🌗 (5) - Tidak Bertemu

75 13 0
                                    

Ayahku semalam baru saja memberitahu bahwa tak satupun sekolah yang akan menerimaku di akhir semester. Aku tak merespon apapun, bahkan terkesan tak menghiraukannya, terserah dengan semuanya, aku hanya ingin dengan cepat mengakhiri masa sekolahku. Setiap hari pikiranku hanya diisi tentang bagaimana menghadapi Hyejoo di sekolah. Hari ini tepatnya telah genap dua minggu sejak dimulainya sekolah, aku harus segera masuk sebelum pihak sekolah atau guruku mengambil tindakan.

"Apa yang membuatmu menjadi bersikap keras kepala dan merepotkan seperti ini? Kau pikir diriku akan peduli sebagai ibumu dengan caramu mencari perhatian dan membuat masalah? Ayahmu hanya tahu cara untuk memanjakanmu saja" Aku hendak mengambil segelas air saat kudengar suara ibuku melewati dapur, aku berusaha tidak mendengar apa-apa atau membalasnya. Percuma.

"Aku pergi" Kataku sepihak melintasi ibuku hendak berangkat menuju sekolah. Aku segera melangkahkan kakiku menuju halte bus di sekitar perumahan, ayahku telah berangkat baru saja tanpa sempat menungguku. Dahulu aku sering berangkat bersama Hyejoo, entah aku menuju ke rumahnya atau dia akan menungguku, pilihan lainnya kami akan berangkat dengan menunggu bus bersama. Di Halte Bus saat ini telah banyak orang yang telah menunggu, kecil harapanku melihat Hyejoo di antara kerumunan itu.

Waktu terasa lama berlalu, di kelas kulihat temanku juga baru saja datang, mereka bergantian bertanya tentang alasanku tidak datang dua minggu ini, aku hanya menjawab sekedarnya dan berdalih dengan kondisiku yang kurang begitu sehat.

"Yeojin, bolehkah aku duduk di sini?" Aku menyapa Yeojin yang sedang sibuk menulis, Yeojin kebetulan tak memiliki teman sebangku, sengaja aku  meminta posisi duduk di sampingnya sebelum Hyejoo datang.

"Gowon? Astaga! Kau mengagetkanku! Kemana saja dirimu hey?! Aku sangat merindukanmu!" Yeojin terkejut dan segera bangkit memelukku, aku hanya bisa terdiam dan membalasnya tepat dengan kalimat yang telah kuberikan kepada temanku yang lainnya.

"Benarkah?! Mengapa kau tak menghubungiku? Kau tak membalas atau mengangkat teleponku. Aku berencana mengajakmu berlibur bersama dengan  Hyejoo. Tahukah kau bahwa kami menghabiskan libur bersama? Aku bahkan bertemu dengan Kakak Hyejoo, Kak Chuu!!" Gowon terdiam sesaat, berusaha mencerna kalimat Yeojin, Kak Chuu? apakah dia ada di kota ini? Gowon melamun sejenak dan duduk sebelum Yeojin segera membombardirnya dengan banyak pertanyaan.

"A-aku.., haha, baguslah. Kau dekat dengan Hyejoo sekarang? Bagaimana pendapatmu dengan kakak Hyejoo? Apakah liburanmu menyenangkan?"

"Kalau boleh jujur, aku sekarang dekat dengan kembaran Hyejoo, Choerry! Kau tidak menyangka kan? Hehe, aku juga. Aku menjadi dekat dengannya saat liburan, terlebih dia sangat menggilai novel fantasy, sama seperti denganku. Hmm, tentang Kak Chuu, dia sangat manis dan juga cantik. Liburanku terasa menyenangkan karena Choerry. Hanya saja Hyejoo terlihat semakin pendiam, dan tidak begitu bersemangat (?) atau mungkin pembawaan sikapnya memang seperti itu, ya?" Raut wajah Yeojin terlihat berseri-seri saat berbicara, aku hanya terpaku diam mendengarkannya sambil memperhatikan pintu masuk kelas, agak tidak sabar menunggu Hyejoo. Namun belum ada tanda kedatangannya hingga mendekati waktu pelajaran pertama.

"Gowon?? Ada apa? Apakah kau mendengarkanku?"

"Ah, ya?! iya, aku mendengarkanmu, tentang Hyejoo sedari dulu memang sikapnya seperti itu."

"Kau mungkin sedang banyak pikiran?"

"Haha, aku hanya berpikiran mengapa Hyejoo belum datang." Gowon memandang seisi kelas, berusaha mencari sahabatnya itu.

"Aku baru sadar! Kau! mengapa kau memilih duduk di sampingku?"

"Aku hanya ingin saja, boleh kan? Apakah kau tahu mengapa Hyejoo belum datang?" Gowon tersenyum canggung.

"Bukannya kalian adalah tetangga? Mengapa kau bertanya, Gowon? Hyejoo, dia juga belum datang beberapa hari ini." Jelas Yeojin.

Gowon tidak berkata apa-apa, hingga kemudian terdengar langkah masuk seseorang, tepatnya gurunya sendiri.

.
.
.
.
.

"Untuk mengungkapkan perasaan terasa sulit, teman yang dulunya saling berjanji untuk tidak meninggalkan, kini masing-masing saling pergi. Atau mungkin hanya diriku saja yang pergi?Akulah yang jahat?" - Gowon

"I'd stop the world to know everything is okay.."  - loona (star)


She's ElectricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang