In collaboration with mikurin22
"Ughh." Mina melenguh dan perlahan membuka kedua matanya.
"Ini dimana?" Bingungnya.
Ia mendudukan tubuhnya lalu mengedarkan pandangannya keliling kamar. Desain kamar itu sama seperti kamarnya namun barang barang yang ada di situ bukanlah miliknya. Ia melangkahkan kedua kakinya keluar dari kamar itu. Ia melihat sebuah sofa dengan sebuah selimut yang berada diatasnya, menandakan seseorang baru saja menidurinya.
Mina tak melihat ada siapapun hingga pandangannya terhenti ke sebuah objek. Seorang wanita dengan rambut yang di ikat keatas dan menggunakan sport bra serta celana pendek sedang melakukan pull up di ujung ruangan. Bisa ia lihat otot otot punggung yang selama ini tersembunyi dibalik baju baju oversize Jeongyeon.
Mina terpaku dan terdiam. Kedua matanya terlampau fokus menatap pemandangan di depannya. Berkali kali ia menelan air liurnya bak orang kelaparan. Butiran butiran keringan yang mengalir di tubuh Jeongyeon membuat jantungnya berdegup kencang.
"Kau sudah bangun?" Jeongyeon berbalik menatapnya.
Saat ini wanita itu tampak jauh berbeda. Tanpa kacamata, tanpa baju oversize, dan tanpa wajah lugunya. Saat ini Jeongyeon sangat jauh dari kata lugu. Saat ini Jeongyeon begitu sexy di mata Mina. Butiran keringat yang mengalir di lehernya dan otot perut yang dapat ia lihat dengan jelas benar benar berhasil membuat jantungnya tak karuan.
"Kenapa aku disini?" Tanya Mina dengan ekspresi dingin yang ia buat buat.
"Kau mabuk kemarin, aku membawamu pulang tapi kau terlalu mabuk untuk mengucapkan sandi rumahmu." Jawab Jeongyeon.
"Kau minum banyak kemarin, apa kau pusing? aku membuat sup untuk hangover jika kau mau." Tawar Jeongyeon.
"Tidak perlu, aku baik baik saja. Dimana kau taruh barang barangku?" Tanya Mina.
"Itu, diatas meja." Jawab Jeongyeon.
"Kemarin kau muntah, jadi aku ganti bajumu. Pakai saja bajuku, tidak masalah." Jeongyeon membawakan segelas kopi untuk Mina.
Otak Mina sudah berhayal terlalu jauh mendengar perkataan Jeongyeon. Wajahnya merah padam membayangkan kenyataan bahwa Jeongyeon mengganti bajunya. Yoo Jeongyeon melihat tubuhnya.
"Jangan khawatir, aku hanya mengganti bajumu saja. Aku tidak melihat apapun kok." Jelas Jeongyeon.
"Siapa yang butuh penjelasanmu?" Acuh Mina sambil berjalan pergi ke depan pintu.
"Aku pulang." Ucapnya sebelum meninggalkan apartment Jeongyeon.
"Sama sama." Monolog Jeongyeon.
Mina pun segera memasuki apartmentnya dengan terburu buru.
"Huahhh jinjja!" Ia pun memegangi dadanya yang berdebar begitu hebat.
"Yoo Jeongyeon, benarkan yang tadi aku lihat itu Yoo Jeongyeon?!" Mina masih kesulitan mencerna segalanya.
Bayangan tubuh Jeongyeon yang barusan ia lihat benar benar memenuhi pikirannya.
"Haish jinjja mengapa otakku jadi begini?!" Frustasi Mina.
Tiba tiba sekelibat ingatannya semalam muncul dikepalanya. Sedikit ingatan saat ia mencium bibir Jeongyeon.
"HUAAA!!" Kagetnya.
"Ingatan apa itu?! apa yang terjadi semalam?!" Bingungnya.
Potongan ingatan itu mulai muncul satu persatu di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Loathe
Фанфик2 wanita dengan sifat dan sikap yang berbeda selalu saja dihadapkan dengan kejadian kejadian yang membuat mereka harus saling bertemu. Masa lalu mereka membuat keduanya enggan untuk saling berhubungan. Yang satu berpura pura benci, yang satunya lagi...