TMD // 6

4 0 0
                                    

*Vote and Comment Please*

Happy Reading !


Windy tidak menghiraukan Miranda yang berusaha menolak ajakannya untuk berdansa. Ini hari bahagia Windy dan tentu saja Miranda juga harus ikut bahagia termasuk mengikuti keinginan Windy untuk berdansa.

Mereka sampai di ballroom besar yang sudah dipenuhi oleh para tamu undangan yang siap untuk berdansa. "Kau harus ikut, Mira. Ini sangat seru !" ujar Windy semangat.

"Tapi Win ..."

"Kau tenang saja." potong Windy. Dia langsung mencari adik laki-lakinya supaya bisa menjadi pasangan Miranda dalam dansa ini. Adik satu-satunya ini sangat penurut. Bisa dikatakan kalau Windy adalah kakak yang sangat galak.

Windy menemukan sosok yang ia cari dan langsung saja ia memanggil nama adiknya yang berdiri dalam jarak yang cukup dekat. Dan sosok pemuda itu langsung menghampiri sang kakak.

"Nah, Mira. Kau bisa berdansa dengan Lucky. Nanti Lucky akan mengajarimu."

Miranda menatap Lucky yang tersenyum manis ke arahnya dengan tatapan ragu. Pemuda yang sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah di Fakultas Broadcasting semester tiga itu memang mengenali Miranda sebagai sahabat kakaknya yang baik. Ya, Miranda memang orang yang baik tetapi Lucky tidak terlalu dekat dengan Miranda.

"Awalnya memang agak sulit kak. Tapi kakak bisa mengikuti gerakannya secara perlahan-lahan." ucap Lucky meyakinkan.

Dentuman musik mulai terdengar. Semuanya orang yang ada di ballroom sudah siap mengikuti gerakan dansa sesuai alunan musik. Miranda yang berpasangan dengan Lucky merasa kaku dan risih. Tangan Lucky memegang pinggangnya sedangkan tangan Miranda memegang pundak Lucky. Lalu tangan lainnya saling menyatu.

Perlahan, Lucky mengajari Miranda melalui gerakan kaki. Mereka harus bergerak sesuai irama. Jujur saja, Miranda sangat kesulitan bergerak karena ia benar-benar tidak terbiasa berdansa. Apalagi dengan tangan Lucky yang ada di pinggangnya membuat Miranda tampak enggan menatap wajah Lucky yang masih terlihat sabar mengajari Miranda.

"Kak Mira."

Mira yang sibuk melihat ke arah kakinya, langsung mengangkat wajahnya menatap Lucky. "Ya ?"

"Dalam hitungan ke tiga, kakak berputar ya."

"Berputar ?" tanya Miranda semakin tidak mengerti.

"Iya Kak. Nanti kakak akan berganti pasangan untuk melanjutkan dansanya. Untuk gerakannya masih sama seperti yang kita lakukan." Lucky berujar dengan sangat baik. Dan Miranda hanya mengangguk cepat padahal dia sendiri juga tidak mengerti.

Lucky segera menuntun Miranda perlahan agar Miranda bisa berputar sesuai arahan dari Lucky. Pikirannya bercabang dengan siapakah dia akan melanjutkan dansanya ? Tidak mungkin jika Miranda berdansa dengan seorang perempuan juga kan ? Apakah yang akan menjadi pasangan berikutnya adalah orang yang sabar mengajari Miranda berdansa seperti Lucky ? Bagaimana kalau pasangannya nanti adalah orang yang menyebalkan ? Benar-benar membingungkan.

Pada hitungan ketiga, Lucky menuntun Miranda berputar hingga pautan kedua tangan mereka terlepas. Dan, tangan Miranda yang sudah lepas dari tangan Lucky di sambut oleh pria lain yang menjadi pasangan dansa Miranda selanjutnya.

TRULY MADLY DEEPLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang