harus bisa sembuh demi Candy. Aku mohon .."

"K-kak-kakak su-sudah t-tidak ku-kuat lagi. Ka-kakak mohon s-sama k-ka-muh .. ja-jadilah i-ibu buat C-Candy."

Detik selanjutnya, Danera dinyatakan meninggal bersamaan dengan tampilan garis lurus dalam layar monitor yang ada di ruangan ICU. Miranda berteriak histeris melihat keadaan sang kakak yang sudah tidak bernyawa. Dokter segera melakukan tindak lanjut menggunakan defiblliator untuk memeriksa detak jantung dari Danera, Sayangnya, dokter pun tidak berhasil menyelamatkan nyawa Danera. Danera telah pergi untuk selama-lamanya.

"Kakak, aku sangat merindukanmu."

Miranda kembali ke kamarnya. Malam ini dia akan tidur sendiri memgingat Candy tidur di kamar ibunya. Tentu saja, Miranda tidak mungkin memindahkan Candy ke kamarnya. Dia sudah tidur lelap. Sangat tidak mungkin Miranda membangunkan Candy yang sudah berlari ke alam mimpinya yang indah.

Selesai membersihkan diri, Miranda menatap dirinya di depan cermin. Memandang wajahnya yang lelah menafkahi keluarga dan juga mengurus Candy yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri. Akan tetapi, Miranda sudah berjanji kepada Danera bahwa dia akan menjadi ibu bagi Candy. Sayangnya, Candy hanya tahu bahwa dialah ibu kandungnya. Miranda dan juga Ibu Ratih sudah sepakat untuk merahasiakan ini pada Candy. Memang terkesan jahat tetapi Miranda tidak ingin kehilangan Candy. Dia sangat mencintai Candy.

Pikiran Miranda juga bertanya-tanya keberadaan suaminya Danera. Dimana dia ? Dari Candy lahir sampai tumbuh besar pun tidak ada tanda-tanda keberadaan ayah kandung Candy. Apakah dia selingkuh dengan wanita lain ? Tidak. Tidak mungkin dia mengkhianati cinta Danera. Miranda memang tidak terlalu kenal dengan suaminya Danera dan keluarganya.

Saat itu, Miranda berada di luar kota. Keadaan cuaca buruk di kota dan tugas riset dari kampus membuat Miranda tidak bisa pulang ke rumah untuk menyaksikan hari bahagia Danera yang dinikahi oleh pria tampan yag begitu sangat mencintai Danera. Dia adalah Arjuna. Itulah nama yang selalu Danera ceritakan di saat Miranda masih berada di luar kota.

Penyesalan pun datang begitu saja. Miranda menangis mengenang masa-masa sulit di luar kota sehingga dia tidak bisa mendampingi Danera di hari bahagianya. 'Maafkan aku, Kak. Aku menyesal. Aku sudah menjadi adik yang jahat buat kakak.'

*
*
*

"Mama !!" sapa Candy yang sangat gembira menemukan sosok Miranda di dapur. Ia langsung memeluk kaki Miranda dari arah belakang.

Miranda menghentikan aktifitasnya sejenak. Dia berjongkok sebentar agar bisa melihat wajah Candy dengan tatapan lembut. Merapihkan poni Candy yang sedikit berantakan. Candy sudah siap pergi sekolah dengan seragam berwarna kuning sesuai jadwal yang sudah di tentukan dari sekolah.

TRULY MADLY DEEPLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang