B Y E > Jakarta

7.6K 617 26
                                    

Hai My Readers... Semoga suka sama ceritanya.And Happy reading.Don't forget to Vote if you like this story.

I Love You gays

Berhubung gue males ngecek ulang kalok ada typo harap maklum gue lagi males-Author

•••

Next to story :)

•|Ini cerita banyak Plotwist nya . Jadi harap sabar :)

•|Semangat buat kalian pejuang nugas , di masa pandemi ini !!!

•|Jangan bosen ² buat komen y , kasih saran jika ada .

•|Dan jangan lupa follow Ig nya : @ze.radin23

•••

Hari ini adalah hari keberangkatan Cia a.k.a Lia ke Korea dengan kedua orang tua Cia.Cia tidak berpamitan dgn siapapun.Lagi pula tdak ada yang harus ia beri salam perpisahan di sini.Ia hanya berpamitan pada beberapa pekerja di rumahnya yang ia rasa dekat dengannya selama ini.

Matahari sudah mulai terlihat.Namun Cia a.k.a Lia masih saja bergelut di atas kasurnya.Menikmati mimppii indah yg sedang ia lihat.Karna sejak kejadian itu.Cia jarang sekali bermimpi baik.

Dan kadang ia harus tidur di temani Arlan atau Samuel.Atau bahkan kadang Bi Ira jika ortunya pulang sedikit terlambat.Arlan dan Samuel juga masih sekolah.Hanya sampai waktu pulang sekolah.Mereka tidak lagi mampir untuk nongkrong bersama teman-teman nya.Mereka pasti langsung pulang untuk menemani Cia.

Sifat mereka memang sudah berubah perlahan - lahan sejak , Hari kepulangan Cia dari rumah sakit.Atau hari dimana Areno menyuruh mereka berkumpul di ruang keluarga hari lalu.Dan tumben saja kemarin malam ia bisa tidur tanpa di temani sama sekali.

Tok...tok...tok

Suara pintu diketuk dari luar kamar Cia.Orang yang mengetuk pintu tersebut adalah Arlan.Ia di suruh bunda nya untuk membangunkan adik perempuan satu - satunnya itu.

"dek , bangun udh siang ini"tidak ada balasan sama sekali dari dalam.Jelas saja bahkan sang pemilik kamar masih sibuk melanjutkan tidur nyenyaknya tanpa terganggu sedikitpun.

Ceklek...

"pantes aja kagak ada yang yaut , Ni anak perawan satu juga kebo banget di bangunin"Degan terus mendumel tidak jelas Arlan berjalan mendekati ranjang adiknya itu.

"Gue kerjain aj kaliknya , Itung - itung balas dendam sama ni curut"Degan cekikikan Arlan masuk ke kamar mandi mengambil Air degan gelas di nakas.Dan berjalan ke arah Cia.

Terlihat jelas senyum jahil Arlan terpampang di wajahnya.Dia sedang membayangkan bagaimana ekpresi adik nya nanti.

Byurr...

Dan degan teganya Arlan menuangkan semua isi air di gelas yang ia bawa tadi ke muka Cia.Bukan lagi di percikan ia sudah menguyur muka Cia tanpa rasa bersalah sedikitpun.^emang dasar abang laknat-

"Huwaaaa - Bunda kamar cia banjir , Tolong SELAMATKAN DIRI"Teriak Cia degan panik sambil melompat - lompat dia atas kasur.

CHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang